13
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Suatu organisasi yang menyelenggarakan aktivitas-aktivitas manajemen tentunya mempunyai berbagai tujuan yang hendak dicapai. Tujuan-tujuan tersebut
dapat diraih dengan manajemen yang baik sebagai ilmu dan seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Sebagai seni, manajemen dipandang sebagai
keahlian, kemahiran, kemampuan serta keterampilan dalam menerapkan prinsip, metode, dan teknik dalam menggunakan sumber daya manusia dan sumber daya
alam secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan. Sedangkan secara ilmu, manajemen merupakan suatu akumulasi pengetahuan yang disistemasi atau
kesatuan pengetahuan yang terorganisr. Secara rinci, maka manajemen merupakan sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan
sumber-sumber daya untuk mencapai sasaran yang efektif dan efisien. Di tengah persaingan global, sumber daya manusia yang andal dan
berkualitas sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan agar dapat mampu bersaing secara optimal. Persaingan global mengharuskan perusahaan
untuk lebih sadar akan biaya-biaya dan produktivitas Berbagai sumber daya yang ada penting bagi organisasi, namun satu-satunya faktor yang menunjukkan
keunggulan kompetitif potensial adalah sumber daya manusia. Hanya manusialah yang memiliki kemampuan intelektual dan psikologis, yang mampu menciptakan
inovasi untuk menghasilkan keunggulan kompetitif bagi suatu perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
14
Sumber daya manusia harus diarahkan, dibimbing, dikelola agar dapat mengikuti segala perkembangan yang ada untuk menciptakan sumber daya manusia yang
berkualitas dan andal dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, maka efisiensi pengelolaan sumber daya dalam perusahaan merupakan salah satu hal
penting dalam memperlancar perusahaan meningkatkan efektivitas kerja. Perusahaan-perusahaan besar di dunia seperti Unilever, Samsung, Toyota, tidak
akan mungkin menjadi sebesar seperti sekarang ini tanpa didukung oleh keberadaan „orang-orang hebat‟ yang menggerakkan roda aktivitas perusahaan
tersebut. Demikian pula halnya dengan perusahaan-perusahaan besar lainnya di Indonesia seperti Pertamina, Telkom, Indofood dan masih banyak lagi.
Salah satu tugas manajemen adalah untuk mendayagunakan sumber daya yang dimiliki secara optimal. Pendayagunaan ini sering berarti mengupayakan
agar sumber daya manusia itu mampu dan mau bekerja secara optimal demi tercapainya tujuan organisasi. Manusia akan mau dan mampu bekerja dengan baik
bilamana ia ditempatkan pada posisi dengan jabatan dan sesuai menurut minat dan kemampuannya serta bilamana ia bisa memenuhi kebutuhannya dengan
melakukan pekerjaan itu. Para pimpinan organisasi harus mengaitkan pelaksanaan manajemen sumber daya manusia dengan strategi organisasi untuk meningkatkan
efektivitas kerja, serta mengembangkan budaya organisasi yang akan mendukung penerapan inovasi dan fleksibilitas. Apapun bentuk dan tujuannya, organisasi
dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan manusia. Pentingnya sumber daya manusia dalam suatu organisasi, menuntut setiap organisasi mendapatkan
Universitas Sumatera Utara
15
pegawai yang berkualitas dan produktif untuk mencapai efektivitas kerja organisasi.
Salah satu cara untuk mengatasi hambatan dalam hal kebutuhan sumber daya manusia yang berkualitas adalah dengan cara melakukan analisis jabatan
yang tepat oleh suatu organisasi. Pengelolaan sumber daya manusia yang baik dapat dilihat dari terdapatnya struktur perusahaan atau organisasi yang tersusun
dengan formal dan jelas serta dalam implementasi pelaksanaan kinerjanya harus sesuai dengan fungsi dan wewenangnya masing-masing dalam analisis jabatan.
