43 H
1
: frekuensi pengamatan tidak sesuai dengan frekunsi yang diharapkan b.Menentukan taraf nyata
dan
2 x
tabel taraf nyata
dan
2 x
tabel ditentukan dengan derajat bebas db = k – N 2
N k
x −
α lihat tabel khi-kuadrat
Dimana : k = banyaknya kejadian atau kelas
N = banyaknya kuantitas dari hasil pengamatan yang digunakan untuk menghitung frekuensi harapan .
c.Menentukan kriteria pengujian H
diterima apabila 2
2 N
k x
x −
≤ α
H
1
ditolak apabila 2
2 N
k x
x −
≥ α d.Menentukan nilai uji statistik
H diterima apabila
∑ =
− =
k i
e e
i o
x 1
1 1
2
Dimana o
i
= frekuensi teramati ke-1 e
i
= frekuensi harapan ke-1
2 x
= nilai peubah acak sebaran khi-kuadrat. e.Membuat kesimpulan
Menyimpulkan apakah H diterima atau ditolak
4.2.1 Pengujian Pembangkitan Data Masukan
Analisis ini bertujuan untuk menguji apakah pembangkitan data masukan
menurut distribusi Uniform [0,1]. Analisa ini dilakukan pada data yang dibangkitkan
44 oleh random data generator.
Tabel 4.1 Frekuensi Teramati dan Pembangkitan Data Masukkan
Bilangan Acak
Frekuensi Teramati
0 – 0,099 1013
0,1 – 0,199 987
0,2 – 0,299 1025
0,3 – 0,399 994
0,4 – 0,499 995
0,5 – 0,599 989
0,6 – 0,699 1024
0,7 – 0,799 1005
0,8 – 0,899 985
0,9 – 0,999 983
Adapun langkah-langkah analisis pengujian pembangkitan data masukan sebagai berikut:
a.Formulasi hipotesis H
: distribusi frekuensi pengamatan sesuai dengan distribusi frekuensi harapan teoritis Uniform.
H
1
: distribusi frekuensi pengamatan tidak sesuai dengan distribusi frekunsi harapan teoritis Uniform
b.Menentukan taraf nyata dan
2 x
tabel = 5 = 0,5 dengan db = k – 3 = 10 -3 = 7
2 7
05 ,
x = 14,067
45 c.Menentukan kriteria pengujian
H diterima pada
067 ,
14 2
0 ≤ x
H ditolak apabila
067 ,
14 2
0 ≥ x
d.Menentukan nilai uji statistik Di dalam distribusi Uniform frekuensi harapan teoritis setiap
kejadiankelas adalah sama, untuk kasus ini adalah 1000, seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Frekuensi Teramati dan Harapan dari Pembangkitan 10000 Data Masukan
Bilangan Acak
Frekuensi Teramati
Frekuensi Harapan
0 – 0,099 1013
1000 0,1 – 0,199
987 1000
0,2 – 0,299 1025
1000 0,3 – 0,399
994 1000
0,4 – 0,499 995
1000 0,5 – 0,599
989 1000
0,6 – 0,699 1024
1000 0,7 – 0,799
1005 1000
0,8 – 0,899 985
1000 0,9 – 0,999
983 1000
Dari persamaan ∑
= −
= k
i e
e i
o x
1 1
1 2
, diperoleh nilai
2 x
adalah sebagai berikut:
∑ =
− =
k i
e e
i o
x 1
1 1
2
= 1013 – 1000
2
1000 + 987 – 1000
2
1000 + 1025 – 1000
2
1000 +
46 994 – 1000 2 1000 + 995 – 1000 2 1000 + 989 – 1000 2 1000
+ 1024 – 1000
2
1000 + 1005 – 1000
2
1000 + 985 1000
2
1000 + 983 – 1000
2
1000 = 2,26
e.Membuat kesimpulan Dari uji yang dilakukan dipakai nilai
26 ,
2 2
0 = x
lebih kecil dari
067 ,
14 2
0 = x
maka hipotesis H
o
diterima. Artinya bahwa data masukan yang dibangkitkan sesuai dengan distribusi Uniform.
4.2.2 Pengujian Pembangkitan AWGN