BAB III GAMBARAN UMUM RUMAH SAHABAT ANAK PUSPITA
A. Profil Rumah Sahabat Anak Puspita
Dalam Konvensi Hak Anak dijelaskan bahwa anak memiliki beberapa hak di antaranya: 1. Hak untuk kelangsungan hidup Survival, yaitu anak berhak
melanjutkan hidupnya dengan mendapatkan fasilitas berupa pangan, sandang dan papan. 2. Hak untuk tumbuh kembang Development, yaitu anak berhak untuk
tumbuh dan berkembang secara normal, tidak mencari nafkah di jalan, tidak tereksploitasi. 3. Hak mendapatkan perlindungan Protection, yaitu anak
mendapatkan pelindungan dari tindak kekerasan fisik, kekerasan seksual dan kekerasan lainnya, baik yang dilakukan keluarga maupun orang lain. 4. Hak
berpartisipasi dalam masyarakat Participation, yaitu anak berhak ikut berpartisipasiberperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat, berbudaya dan
berbangsa. Oleh karena itulah rumah sahabat anak mencoba ikut andil dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
12
Rumah Sahabat Anak Puspita adalah tempat berkumpul anak-anak yang terlupakan. Hidup dari mencari sesuatu yang orang lain tidak butuhkan atau
menadah untuk belas kasihan dan bukan penuntutan hak sebagai anak bangsa yang sebetulnya mempunyai hak seperti layaknya anak-anak lainnya yang
12
. Buletin dwi mingguan Sirumput edisi xxxv tahun 2005
terbilang mampu. Dan sering orang menyebut mereka dengan sebutan anak jalanan.
Rumah Sahabat Anak Puspita berdiri pada tahun 1999 di Jl. Tegal Amba No. 07 Duren Sawit Jakarta Timur, sampai saat ini mendampingi 88 anak
dampingan dan juga orang tuakeluarga anak di lokasi tempat berkumpulnya sekelompok orang yang sehari-harinya penuh dengan keterbatasan dan dalam
kehidupan yang sangat keras. Berawal dari ketertarikan dan keprihatinan dengan kehidupan warga
Ibukota Jakarta yang sangat terbelakang dari aspek sosial, budaya, etika, kultur, ekonomi, dan politik. Yang dalam kehidupan sehari-harinya sangat bebas dan
lepas dari semua nilai yang berlaku pada masyarakat pada umumnya, dan mereka tidak terhitung sebagai sekelompok orang yang seharusnya mempunyai hak-hak
sebagaimana warga negara.
2
Boleh orang bicara mereka adalah sampah masyarakat atau apapun namanya, namun yang perlu diingat mereka adalah manusia sebagaimana halnya
manusia lain yang mempunyai harapan untuk lebih baik, walaupun hak-hak mereka selama ini sering terlanggar.
Segudang probematika kehidupan di Ibukota Jakarta, masih adakah secercah harapan untuk meraih apa yang menjadi cita-cita besar bangsa ini untuk
kehidupannya. Anak bangsa yang terlupakan oleh sistem negri tercinta ini
2
. Hasil wawancara dengan relawan Puspita, Mei 2007
berteriak “Di planet apakah saya sekarang ini, kenapa perbedaan status kehidupan menjadi kejam kepada kami.“
Dengan dasar inilah Rumah Sahabat Anak Puspita berdiri hingga saat ini, walaupun dengan keterbatasan yang ada, dan akan terus berupaya bertahan
dengan sekuat tenaga untuk memperoleh apa yang menjadi cita-cita bersama keluarga besar Rumah Sahabat Anak Puspita.
B. Visi, Misi Serta Program RSA Puspita 1. Visi