mendirikan usaha bersama anak jalanan yang lain. Setelah melewati beberapa keterampilan di atas, Rumah Sahabat Anak Puspita mengadakan
bimbingan kewirausahaan, yang dilakukan dengan tujuan: 1
Meningkatkan sikap mental hidup mandiri 2
Meningkatkan semangat kewirausahaan 3
Meningkatkan optimisme dan kepercayaan anak binaan Secara lebih spesifik, bimbingan kewirausahaan yang diberikan
kepada anak bianaan dilakukan agar mereka dapat hidup mandiri, tidak lagi menggantungkan hidup pada orang lain di jalanan, serta mempunyai
skill , bermental produktif, serta memiliki kesadaran, kesabaran, dan
semangat juang untuk maju dan memperbaiki keadaan.
B. Analisis Tentang Masalah Anak Binaan
Untuk dapat mendalami masalah anak binaan yang sedang dibahas, ada beberapa tahapan yang harus diperhatiakan oleh para pekerja sosial. Masalah
kenapa anak bisa putus sekolah? Masalah yang dihadapi oleh anak disini sangat kompleks, di samping faktor lingkungan yang dapat berpengaruh besar terhadap
tingkah laku anak, juga perekonomian keluarga yang sangat kurang, yang akhirnya para orang tua rela membiarkan anaknya putus sekolah dan
menyarankan kerja di usia dini. Padahal usia 10-15 tahun usia yang paling rawan dalam pembetukan karakter anak, di mana pada usia itu anak-anak perlu banyak
menerima kasih sayang dan perhatian penuh oleh orang tua mereka.
Rumah Sahabat Anak Puspita mempunya suatu tahapan, yang kiranya berguna bagi pemetaan masalah anak binaan, yang mana tahapan ini bertujuan
untuk keberhasilan program pengentasan kebodohan anak-anak binaan. Tahapan yang diterapkan oleh Rumah Sahabat Anak Puspita, yaitu:
Perencanaan Analisis. Digunakannya perencanaan analisis ini agar para pekerja sosial dapat mengkaji dan menganalisis pokok permasalahan yang sedang
dihadapi. Rumah Sahabat Anak Puspita menggunakan tahapan penjangkauan, yaitu para relawan Puspita menentukan lokasi yang dijadikan target banyak anak
yang putus sekolah karma berbagai alasan ekonomi, seperti di daerah Tegal Amba, Duren Sawit yang mana memang daerah itu dapat dikatakan kawasan
kumuh, kemudian para relawan mencoba ikut berbaur dengan masyarakat sekitar dan ternyata banyak anak yang putus sekolah karena masalah ekonomi tersebut.
Hal inilah yang menjadikan rumah para relawan Rumah Sahabat Anak Puspita tergugah hatinya untuk ikut andil dalam mencerdaskan para generasi penerus
bangsa. Setelah ditentukan lokasi, para relawan kemudian mencoba untuk
mengidentifikasi kenapa anak-anak putus sekolah. Ternyata masalahnya bukan hanya faktor ekonomi saja yang menjadikan anak putus sekolah, ada 9 anak yang
dijumpai oleh relawan bahwa mereka ternya bukan karena faktor ekonomi akan tetapi faktor lingkungan, dimana banyak kakak-kakak di atas usia mereka juga
banyak yang tidak sekolah dan lebih asyik kerja. Dan akhirnya si anak ikut
terbawa olek kakak-kakaknya mereka punya anggapan bahwa sekolah itu membuat pusing dan tidak punya uang.
C. Analisis Hasil Aktifitas