Suatu perusahaan yang melaksanakan penerapan analisis jabatan dengan sangat baik akan memiliki kemampuan dalam menetapkan strategi sumber daya manusia
yang tepat untuk masa sekarang maupun yang akan datang. Analisis jabatan memang sangat penting dalam organisasi untuk
menempatkan orang pada suatu jabatanpekerjaan tertentu. Namun kenyataannya ada organisasi tidak merasa perlu untuk membuat uraian jabatan dan spesifikasi
jabatan karena beranggapan bahwa semua karyawan pasti tahu apa yang akan di kerjakan. Hal ini membuat kegundahan yang sangat mendalam pada karyawan
karena merasa pekerjaan yang dijalaninya tidak sesuai dengan apa yang di bayangkan, selain itu karyawan terkadang merasa tidak menemukan kecocokan
antara pekerjaan dengan kepribadiannya sehingga evaluasi karirnya juga menunjukkan hasil yang tidak maksimal.kenyataan tersebut mungkin tidak asing
karena hal ini dianggap wajar mengingat bahwa di masa krisis seperti sekarang ini banyak perusahaan yang melakukan efesiensi dengan mempekerjakan satu orang
untuk beberapa bidang pekerjaan sekaligus. Sehingga sulit membuat uraian
Universitas Sumatera Utara
16
jabatan karena nama jabatan sering tidak nyambung dengan pekerjaan sehari-hari. Apalagi perusahaan masih tetap survive meskipun tanpa uraian jabatan secara
tertulis. Menurut Mondy 2008, analisis jabatan adalah proses sistematis untuk
menentukan keterampilan-keterampilan, tugas-tugas dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjalankan pekerjaan-pekerjaan dalam suatu organisasi. Dan
adapun pengertian analisa jabatan menurut Noe, R.A., Hollenbeck, J.R., Gerhart, P.M Wright 2009, adalah sebuah prosedur yang dilakukan untuk
mendapatkan informasi-informasi mendetil dari suatu jabatan. Dalam kegiatan analisis jabatan, suatu pekerjaan dapat diduduki oleh satu
orang atau beberapa orang yang tersebar di berbagai tempat. Pada saat analisis jabatan selesai dilakukan, dua dokumen dasar sumber daya manusia, deskripsi
pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan, dapat dipersiapkan. Deskripsi pekerjaan didefinisikan sebagai dokumen yang menyatakan tugas-tugas, kewajiban-
kewajiban, dan tanggung jawab dari suatu pekerjaan. Sedangkan spesifikasi pekerjaan didefinisikan sebagai dokumen yang berisi kualifikasi-kualifikasi
minimum yang harus dimiliki seseorang untuk dapat menjalankan pekerjaan tertentu.
Dengan demikian analisis jabatan adalah suatu kegiatan yang sangat penting untuk menentukan pekerjaan dan orang yang pantas untuk melakukan
pekerjaan tersebut. Analisis jabatan merupakan acuan bagi suatu organisasi untuk menentukan pekerjaan dan orang yang dibutuhkan. Setiap organisasi perlu untuk
membuat analisis jabatan yang tepat, harapannya dengan adanya analisis jabatan
Universitas Sumatera Utara
17
yang tepat maka setiap anggota organisasi dapat memahami apa hak dan kewajiban mereka. Dengan adanya analisa jabatan tepat maka organisasi dapat
mencapai efisiensi dalam mempekerjakan karyawan-karyawannya yang meningkatkan efektivitas kerja.
Efektivitas kerja adalah keadaan yang menunjukan ketercapaiannya suatu target pekerjaan dengan waktu dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya
dengan pengerahan segala daya yang terdapat pada manusia melalui aktivitas- aktivitasnya. Menurut Siagian 2007:24, efektivitas kerja adalah pemanfaatan
sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang atas jasa kegiatan
yang dijalankan. Dari penjelasan pengertian efektivitas kerja tersebut maka perusahaan yang mencapai efektivitas kerja akan dapat bertahan hidup serta
meraih keberhasilan dengan cara memanfaatkan sumber daya dengan tepat. Maka pemanfaatan sumber daya manusia dengan tepat adalah yang paling penting untuk
mencapai efektivitas kerja. PT PERTAMINA PERSERO merupakan perusahaan milik negara yang
bergerak dibidang energi meliputi minyak, gas serta energi baru dan terbarukan. PT. PERTAMINA EP Field Rantau Kuala Simpang merupakan anak perusahaan
dari PT PERTAMINA PERSERO. PT. PERTAMINA EP Field Rantau Kuala Simpang adalah perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan usaha disektor hulu
bidang minyak dan gas bumi, meliputi ekspolarasi dan eksploitasi. Dengan usia lebih dari 56 tahun, PT PERTAMINA PERSERO semakin percaya diri untuk
berkomitmen menjalankan kegiatan bisnisnya secara profesional dan penguasaan
Universitas Sumatera Utara
18
teknis yang tinggi mulai dari hulu sampai hilir. Berorientasi pada kepentingan pelanggan juga merupakan suatu hal yang menjadi komitmen Pertamina, agar
dapat berperan dalam memberikan nilai tambah bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia. Visi dari PT PERTAMINA PERSERO adalah menjadi
perusahaan energi nasional kelas dunia. PT PERTAMINA PERSERO bergerak maju dengan mantap untuk mewujudkan visi perusahaan.
