93
kerja dari segi yang lain, dapat di uraikan melalui pembahasan indikator- indikator efektivitas kerja sebagai berikut ini:
1. Kemampuan Menyesuaikan Diri
Kemampuan menyesuaikan diri adalah suatu usaha yang dilakukan oleh individu untuk mengatasi segala hambatan dan permasalahan
dalam melaksanakan pekerjaannya baik yang timbul karena tuntutan dari dalam dirinya fisik maupun lingkungan sosial yaitu dari atasan
maupun rekan kerja. Kemampuan menyesuaikan diri terkait dengan kemampuan dalam menghadapi permasalahantantangan dalam
pekerjaan, kemampuan menyesuaikan diri dengan para pegawai lain dan kemampuan menyesuaikan diri dengan atasan.
Menurut sumber wawancara dengan pegawai divisi HR terkait dengan kemampuan menghadapi permasalahan
mengatakan, “Tidak, gak ada yang kesulitanlah, karena semua pekerjaannya yang di kasih
itu kan udah disesuaikan dengan kemampuannya. Kan kita gak ngasih beban kerja yang melebihi standar si pekerjanya, kerja gak diporsir
kok, selama ini gak ada kedengaran keluhan pekerja tentang pekerjaannya. Kalaupun ada kesulitan, mereka itu gak sendiri, bisa
dibantu teman kerja dan atasannya.” Dalam menyesuaikan diri dengan para pegawai lain, pekerja juga
tidak merasa ada konflikpermasalahan karena didalam bekerja para pegawai dibentuk sebagai team work. Pihak HR dan para pegawai
yang diwawancarai menyatakan bahwa mereka memiliki kerja sama
Universitas Sumatera Utara
94
yang baik dengan sesama rekan kerja. Saat ada suatu pekerjaan yang perlu didiskusikan atau dibantu dapat saling berkomunikasi. Adapun
fasilitas yang diberikan perusahaan PT. Pertamina EP Field Rantau Aceh Tamiang ini adalh e-
mail, dan social media „BBM‟.Setiap ada permasalahan
terkait pekerjaan
dan dilaporkan
atau didiskusikan.Setiap tahun juga sering diadakan event „Team Building‟,
ini adalah acara dimana seluruh para pekerja PT. Pertamina EP Field Rantau Aceh Tamiang saling bertemu dan diadakan berbagai macam
hiburan dan games. Untuk hubungan para pegawai dengan atasannya pun berlangsung
baik. Pegawai divisi HR menjelaskan, “Hubungan dengan para atasan
tiap divisi itu baik kok.Kami itu punya program coaching, dimana para pegawai disosialisasikan pekerjaannya. Atasan masing-masing ngasi
tau tentang kerjaannya masing-masing, mengevaluasi kerja mereka, dan kalau ada yang merasa sulit dibantu sama atasannya. Ada juga itu
rapat pagi sama rapat mingguan untuk membicarakan masalah pekerjaan.” Hal yang sama juga dikatakan oleh seorang pegawai yang
diwawancar ai yang mengungkapkan, “Kalau hubungan dengan atasan
itu berjalan dengan baik, maksudnya kalau ada masukan ataupun keluhan, atasan mau mendengarkan. Atasan mau mendengar masukan-
masukan yang kami beri, jadi atasan itu enggak main atur-atur suka hati. Dan waktu ada permasalahan yang sulit ditangani, biasanya kami
bisa melapor kepada atasan, dan minta masukan juga pertolongan.”
Universitas Sumatera Utara
95
2. Prestasi Kerja