Helmy Fuad : Badminton Training Centre High Tech, 2009. USU Repository © 2009
dengan Blok Timur. Indonesia bahkan aktif dalam usaha mempersatukan kembali kedua organisasi itu. Tahun 1981 disepakati WBF melebur menjadi satu dengan IBF.
Persatuan inilah yang memungkinkan bulutangkis maju ketingkat yang lebih tinggi : Olimpiade. Meski sempat menjadi olahraga eksibisi di olimpiade Muenchen tahun
1972 Indonesia antara lain diwakili Rudy Hartono, tetapi baru tahun 1992 dijadikan cabang resmi Olimpiade. Hasilnya: Di Olimpiade Barcelona itu Indonesia
mengantongi dua medali olimpiade. Inilah emas pertama Indonesia di arena akbar olahraga sejak keikutsertaan di Olimpiade Helsinki tahun 1948.
Arena pertandingan tingkat dunia lain perlu mendapat catatan tersendiri. Kejuaraan beregu campuran putra-putri yang mulai diselenggarakan tahun 1989 memakai nama
Bapak Bulutangkis Indonesia, Sudirman. Ketika pertama kali dipertandingkan di Jakarta tahun 1989 itu, Indonesialah yang merebutnya. Sesudah itu Cina empat kali
membawanya pulang dan Korea tiga kali. Untuk kejuaraan perseorangan, kejuaraan dunia IBF menyelenggarakan pertama kali
tahun 1977 dengan tuan rumah Swedia. Pada kejuaraan di Malmoe ini Indonesia hanya merebut satu gelar yaitu ganda putra. Baru pada tahun 1980 ketika kejuaraan
berlangsung di Jakarta, Indonesia membuat catatan tersendiri: merebut seluruh lima nomor yang dipertandingkan. Pada kejuaraan dunia tidak resmi All England,
Indonesia juga mencatatkan salah seorang pemainnya sebagai pemegang rekor, Rudy Hartono merebut gelar delapan kali, dengan tujuh kali berturut-turut pada tahun 1968
sampai 1976. Ia gagal mencetak delapan kali berturut-turut tahun 1975 karena di final kalah dari SvenPri dari Denmark.
2.2.3 Bulutangkis di Indonesia
Olahraga bulutangkis merupakan satu-satunya olahraga yang dapat mengharumkan nama bangsa kita di berbagai event terutama di event terbesar
olahraga yakni Olimpiade. Dimulai oleh Susi Susanti dan Alan Budi Kusuma dengan medali emas pada olimpiade 1992 di Barcelona dan terakhir pada tahun 2008 di China
oleh ganda putra nomor 1 dunia markis kido dan hendra setiawan. Pada saat-saat sekarang ini, pemerintah terlalu menuntut banyak terhadap cabang olahraga
Helmy Fuad : Badminton Training Centre High Tech, 2009. USU Repository © 2009
Bulutangkis akan tetapi mereka tidak memberi sumbangsih yang cukup berarti bagi perkembangan bulutangkis itu sendiri.
Mereka hanya teringat pada masa jaya Bulutangkis kita pada era tahun 1980an dimana olahraga bulutangkis begitu mendominasi di Indonesia dan banyak lapangan-
lapangan Bulutangkis terdapat di setiap daerah. Masih teringat beberapa bulan yang lalu Ketua PBSI Sutiyoso mengeluhkan adanya kekurangan dana untuk mengirimkan
pemain pelatnas mengikuti turnamen di luar negeri sehingga hanya nama-nama itu saja yang dikirim dan tidak salah apabila pada pergelaran Piala Thomas tahun 2008 di
Istora senayan kita kalah melawan Korea dengan skor telak 3-0 karena kita tidak mempunyai stok pemain yang mencukupi akibat kekurangan dana dan ketidak
pedulian pemerintah
Pada saat-saat sekarang ini sangat susah menemukan para remaja dan anak- anak untuk bermain bulutangkis. Hal ini diakibatkan berkurangnya lahan untuk
bermain bulutangkis dan pengelolaan klub-klub bulutangkis kebanyakan diserahkan kepada pihak swasta sehingga pemerintah daerah tidak terlalu peduli dengan hal itu.
Mereka lebih memperhatikan olahraga Sepakbola yang notabene cabang Olahraga tersebut prestasinya kurang menggembirakan akhir-akhir ini dan tidak membawa
nama harum bangsa Indonesia. MENPORA Adhiaksa Dault sempat mengatakan bahwa generasi muda di Indonesia sangat bobrok karena mereka hanya mengenal
Mall dan permainan Play Station serta nongkrong di tempat makanan junk food. Generasi Muda tidak mau banyak bergerak terutama berolahraga sehingga
perkembangan olahraga di Indonesia jauh menurun terutama pada cabang bulutangkis dimana kita sudah tertinggal jauh dari CHINA dimana pada tahun 1990an CHINA
tidak ada apa-apanya apabila melawan Indonesia
2.3. TINJAUAN KELAYAKAN PROYEK