Untuk mewujudkan visi PT. PERTAMINA PERSERO yang memiliki banyak karyawan yang dalam pengelolaannya membutuhkan analisis jabatan yang
tepat. Adapun jumlah karyawan yang ada di PT. PERTAMINA EP Field Rantau Kuala Simpang adalah 129 orang. Analisis jabatan yang tepat untuk mengelola
karyawan yang berjumlah 129. Berdasarkan wawancara pra-penilitian pada divisi Human Resources PT. PERTAMINA EP Field Rantau Kuala Simpang
menyatakan bahwa analisis jabatan yang dilakukan sudah tepat. Uraian jabatan yang diberikan pada karyawan sudah diberikan dengan sangat jelas. Karyawan
dapat mengetahui hal-hal yang menjadi tugas, tanggung jawab, dan kewajiban mereka dengan melihat uraian jabatan yang telah diberikan. Oleh karena
karyawan dapat mengetahui uraian jabatan maka melaksanakan pekerjaannya dengan baik tanpa harus merasa bingung tentang apa yang harus dikerjakannya.
Untuk kesesuaian antara pendidikan, keterampilan dan keahlian sebagian besar karyawan dengan beban kerja sudah tepat. Penempatan sebagian besar jabatan-
jabatan telah diisi oleh karyawan sudah memenuhi kualifikasi yang ditentukan. Berikut ini adalah daftar jenjang jabatan dan kualifikasi pendidikan
minimal pada PT. PERTAMINA EP Field Rantau Kuala Simpang:
Universitas Sumatera Utara
19
Jenjang Jabatan Kualifikasi Pendidikan Minimal
ManagerSetara S2
Asistant ManagerSetara S1
Senior SupervisorSetara S1
SupervisorSetara D3
OperatorSetara SMA
Tabel 1.1.1 Jenjang Jabatan dan Kualifikasi Pendidikan Minimal Sumber : PT. PERTAMINA EP Field Rantau Kuala Simpang
Karyawan yang paling banyak dibutuhkan untuk mengisi jabatan-jabatan pada perusahaan adalah pada tingkat jenjang jabatan operatorsetara dan
supervisorsetara. Pada tingkat jenjang jabatan yang lebih tinggi dari kedua jabatan tersebut yaitu senior supervisorsetara, assistant manager dan
managersetara, karyawan yang dibutuhkan semakin sedikit jumlahnya. Dan berikut ini adalah data pendidikan terakhir dengan jumlah karyawan
pada pada PT. PERTAMINA EP Field Rantau Kuala Simpang: Pendidikan Terakhir Karyawan
Jumlah Karyawan SMA
53 D3
29 S1
44 S2
3
Tabel 1.1.2 Pendidikan Terakhir Karyawan dan Jumlah Karyawan Sumber : PT. PERTAMINA EP Field Rantau Kuala Simpang
Universitas Sumatera Utara
20
Dari data yang telah dilihat, dapat diketahui bahwa kualifikasi pendidikan minimal dengan pendidikan terakhir terlihat sudah sesuai. Kebanyakan karyawan
memang memiliki tingkat pendidikan terakhir SMA, tetapi karyawan yang paling banyak dibutuhkan untuk jabatan adalah pada tingkat jenjang jabatan
operatorsetara yang memang kualifikasi pendidikan minimalnya adalah tingkat pendidikan SMA. Selain tingkat pendidikan, ada kualifikasi-kualifikasi lain yang
menjadi pertimbangan untuk mengisi setiap jabatan seperti pengalaman bekerja, sertifikasi, pelatihaan wajib, kompetensi perilaku, dan kompetensi teknis. Menurut
data-data yang telah diuraikan dan wawancara pra-penelitian, sebagian besar penempatan karyawan sudah sesuai dengan jabatannya.
Berdasarkan uraian yang telah dibahas, maka penulis tertarik untuk menggambarkan dan mengetahui analisis jabatan berkaitan dengan efektivitas
kerja pada PT. PERTAMINA EP Field Rantau Kuala Simpang. Oleh karena itu penulis tertarik untuk membahasnya dalam sebuah skripsi dengan judul:
“Analisis Jabatan yang Tepat untuk Meningkatkan Efektivitas Kerja pada PT.
PERTAMINA EP Field Rantau Kuala Simpang .”
1.2. Perumusan Masalah