Analisis Hasil Aktifitas Peran rumah sahabat anak puspita dalam pembentukan sikap toleransi beragama pada anak binaan di Duren Sawit Jakarta Timur

terbawa olek kakak-kakaknya mereka punya anggapan bahwa sekolah itu membuat pusing dan tidak punya uang.

C. Analisis Hasil Aktifitas

Program pengembangan masyarakat yang dijalankan oleh Rumah Sahabat Anak Puspita adalah suatu model pembangunan sosial melalui anak binaan, untuk meningkatkan taraf hidup anak binaan menjadi lebih baik, untuk itu para relawan Rumah Sahabat Anak Puspita merencanakan dan melaksanakan sendiri program yang telah ditetapkan oleh Rumah Sahabat Anak Puspita kepada anak binaan, guna dapat melihat tingkat keberhasilan pada anak binaan setelah menjalani program tersebut. Berdirinya program dalam Rumah Sahabat Anak Puspita tidak lepas dari peran serta warga masyarakat sekitar yang selalu memberikan motivasi kepada para relawan Rumah Sahabat Anak Puspita, hasil dari pembinaan terhadap anak binaan dapat dilihat dari sejauh mana seorang anak dapat hidup mandiri dan disiplin, serta sejauh mana mereka bebas dari ketergantungan pada orang lain. Karena kemandirian merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan sikap, karena kemandirian seseorang, dipengaruhi oleh sikap cara dan kepribadian yang disiplin, serta mempunyai tekad untuk maju dan dapat berdiri sendiri. Dilihat dari beberapa program keterampilan yang diberikan oleh Rumah Sahabat Anak Puspita, tidak sedikit dari anak binaan yang mulai terlihat sedikit perubahan menjadi lebih mandiri, mereka sudah bisa menjalankan usaha sendiri dari hasil mengikuti keterampilan yang dilaksanakan di Rumah Sahabat Anak Puspita, menurut Syahrudin salah satu relawan Puspita. “Saya sangat senang sekali ketika ada beberapa anak dari sekian banyak anak binaan di Rumah Sahabat Anak Puspita yang mau belajar menjahit sekitar ada 12 anak yang rajin mengikuti pelatihan menjahit, mereka sedikit demi sedikit sudah mulai mahir dalam menjahit pada beberapa lipatan kain yang lumayan susah, sekarang anak-anak sudah mendapatkan order jahitan yang lumayan buat uang jajan sehari-harinya, dan satu hal lagi anak-anak juga belajar border, mereka siap kalau ada pesanan untuk memborder pakaian atau mukena alat shalat buat perempuan.” 10 “Saya juga sangat bangga sebagai relawan Puspita karena kekreatifan anak- anak binaan yang kami bina selama bertahun-tahun, saya sangatbahagia ketika meliat mereka ingin belajar dan terus belajar, seperti halnya mereka ingin belajar membuat susu kacang ijo, susu kacang kedelai dan ice cream, kami sih selaku relawan mencoba untuk selalu memfasilitasi kebutuhan anak-anak selama itu baik bagi mereka, bagi kami why not. Ada satu hal yang saya sendiri baru mengetahui racikan ice cream rasa alpukat, ternyata anak-anak itu tidak menyediakan alpukat, akan tetapi meraka menggantikannya dengan tape 10 Wawancara Pribadi penulis dengan Syahrudin salah satu relawan Puspita. Jakarta, Oktober 2007 singkong dan sawi mereka olah sendiri dan ternyata hasil olahannya persis seperti rasa alpukat asli.” 11 Setelah diidentifikasi, para anak binaan ini sekarang sudah tidak lagi bergantung pada orang lain mereka tidak lagi hidup di jalanan dan sedikit banyaknya mereka tidak lagi bergantung pada orang tua mereka, mereka dapat bekerja sendiri dengan motivasi-motivasi yang diberikan oleh para relawan dan lingkungan Rumah Sahabat Anak Puspita, sekarang mereka giat belajar di sekolah dan selebihnya di lingkungan Rumah Sahabat Anak Puspita. Hasil pembinaan yang dilakukan oleh Rumah Sahabat Anak Puspita itu sangat memuaskan, karena dapat dilihat, bahwa anak binaan sudah meninggalkan setelah masuk Rumah Sahabat Anak Puspita, mereka hidup dengan layak dan lebih baik, mereka dapat melanjutkan sekolah yang sempat terputus di jalan.

D. Analisis Tentang Respon Anak Terhadap Pola Pembinaan