22
3.4 Pemeriksaan Karakteristik Simplisia
Hewan yang dikarakterisasi adalah hewan yang diambil pada waktu dan tempat yang sama, memiliki jenis yang sama serta waktu pengerjaan karakterisasi
dilakukan secara bersamaan dengan Tobing, 2015. Pemeriksaan karakteristik simplisia meliputi pemeriksaan makroskopik, pemeriksaan mikroskopik,
penetapan kadar air, penetapan kadar sari yang larut dalam air, penetapan kadar sari yang larut dalam etanol, penetapan kadar abu total dan penetapan kadar abu
yang tidak larut dalam asam Depkes RI, 1995.
3.4.1 Pemeriksaan makroskopik
Pemeriksaan makroskopik terhadap teripang dilakukan dengan cara mengamati bentuk, ketebalan, diameter, permukaan tubuh. Pemeriksaan
organoleptis meliputi warna, bau dan rasa dari teripang. Gambar makroskopik teripang dapat dilihat pada Lampiran 2, halaman 43.
3.4.2 Pemeriksaan mikroskopik
Pemeriksaan mikroskopik terhadap serbuk simplisia teripang dilakukan dengan cara serbuk simplisia diletakkan di atas kaca objek yang telah diteteskan
dengan larutan kloralhidrat dan ditutup dengan kaca penutup kemudian diamati dibawah mikroskop. Gambar mikroskopik serbuk teripang dapat dilihat pada
Lampiran 3, halaman 45.
3.4.3 Penetapan kadar air
Penetapan kadar air dilakukan dengan metode Azeotropi destilasi toluen. Prosedur kerja:
1. Penjenuhan toluen Sebanyak 200 ml toluen dan 2 ml air suling dimasukkan ke dalam labu
alas bulat, didestilasi selama 2 jam, kemudiaan toluen didinginkan selama 30
Universitas Sumatera Utara
23 menit dan volume air pada tabung penerima dibaca dengan ketelitian 0,05 ml
WHO, 1998. 2. Penetapan kadar air simplisia
Sebanyak 5 g serbuk simplisia yang telah ditimbang seksama dimasukkan ke dalam labu alas bulat berisi toluen yang telah dijenuhkan, lalu dipanaskan hati-
hati selama 15 menit, setelah toluen mendidih kecepatan tetesan diatur lebih kurang 2 tetes per detik sampai sebagian besar air terdestilasi. Kecepatan destilasi
dinaikkan sampai 4 tetes per detik, setelah semua air terdestilasi, bagian dalam pendingin dibilas dengan toluen. Destilasi dilanjutkan selama 5 menit kemudian
tabung penerima dibiarkan mendingin sampai suhu kamar, setelah air dan toluen memisah sempurna, lalu volume air dibaca dengan ketelitian 0,05 ml. Selisih
kedua volume air yang dibaca sesuai dengan kandungan air. Kadar air dihitung dalam persen WHO, 1998. Hasil perhitungan kadar air dapat dilihat pada
Lampiran 4, halaman 46.
3.4.4 Penetapan kadar sari larut air