satu pengekspor aluminium batangan di dunia. Untuk pemasaran dalam negeri, pemerintah RI pada tahun 1984 telah menunjuk PT. PP Berdikari sebagai salah
satu distributor nasional.
2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha PT. Indonesia Asahan Aluminium INALUM
2.2.1. Pabrik Peleburan
PT. Indonesia Asahan Aluminium INALUM membangun pabrik peleburan aluminium beserta sarana dan prasarana pendukung produksinya di atas
area seluas 200 ha di Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Asahan yang berjarak lebih kurang 110 km dari Medan, Ibukota Propinsi Sumatera Utara.
Peleburan aluminium di Kuala Tanjung memproses alumina menjadi logam aluminium dengan memakai alumina, karbon sebagai bahan baku
utamanya. Pada peleburan ini terdapat tiga bagian utama untuk proses produksi yaitu Bagian Tungku Reduksi, Bagian Karbon dan Bagian Pencetakan serta
fasilitas penunjang lainnya. Pabrik ini menggunakan proses Hall-Heroult, dimana aluminium diperoleh
dengan cara elektrolisis alumina Al
2
O
3
dalam lelehan kriolit Na
3
AlF
6
pada temperatur
960
o
C. Proses ini pertama kali ditemukan secara bersamaan oleh Charles Martin Hall Amerika dan Paul T. Heroult Perancis pada tahun 1880.
Proses elektrolisa ini secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut : alumina Al
2
O
3
akan terlarut dalam ion O
2-
dan Al
3+
di dalam lelehan kriolit selanjutnya ion O
2-
akan bergerak ke arah anoda bereaksi dengan anoda karbon
Universitas Sumatera Utara
membentuk gas CO
2
. Sedangkan ion Al
3+
bergerak kearah katoda dan selanjutnya mengendap membentuk aluminium cair. Secara keseluruhan reaksi diatas dapat
ditulis sebagai berikut : 2Al
2
O
3
+ 3C 4Al + 3CO
2
Untuk memproduksi aluminium diperlukan : 1. Alumina
Alumina diperoleh dari bauksit melalui proses Bayer melalui beberapa tahapan seperti di bawah ini :
a. Bauksit digiling sampai ukuran tertentu lalu dilarutkan dengan NaOH
soda api dengan konsentrasi temperatur tertentu. b.
Pemisahan pengotor yang mengendap dengan penyaringan lalu pengendapan Al
2
O
3
dengan penambahan seed bubuk halus Al
2
O
3
c. Endapan alumina dikalsinasi untuk menguapkan airnya.
Pabrik peleburan PT. Indonesia Asahan Aluminium INALUM memakai bahan baku alumina yang berasal dari Australia dan India. Alumina diangkut dari
pelabuhan ke pabrik dengan menggunakan belt conveyor sepanjang 2,5 km yang terdiri dari 1.600 roller.
2. Kriolit Karena sifatnya yang mampu melarutkan alumina dengan baik, maka
kriolit digunakan sebagai elektrolit dalam proses elektrolisa aluminium.
Universitas Sumatera Utara
3. Anoda Anoda adalah elektroda bermuatan positif. Jenis anoda yang dipakai
adalah anoda prebaked. Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan blok anoda adalah kokas, hard pitch, dan butt puntung anoda.
4. Katoda Katoda adalah elektroda bermuatan negatif. Ditinjau dari bahan baku dan
proses pembuatannya katoda dibagi dalam 4 jenis, yaitu : a.
Blok katoda amorphus, bahan bakunya antrasit dipanggang pada suhu 1200
o
C. b.
Blok katoda semi graphitic, bahan bakunya grafit dipanggang pada suhu
1200
o
C. c.
Blok katoda semi graphitized, bahan baku grafit yang mengalami proses treatment sampai suhu
2300
o
C. d.
Blok katoda graphitized, bahan baku kokas digrafitasi sampai suhu 3000
o
C. Bagan proses peleburan aluminium di PT. Indonesia Asahan Aluminium
INALUM dapat dilihat pada Gambar 2.1. berikut :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1. Bagan Proses Peleburan Aluminium PT. INALUM 1
Pabrik Karbon
Pabrik anoda karbon dibagi atas tiga bagian, yaitu bagian pembuatan blok anoda mentah green plant, bagian pemanggangan baking plant, dan bagian
penangkaian rodding plant. Di bagian karbon mentah, kokas dan pitch diaduk untuk dibentuk menjadi blok anoda lalu dipanggang sampai temperatur 1.250
o
C di bagian pemanggangan. Setelah proses pemanggangan, anoda tersebut dibawa ke
bagian penangkaian, dengan besi tuang tangkai anoda dilekatkan pada blok anoda. Blok anoda berfungsi sebagai elektroda pada tungku reduksi. Blok-blok karbon
anoda yang akan digunakan pada tungku-tungku reduksi diproduksi di pabrik ini. Bahan baku pembuatan blok anoda digolongkan menjadi dua bagian.
