Pengujian Pembangkitan AWGN Pengujian Pembangkitan Data

46 994 – 1000 2 1000 + 995 – 1000 2 1000 + 989 – 1000 2 1000 + 1024 – 1000 2 1000 + 1005 – 1000 2 1000 + 985 1000 2 1000 + 983 – 1000 2 1000 = 2,26 e.Membuat kesimpulan Dari uji yang dilakukan dipakai nilai 26 , 2 2 0 = x lebih kecil dari 067 , 14 2 0 = x maka hipotesis H o diterima. Artinya bahwa data masukan yang dibangkitkan sesuai dengan distribusi Uniform.

4.2.2 Pengujian Pembangkitan AWGN

Analisis ini bertujuan untuk menguji apakah pembangkitan AWGN menurut distribusi normal Gaussian. Tabel 4.3 Frekuensi Teramati dan Pembangkitan AWGN Bilangan Acak Frekuensi Teramati -7,194 – -5,753 24 -5,753 – -4,313 147 -4,313 – -2,873 591 -2,873 – -1,447 1599 -1,433 – -0,007 2609 -0,007 – 1,447 2624 1,447 – 2,887 1643 2,887 – 4,327 590 4,327 – 5,767 147 5,767 – 7,207 26 47 Adapun langkah-langkah analisis pengujian pembangkitan AWGN sebagai berikut: a.Formulasi hipotesis H : distribusi frekuensi pengamatan sesuai dengan distribusi frekuensi harapan teoritis Normal H 1 : distribusi frekuensi pengamatan tidak sesuai dengan distribusi frekuensi harapan teoritis Normal b.Menentukan taraf nyata dan 2 x tabel = 5 = 0,5 dengan db = k – 2 = 10 – 2 = 8 507 , 15 2 8 05 , = X c.Menetukan kriteria pengujian H diterima apabila 507 , 15 2 0 ≤ x H diterima apabila 507 , 15 2 0 ≥ x d.Menentukan nilai uji statistik Di dalam penetuan nilai uji statistik pada uji normalitas ini, terlebih dahulu dihitung frekuensi harapan melalui metode perhitungan luas daerah z-skor, sehingga diperoleh probabilitas setiap daerah yang dibatasi nilai z. Dimana nilai z dirumuskan sebagai berikut : σ µ − = x z X= batas bawah bilangan acak yang dibangkitkan = rata-rata bilangan acak yang dibangkitkan = standar deviasi 48 Untuk bilangan acak -7,194 - -5,753, nilai z diperoleh: 597 , 3 2 194 , 7 − = − − = b z dan 876 , 2 2 753 , 5 − = − − = a z Lihat tabel distribusi normal standar untuk masing-masing nilai z, sehingga diperoleh luas kurva normal untuk: z b = 0,0002 dan z a = 0,0020. Selisih anatara z b dan z a adalah z a – z b = 0,0020 – 0,0002 = 0,0018. Maka didapat frekuensi harapannya adalah : e i = z a – z b x N : N = banyaknya sampel N = 10000, sehingga diperoleh nilai e i = 0,0018 x 10000 = 18. Dengan cara yang sama diperoleh frekuensi harapan untuk semua data yang ditabulasikan pada tabel 4.4 Tabel 4.4 Frekuensi Harapan dan Pembangkitan AWGN Bilangan Acak z a z b Luas z a Luas z b Luas z a - z b Frekuensi Harapan -7,194 – -5,753 -2,876 -3,597 0,0020 0,0002 0,0018 18 -5,753 – -4,313 -2,156 -2,876 0,0154 0,0020 0,0134 134 -4,313 – -2,873 -1,436 -2,156 0,0749 0,0154 0,0595 595 -2,873 – -1,447 -0,716 -1,436 0,2358 0,0749 0,1609 1609 -1,433 – -0,007 0,004 -0,716 0,5000 0,2358 0,2642 2642 -0,007 – 1,447 0,724 0,004 0,7642 0,5000 0,2642 2642 1,447 – 2,887 1,443 0,724 0,9251 0,7642 0,1609 1609 2,887 – 4,327 2,163 1,443 0,9846 0,9251 0,0595 595 4,327 – 5,767 2,883 2,163 0,9980 0,9846 0,0134 134 5,767 – 7,207 3,603 2,883 0,9998 0,9980 0,0018 18 Dari persamaan ∑ = − = k i e e i o x 1 1 1 2 , diperoleh nilai 2 x adalah sebagai berikut: 49 ∑ = − = k i e e i o x 1 1 1 2 = 24 – 18 2 18 + 147 – 134 2 134 + 591 – 595 2 595 + 1599 – 1609 2 1609 + 2609 – 2642 2 2642 + 2641 – 2642 2 2642 + 1643 – 1609 2 1609 + 590 – 595 2 595 + 985 - 134 2 134 + 26 – 18 2 18 = 9,58 e.Membuat kesimpulan Dari uji statistik yang dilakukan didapat nilai 58 , 9 2 0 = x lebih kecil dari 507 , 15 2 8 05 , = x maka hipotesis H diterima. Artinya bahwa pembangkitan AWGN sesuai dengan distribusi Normal Gaussian.

4.2.3 Pengujian Pembangkitan Fading Rayleigh