Isolasi Senyawa SteroidTriterpenoid secara KLT Preparatif Uji Kemurnian Isolat secara KLT Dua Arah

27 3.7 Analisis Ekstrak Teripang secara Kromatografi Lapis Tipis KLT Ekstrak n -heksana dianalisis secara KLT menggunakan plat pra lapis tipis silika gel 60 F 254 , dan sebagai fase gerak digunakan campuran n- heksana-etilasetat dengan perbandingan 100:0, 90:10, 80:20, 70:30, 60:40, 50:50 dan 40:60 serta sebagai penampak bercak digunakan pereaksi Libermann-Burchard. Cara kerja : Ekstrak diencerkan dengan n- heksana, ditotolkan pada plat pra lapis tipis silika gel 60 F 254 , dimasukkan ke dalam bejana yang telah jenuh dengan uap fase gerak dan ditutup rapat. Plat dikeluarkan dari bejana setelah elusi selesai dan diamati secara visual, lalu disemprot dengan pereaksi Libermann-Burchard, plat dipanaskan di oven pada suhu 105 C selama 10 menit, diamati kembali warna bercak dan dihitung harga Rf. Hasil analisis KLT senyawa steroidtriterpenoid ekstrak n -heksana dapat dilihat pada Lampiran 11, halaman 53.

3.8 Isolasi Senyawa SteroidTriterpenoid secara KLT Preparatif

Ekstrak n-heksana teripang diisolasi secara KLT preparatif, sebagai penampak bercak digunakan pereaksi Liebermann-Burchard dan sebagai fase gerak digunakan n-heksana-etilasetat 70:30 dan fase diam silika gel 60 F 254 . Cara kerja: Ekstrak diencerkan dengan n- heksana, ditotolkan berupa pita pada jarak 2 cm dari tepi bawah plat KLT berukuran 20x20 cm yang telah diaktifkan, setelah kering plat KLT dimasukkan ke dalam bejana yang telah jenuh dengan uap fase gerak, pengembang dibiarkan naik membawa komponen yang ada, setelah mencapai batas pengembangan plat dikeluarkan dari bejana lalu dikeringkan. Bagian tengah plat ditutup dengan kaca yang bersih sedangkan pada sisi kanan dan kiri plat Universitas Sumatera Utara 28 disemprot dengan penampak bercak Liebermann-Burchard kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 105 ℃. Bagian tengah plat yang sejajar dengan bercak berwarna merah ungu dikerok dan dikumpulkan, direndam dengan metanol satu malam lalu disaring kemudian pelarutnya diuapkan, dilakukan uji kemurnian dengan KLT terhadap isolat yang diperoleh. Bagan isolasi steroidtriterpenoid secara KLT preparatif dapat dilihat pada Lampiran 12, halaman 54. Gambar hasil KLT preparatif dapat dilihat pada Lampiran 13, halaman 55.

3.9 Uji Kemurnian Isolat secara KLT Dua Arah

Isolat hasil isolasi dilakukan uji kemurnian secara KLT dua arah menggunakan dua sistem pengembang yang berbeda kepolaran. Fase gerak I n- heksana-etilasetat 70:30 dan fase gerak II toluen-etilasetat 80:20. Cara kerja: Isolat ditotolkan pada plat pra lapis silika gel 60 F 254 lalu dielusi memakai fase gerak I yaitu n -heksana-etilasetat 70:30 hingga mencapai batas pengembangan, kemudian plat dikeluarkan dari dalam bejana dan dikeringkan, setelah plat kering dielusi kembali dengan arah yang berbeda 90 ℃ memakai fase gerak II yaitu toluen-etilasetat 80:20, disemprot dengan memakai penampak bercak Liebermann-Burchard, setelah itu plat dipanaskan pada suhu 105 ℃ selama 10 menit lalu diamati warna yang terbentuk. Hasil uji kemurnian isolat dapat dilihat pada Lampiran 14, halaman 56.

3.10 Karakterisasi Isolat