Helmy Fuad : Badminton Training Centre High Tech, 2009. USU Repository © 2009
Bola kok juga menjadi mati bila terpukul dua kali, gagal melewati net, mendarat di luar garis, raket melewati atas net atau menyentuh net, kaki melewati batas garis
bidang. Sumber: PEDOMAN PRAKTIS BERMAIN BULUTANGKIS, Oleh: PB PBSI
2.6. Studi banding proyek sejenis
STUDI BANDING PROYEK SEJENIS
SEJARAH PB DJARUM
Didorong kecintaan Budi Hartono CEO PT Djarum pada bulutangkis serta tingginya
kegemaran karyawan PT Djarum bermain dan berlatih pada olah raga yang sama. Maka pada tahun
1969 brak tempat karyawan melinting rokok di jalan Bitingan Lama sekarang jalan Lukmonohadi
No. 35 - Kudus pada sore hari digunakan sebagai tempat berlatih bulutangkis di bawah nama komunitas Kudus.
Berawal dari situ, lahirlah atlit muda berbakat, Liem Swie King yang meraih prestasi demi prestasi secara gemilang, menumbuhkan keinginan Budi Hartono untuk serius
mengembangkan kegiatan komunitas Kudus menjadi organisasi PB Djarum.
MISI
Membantu persatuan Indonesia dan mengharumkan nama bangsa dengan berprestasi di bidang perbulutangkisan dunia.
VISI
Menjadi klub terbaik Indonesia yang penuh dengan pemain-pemain bulutangkis top dunia asal Indonesia.
Helmy Fuad : Badminton Training Centre High Tech, 2009. USU Repository © 2009
PROFIL PELATIHAN PELATIHAN
“Atlit harus berusaha keras, jika tak ada usaha maka tak ada pula gelar juara yang datang dengan mudah” dikutip dari CEO PT. Djarum, Budi Hartono.
Ungkapan di atas ada benarnya, lebih lagi bagi mereka para atlit yang ikut tergabung di pelatihan klub PB Djarum. Maka untuk bergabung di klub PB Djarum menjadi atlit,
sebelumnya para calon atlit diwajibkan mengikuti tahapan seleksi. Seleksi awal untuk para calon atlit yang akan dibina meliputi
faktor umur, tinggi badan, bakat, kemampuan intelektual, keseimbangan psikologisnya, kemampuan teknik dasar, serta
sampai sejauh mana dukungan yang diperoleh dari orang tua. Bila lolos seleksi awal, maka para calon atlit ini sudah bisa
diputuskan untuk mengikuti kegiatan pelatihan di klub PB Djarum. Setelah itu, untuk setiap tahunnya akan dilakukan seleksi kelanjutan, seperti dalam hal kemampuan
bertanding. Apabila kemampuan bertanding dari atlit bersangkutan tidak pernah meningkat, maka dengan berat hati PB Djarum akan memulangkannya.
Helmy Fuad : Badminton Training Centre High Tech, 2009. USU Repository © 2009
Hal diatas dilakukan mengingat PB Djarum memberlakukan sistem promosi- degradasi dalam tahapan pelatihan para calon-calon atlitnya. Sistem demikian dianut
oleh PB Djarum, karena untuk meningkatkan iklim kompetitif di kalangan atlit. Sehingga dengan kegagalannya, atlit bisa diberi kesempatan untuk memperbaiki diri
ataupun mengembangkan karirnya di bidang lain. Sedangkan mengenai pemulangan atlit, PB Djarum juga telah menetapkan klausalnya
secara tertulis, sehingga setiap orang tua atlit di PB Djarum juga akan mengetahui hal tersebut dari awal
PROFIL PENDIDIKAN PENDIDIKAN
PB Djarum sejak dini telah menanamkan visi kepada seluruh atlitnya, agar mereka tidak mencetak keberhasilan di arena pertandingan saja, tapi juga mencetak
keberhasilan di bangku sekolah. Membagi kegiatan antara latihan bulutangkis dengan
sekolah, memang bukan tugas yang mudah bagi para atlit PB Djarum, terlebih lagi mereka-mereka ini yang
kebanyakan masih duduk di bangku sekolah seperti SD, SMP, dan SMA. Namun, untuk menyelaraskan dua
kegiatan tersebut, PB Djarum mengambil langkah
Helmy Fuad : Badminton Training Centre High Tech, 2009. USU Repository © 2009
bekerjasama dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Depdikbud. Sehingga, kegiatan antara latihan bulutangkis dengan sekolah yang dijalani oleh para
atlit bisa berjalan baik, dan tidak mengganggu satu sama lain. Kerjasama yang dilakukan antara PB Djarum dengan
Depdikbud adalah dengan pemberian dispensasi waktu di sekolah untuk para atlit. Atlit diberikan ijin untuk
memulai waktu belajarnya di sekolah tidak seperti siswa lain pada umumnya. Mereka juga diberi kemudahan
memperoleh ijin meninggalkan sekolah pada saat mereka harus mengikuti kejuaraan.
S
Helmy Fuad : Badminton Training Centre High Tech, 2009. USU Repository © 2009
2. LEE BADMINTON TRAINING CENTRE Lee Badminton Training Centre ini didirikan pertama dari 1995. Bangunan ini pada
awalnya mempunyai luasan 3,500 square. Saat itu bangunan ini hanya mempunyai 2 lapangan bulutangkis. Setelah perkembangan selama 6 tahun yakni tepatnya
November 2001, Bangunan Lee Badminton Training Centre ini mempunyai luasan 8,500 square.Saat ini Lee Badminton Training Centre mempunyai 8 lapangan
bulutangkis yang berstandart Internasional yang berpegang teguh dengan peraturan- peraturan BWF. Di Lee Badminton Training Centre juga diajarkan mengenai hal-hal
yang berhubungan dengan bulutangkis.
Lee Badminton Training Centre mempunyai sistem pelatihan profesional yang terbaik yang terdapat di
propinsi Ontario Canada. Banyak juara-juara propinsi dan nasional yang diproduksi oleh Lee Badminton
Trainig Centre ini. Pemain – pemain hasil didikan Lee Badminton Training Centre ini yang
mempresentasikan Canada di dalam turnamen-turnamen bulutangkis internasional Karena alasan ini, Lee Badminton Training Centre ini dikenal oleh Ontario Asosiasi
bulu tangkis sebagai salah satu pusat pelatihan bulu tangkis terbaik yang terdapat di Canada
Struktur kepengurusan Lee Badminton Training Centre
Pemilik : Jennifer Lee Koordinator : ..
• Pelatih : Meiluawati
Cherry Ching Ng
Charatpong Mungwatana Ronny Tranggono
Huang Zhi Qiang Sun Jun
Hin cheng pelatih Junior Dan lain sebagainya
Helmy Fuad : Badminton Training Centre High Tech, 2009. USU Repository © 2009
Fasilitas-fasilitas di Lee Badminton Training Centre
Ruang fitnes
Helmy Fuad : Badminton Training Centre High Tech, 2009. USU Repository © 2009
Perlengkapan Olahraga
3. PB Jayaraya,
Berbicara tentang perkembangan bulutangkis di Indonesia, rasanya sulit dipisahkan dari Gedung Bulutangkis Rudi Hartono, yang letaknya berseberangan dengan
kawasan Kebun Binatang Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Karena dari gedung yang merupakan markas klub Jaya Raya itu, kerap kali lahir talenta-talenta
muda berbakat yang selanjutnya akan dimatangkan dalam pelatnas di Cipayung. Sejak didirikan 26 Juli 1976, klub ini memang telah banyak melahirkan sederet
pemain top nasional. Adapun gagasan pendirian salah satu klub bulutangkis tertua di Jakarta ini, datang dari Ali Sadikin yang kala itu masih menjabat sebagai Gubernur
DKI Jakarta dan Ir Ciputra yang merupakan Ketua Yayasan Jaya Raya. Belum genap satu tahun berdiri, Jaya Raya telah dapat melahirkan pebulutangkis sekelas Kurnia Hu
dan Maria Fransiska. Kedua pemain asal Jawa Timur tersebut mencuat ke permukaan setelah ditemukan ayah Rudi Hartono yang kala itu menjabat sebagai pencari bakat
bagi klub Jaya Raya. Selain karena memiliki pemain yang berbakat, kala itu Jaya Raya masih dilatih
beberapa mantan pemain nasional yang telah banyak mengukir prestasi internasional seperti ”Maestro dan legenda Bulutangkis” Rudi Hartono, Retno Kustiah dan Utami
Dewi.Seiring berjalannya waktu, Jaya Raya memang tak pernah berhenti mencetak
Helmy Fuad : Badminton Training Centre High Tech, 2009. USU Repository © 2009
bibit-bibit potensial untuk menjadi juara. Sederet pemain ternama pun pernah merasakan kerasnya persaingan dan ketatnya kedisiplinan di Jaya Raya. Ternyata pola
pelatihan seperti itu pula yang membuat Kurnia Hu, Edi Kurniawan, Maria Fransisca, Yanti Kusmiarti, Rosiana Tandean, Lani Tedjo, Tony Gunawan, Bambang Suprianto,
Mia Audina serta Susi Susanti. Dapat merasakan nikmatnya sejumlah gelar juara di kancah nasional, regional maupu n internasional.
