Hasil Identifikasi Teripang Hasil Karakterisasi Simplisia

30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Identifikasi Teripang

Hasil identifikasi teripang yang dilakukan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI Pusat Penelitian Oseanografi Jakarta adalah teripang jenis Pearsonothuria graffei Semper, 1868, marga Pearsonothuria , suku Holothuriidae, bangsa Aspidochirotida, kelas Holothuroidea dan filum Echinodermata Tobing, 2015.

4.2 Hasil Karakterisasi Simplisia

Secara makroskopis, tubuh teripang segar berbentuk lonjong menyerupai bentuk timun dengan panjang sekitar 65 cm dengan lebar 10 cm, dengan mulut pada salah satu ujungnya dan anus pada ujung lainnya. Tubuhnya lunak dan berlendir, permukaan tubuhnya berwarna coklat dengan bintik-bintik berwarna hitam. Diameter tubuh bagian tengah lebih besar dari bagian ujungnya, yaitu bagian mulut dan anus. Pemeriksaan makroskopis terhadap simplisia yaitu simplisia berwarna lebih pucat dan mengkerut. Pemeriksaan organoleptis terhadap teripang segar yaitu berbau spesifik sedangkan serbuk simplisia berwarna cream , rasa asin, dan berbau spesifik. Hasil pemeriksaan mikroskopik pada serbuk simplisia menunjukkan adanya spikula berbentuk buttons kancing, meja semu pseudo-tables, batang rods . Berdasarkan Purcell, dkk 2012 Pearsonothuria graffei Semper, 1868 memiliki spikula berbentuk batang rods dari tentakel dan bentuk meja semu Universitas Sumatera Utara 31 pseudo-tables yang berasal dari dinding tubuh. Hasil pemeriksaan karakteristik teripang yang diperoleh dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Tobing, 2015 dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1 Hasil pemeriksaan karakteristik simplisia Pearsonothuria graffei No. Karakteristik Hasil Pemeriksaan Standar Mutu Teripang Kering 1. 2. 3. 4. 5. Kadar air Kadar sari larut air Kadar sari larut etanol Kadar abu total Kadar abu tidak larut asam 9,47 36,56 24,01 37,11 3,66 20 7 Penetapan kadar air dilakukan dengan metode azeotropi destilasi toluen, penetapan kadar sari larut air dan kadar sari larut etanol, kadar abu total dan abu tidak larut asam dilakukan menggunakan metode gravimetri. Tabel 4.1 menunjukkan kadar air simplisia teripang sebesar 9,47. Berdasarkan standar mutu teripang kering yaitu SPI-KAN02291987 sesuai surat Keputusan Menteri RI no.701KptsTP.830101987 yang tercantum pada Tabel 4.1 kadar air dari teripang kering tidak lebih dari 20, sehingga kadar air dari simplisia Pearsonothuria graeffei Semper, 1868 memenuhi persyaratan. Kadar air yang lebih besar dari 10 dapat menjadi media pertumbuhan kapang dan jasad renik lainnya. Tujuan dari penetapan kadar air adalah untuk memberikan batasan minimal atau rentang tentang besarnya kandungan air di dalam bahan Depkes RI, 2000. Kadar sari larut air yaitu 36,56 hal ini menunjukkan bahwa teripang Pearsonothuria graeffei Semper, 1868 mengandung senyawa larut dalam air Universitas Sumatera Utara 32 seperti saponin dan garam. Kadar sari larut etanol yaitu 24,01 menunjukkan adanya senyawa yang dapat larut etanol seperti steroidtriterpenoid, gikosida, lemak dan kolagen. Kadar abu total yaitu 28,75 menunjukkan bahwa kadar abu teripang tinggi, disebabkan karena teripang mengandung berbagai mineral seperti garam dan kalsium karbonat dari spikula Bodrbar, dkk., 2011. Tujuan dari penetapan kadar abu total adalah memberikan gambaran kandungan mineral internal dan eksternal yang berasal dari proses awal sampai terbentuknya ekstrak Depkes RI, 2000. Kadar abu tidak larut asam yaitu 3,66 yang termasuk dalam abu tidak larut asam adalah silikat. Kadar abu tidak larut asam juga memenuhi persyaratan mutu teripang kering yaitu SPI-KAN 02291987 sesuai surat Keputusan Menteri Pertanian RI No. 701KptsTP.830101987. 4.3 Hasil Pemeriksaan Golongan Senyawa Hasil pemeriksaan golongan senyawa terhadap serbuk simplisia teripang dapat dilihat pada Tabel 4.2 sebagai berikut: Tabel 4.2 Hasil pemeriksaan golongan senyawa teripang Pearsonothuria graeffei Keterangan: + Positif : mengandung golongan senyawa  Negatif : tidak mengandung golongan senyawa Hasil pemeriksaan golongan senyawa terhadap serbuk simplisia, ekstrak etanol dan fraksi n-heksana teripang Pearsonothuria graeffei diperoleh pada No. Pemeriksaan Serbuk Simplisia Ekstrak Etanol Fraksi n -heksana 1 Saponin + + - 2 Steroidtriterpenoid + + + 3 Glikosida + + - Universitas Sumatera Utara 33 Tabel 4.2 menunjukkan bahwa serbuk simplisia dan ekstrak etanol mengandung saponin, karena pada uji busa terbentuk busa yang stabil melalui pengocokkan dengan air panas dan tidak hilang dengan penambahan HCl 2 N. Serbuk simplisia dan esktrak etanol teripang positif mengandung glikosida, pada penambahan pereaksi Molish dan asam sulfat pekat terbentuk cincin ungu Depkes RI, 1995. Ketiganya positif mengandung steroidtriterpenoid yang berwarna biru-hijau hingga merah ungu setelah penambahan pereaksi Liebermann-Burchard Robinson, 1995.

4.4 Ekstraksi