Setiawan A.P, dengan judul, “Perbandingan Penggunaan Metode Penjadwalan Campbells, Dudek Smith Konvensional Dengan Metode Penjadwalan
Campbells Dudek Smith yang Dikembangkan Serta Aplikasinya di PT. Lariza, Medan,” penelitian ini membandingkan penggunaan metode CDS Campbell,
Dudek Smith yang konvensional dengan metode CDS Campbell, Dudek Smith yang dikembangkan, hasil dari penelitian ini adalah minimisasi makespan
dan minimisasi work in process pada lintasan produksi PT. Lariza.
1.2. Rumusan Permasalahan
Pada penjadwalan flowshop N-job, M-mesin untuk problema minimisasi makespan, ada beberapa teknik penjadwalan yang dapat digunakan. Dalam hal ini
penulis memilih membandingkan performasi metode CDS Campbell, Dudek, Smith dan metode Palmer dalam penerapannya pada proses pencetakan
aluminium batangan ingot di PT. Indonesia Asahan Aluminium INALUM. Kedua metode tersebut dipilih karena :
Metode CDS Campbell, Dudek, Smith dapat memberikan lebih dari satu
urutan pekerjaan dengan nilai makespan yang minimum. Hal ini memungkinkan pihak perusahaan untuk memilih urutan pekerjaan yang lebih
sesuai untuk diterapkan.
Metode Palmer memiliki algoritma yang ringkas dalam penentuan urutan pekerjaan dengan nilai makespan yang minimum. Dengan demikian pihak
perusahaan dapat menentukan urutan pekerjaan tersebut secara lebih cepat
Universitas Sumatera Utara
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah melakukan penjadwalan mesin dengan menggunakan metode CDS Campbell, Dudek Smith dan metode
Palmer pada bagian casting shop PT. Indonesia Asahan Aluminium INALUM. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mendapatkan urutan pekerjaan job yang optimal.
2. Mendapatkan metode penjadwalan operasi yang terbaik dengan cara
menghitung waktu standard untuk setiap elemen kerja dan menghitung nilai makespan dari setiap urutan penjadwalan yang diperoleh dari masing-masing
metode.
1.4. Pembatasan Masalah
Untuk lebih memfokuskan pada sasaran yang akan dicapai maka perlu pembatasan-pembatasan masalah, yaitu :
1. Penelitian hanya dilakukan pada bagian pencetakan aluminium batangan
ingot. 2.
Obyek-obyek penelitian adalah proses produksi yang dilakukan mesin-mesin pada lintasan produksi pencetakan aluminium cair menjadi aluminium
batangan ingot. 3.
Hal-hal di luar penjadwalan proses produksi tidak termasuk dalam objek penelitian penulis.
Universitas Sumatera Utara
1.5. Asumsi-Asumsi yang Digunakan
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Pengadaan dan penyediaan bahan baku dan bahan penolong dianggap sanggup
memenuhi kebutuhan produksi sehingga tidak mengganggu kecepatan lintasan produksi.
2. Setiap tenaga kerja pada stasiun kerja yang sama mempunyai kemampuan dan
keahlian yang sama dalam melakukan proses pengerjaan produksi yang melewati stasiun kerja tersebut.
3. Pada proses produksi tidak terdapat pengerjaan ulang rework.
4. Produk yang dihasilkan sejenis sehingga elemen-elemen kerja pada proses
produksi tetap. 5.
Mesin dan peralatan tidak mengalami penambahan atau pengurangan, sesuai dengan jumlah yang ada saat ini.
6. Metode kerja yang dilakukan saat ini sudah standar, jadi tidak perlu dilakukan
perbaikan metoda kerja dalam melaksanakan pengukuran waktu.
Universitas Sumatera Utara
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN