Helmy Fuad : Badminton Training Centre High Tech, 2009. USU Repository © 2009
1.2.2 Tujuan Perancangan
- memberikan image baru bagi kota dengan aktivitas kegiatan olahraga
bulutangkis. -
Menjadikan kawasan tersebut sebagai suatu pusat komunitas dan rekreasi dimana masyarakat penggemar bulutangkis dapat saling bersosialisasi dan
berinteraksi. -
Menciptakan suatu karya bangunan arsitek yang mampu menjawab tantangan perkembangan dan persaingan dengan negara lain dalam bidang
olahraga umumnya dan bulutangkis khususnya -
Menyediakan tempat tinggal yang nyaman berupa wisma bagi atlet dan pelatih khususnya yang berasal dari kota Medan dan sekitarnya
1.3 PERMASALAHAN PERANCANGAN
- Bagaimana agar citra bangunan Badminton Training Centre ini bentuk dan
penampilannya dapat menarik minat anak-anak muda untuk masuk ke dalam bangunan tersebut dan dapat mencerminkan kegiatan di dalamnya.
- Bagaimana memanfaatkan lahan yang ada untuk seluruh bangunan serta
fasilitas-fasilitas yang direncanakan. -
Bagaimana agar keberadaan bangunan tersebut dapat memberikan sumbangan terhadap urban design.
- Bagaimana mendesain sebuah Badminton Training Centre yang memenuhi
standart Internasional baik dari segi kualitas bangunan dan fasilitasnya dan menjadi suatu wadah yang dapat memfasilitasi semua kebutuhan
penggunanya -
Bagaimana mendesain Badminton Training Centre yang didalamnya memiliki sirkulasi udara yang baik namun tidak boleh sampai mengganggu
lajunya shuttelcock karena pertandingan Bulutangkis menuntut kecepatan angin yang stabil dan rendah
- Bagaimana mendesain Badminton Training Centre yang memiliki sistem
pencahayaan yang baik dari segi warna, terang dan penempatan lampu tersebut agar tidak mengganggu pemain yang bertanding
Helmy Fuad : Badminton Training Centre High Tech, 2009. USU Repository © 2009
1.4 PENDEKATAN
Pendekatan yang dilakukan selama proses pengembangan konsep perencanaan dan perancangan adalah :
Studi pustaka dan studi literature yang berkaitan dengan kasus maupun
judul yang diangkat dalam proyek ini.
Studi banding terhadap proyek-proyek sejenis yang dapat memberikan poin-poin permasalahan yang harus dipecahkan maupun kelebihan dari
proyek sejenis yang dapat menjadi masukan dalam perancangan.
Studi lapangan mencakup survey dan wawancara dengan instansi yang terkait sehubungan dengan kasus proyek.
Pendekatan perancangan yang akan dipakai pada Badminton Training
Centre adalah metode pendekatan metafora intangible, yaitu suatu usaha pendekatan yang diambil dari suatu beberapa kata yang masih abstrak
untuk diterapkan ke dalam desain bangunan menggunakan bahasa desain. Dalam kasus ini yang menjadi kata kunci adalah power, endurance dan
speed
1.5 LINGKUP BATASAN PROYEK