Glikosida Steroidtriterpenoid aglikon steroid

9

2.2.2. Glikosida

Glikosida merupakan senyawa terdiri atas dua bagian yaitu molekul gula glikon dan aglikon. Gugus gula bisa berikatan dengan aglikon dengan berbagai cara. Paling umum dijembatani oleh atom oksigen O-glikosida, tetapi bisa juga dijembatani oleh sulfur S-glikosida, juga oleh atom nitrogen N-glikosida dan atom karbon C-glikosida. Glikosida umumnya cukup larut dalam air dan alkohol tetapi sedikit larut dalam eter. Ikatan glikosidik resisten terhadap hidrolisis oleh alkali tetapi mudah pecah oleh asam mineral encer seperti asam sulfat encer Supriyatna, dkk., 2015.

2.2.3. Steroidtriterpenoid

Triterpenoid adalah senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari enam satuan isoprena dan secara biosintesis masuk jalur asam mevalonat diturunkan dari hidrokarbon C30 asiklik, yaitu skualena. Triterpenoid berupa senyawa tanpa warna berbentuk kristal, sering kali bertitik leleh tinggi. Triterpenoid dibagi menjadi empat golongan, yaitu triterpen, steroid, saponin dan glikosida jantung. Uji yang banyak dilakukan untuk identifikasi triterpenoid dan steroid adalah reaksi Liebermann-Burchard yang biasanya menghasilkan warna merah ungu hingga biru-hijau. Triterpenoid memiliki aktivitas sebagai antibakteri, antifungi Harborne, 1987. Steroid adalah senyawa triterpenoid yang kerangka dasarnya sistem cincin siklopentana perhidrofenantren atau struktur dasar yang terdiri dari 17 atom karbon yang membentuk tiga cincin sikloheksana dan satu cincin siklopentana. Senyawa ini tersebar luas di alam baik pada hewan maupun tumbuhan tingkat tinggi dan mempunyai fungsi biologis yang sangat penting misalnya sebagai antiinflamasi Harborne, 1987 dan sebagai aprodisiaka Nurjanah, dkk., 2009. Universitas Sumatera Utara 10 Kerangka dasar dan sistem penomoran steroid menurut Robinson 1995, dapat dilihat pada Gambar 2.5 dibawah ini: Gambar 2.5 Sistem penomoran steroid

2.3 Ekstraksi