Dengan dukungan Ciputra, Jaya Raya praktis tak pernah mengalami krisis keuangan. ”Klub kami sama sekali tidak profit oriented. Sebab justru kami yang menanggung
semua biaya untuk pemain binaan kami, mulai dari makan dan uang saku serta memberikan biaya siswa,” tandas Retno.Hal itu yang membuat, Jaya Raya tak pernah
berhenti dalam melahirkan pebulutangkis potensial yang akan disalurkan ke Pelatnas Cipayung. Wajarlah, jika Jaya Raya mengklaim dirinya sebagai ”klub yang paling
banyak memasok pemain ke tim pelatnas.” Tercatat sekitar 19 orang pebulutangkis asal Jaya Raya, tahun ini masuk dalam Pelatnas Pratama.Bagi Retno Kustiah, yang
juga salah seorang pendiri Klub Jaya Raya, segudang prestasi memang pernah dibukukan anak asuhnya.
Helmy Fuad : Badminton Training Centre High Tech, 2009. USU Repository © 2009
BAB III ELABORASI TEMA
Helmy Fuad : Badminton Training Centre High Tech, 2009. USU Repository © 2009
BAB III ELABORASI TEMA
III. Arsitektur High Tech III.I Pengertian arsitektur high tech
Istilah Arsitektur High Tech pertama kali muncul pada tahun 70-an yang digunakan para arsitek untuk menyatakan teknologi alternatif. Sejalan dengan waktu
istilah tersebut semakin lazim digunakan, namun arsitek-arsitek sendiri lebih memilih untuk menggunakan istilah teknologi tepat guna, sebuah istilah yang ambisius.
Arsitektur High Tech mempunyai makna yang berbeda dari industri High Tech. Dimana dalam industri bermakna alat elektronik, computer, silicon chip, robot, dan
sejenisnya, sedangkan dalam arsitektur bermakna langgam bangunan.
Di Amerika Serikat, istilah High Tech memang menunjuk kepada pengertian langgam, sedangkan di Inggris maknanya lebih dalam, dimana High Tech tidak ada
hubungannya dengan High Technology, sebagaimana Gotic tidak ada hubungannya dengan Goths salah satu suku bangsa Jerman yang mempunyai wilayah terbentang
dari Batic sampai ke Laut Hitam dan abad ke-3 Masehi menyerang Kekaisaran Romawi.
Secara ringkas dapat dikatakan bahwa pengertian Arsitektur High Tech adalah •
Arsitektur yang mempunyai karakteristik material sintesis seperti kaca, metal, dan plastik.
• Pada pokoknya mengikuti ekspresi “kejujuran” suatu bangunan seperti pada
aliran modernisme Mies Van der Rohe. •
Biasanya membubuhkan tentang produk industri. •
Digunakan oleh industri-industri lainnya tidak hanya sebagai bangunan, tetapi juga sebagai sumber imajinasi. Meletakkan fleksibilitas penggunaan sebagai
prioritas.
Berbagai elemen bangunan High Tech diantaranya dapat disebutkan seperti :