a. Filler, berfungsi sebagai bahan pengisi blok, biasanya digunakan coke dan
butt. b.
Binder, berfungsi merekatkan sesama filler sehingga blok yang terbentuk kokoh dan tidak rapuh.
Universitas Sumatera Utara
Pabrik karbon terdiri dari 3 bagian, yaitu : 1. Pabrik Karbon Mentah Green Plant
2. Pabrik Pemanggangan Baking Plant Di pabrik ini terdapat 106 tungku pemanggangan dalam gedung A dan B
dengan kapasitas 90 bloktungku. Proses pemangangan terdiri dari : a.
Pengisian Charging b.
Pemanasan Awal c.
Pengapian firing d.
Pendinginan Cooling e.
Pembongkaran 3. Pabrik Penangkaian Rodding Plant
Tumpukan blok anoda pada PT. Indonesia Asahan Aluminium INALUM dapat dilihat pada Gambar 2.2. berikut :
Gambar 2.2. Tumpukan Blok Anoda Mentah PT. INALUM 2
Pabrik Reduksi
Bagian tungku reduksi terdiri dari 3 unit gedung reduksi masing-masing berukuran panjang 648 m, lebar 52 m dan tinggi 29 m. Tungku reduksi atau pot
Universitas Sumatera Utara
pada ketiga gedung reduksi ini berjumlah 510 buah. Tungku reduksi tipe anoda panggang 175 KA, kini telah dikembangkan menjadi 185 KA dan 195 KA saat ini
sedang dikembangkan ke nilai arus yang lebih tinggi, beroperasi pada suhu 960
o
C. Setiap tungku reduksi atau pot dapat menghasilkan ± 1,3 ton per hari.
Pot reduksi yang dikenal saat ini ada 2 jenis, yaitu : a.
Prebaked Anode Furnance PAF b.
Solderberg Anoda Furnance SAF Operasi pot reduksi dibagi atas 5 tahap, yaitu :
1. Baking Pre Heating
Baking adalah pemanasan permukaan blok katoda, anoda dan dinding samping pot secara bertahap untuk menghindari kejutan termal thermal shock.
Sebelum baking dilakukan, kokas dasar diletakkan diantara anoda dan katoda. Kokas dasar ini berfungsi sebagai penghantar listrik dari anoda ke katoda. Untuk
menghindari oksidasi udara, dinding samping pot dan anoda dilindungi kokas isolasi.
2. Start up
Start up adalah proses menghidupkan pot, sehingga proses elektrolisa dapat berlangsung. Start up diawali dengan pengeluaran kokas isolasi, lalu
pemutusan arus listrik yang masuk ke dalam pot yang akan di start up. Selanjutnya kokas dasar dikeluarkan dan bath cair sebanyak
6 ton dimasukkan ke dalam pot.
Universitas Sumatera Utara
3. Transisi
Masa transisi adalah masa peralihan dari start up menuju operasi normal yang berlangsung selama 60 hari dan sangat mempengaruhi kestabilan pot.
4. Operasi Normal
Pada saat operasi normal, kondisi pot diharapkan sudah stabil. Hal-hal yang biasa dilakukan yaitu :
a. Penggantian anoda dan penarikan bushbar anoda
b. Pengambilan metal cair Tapping
c. Pemasukan material
d. Pemecahan kerak dan pemasukan alumina
e. Pengontrolan volatase dan penanggulangan noise
f. Penghentian Anode Effect AE
g. Pengukuran parameter
Pengukuran – pengukuran parameter terdiri dari : 1
Pengukuran tinggi bath dan tinggi metal. 2
Pengukuran kesamaan bath dan CaF
2
3 Pengukuran kemurnian metal
4 Pengukuran tegangan pot, tinggi lumpur dan jumlah metal
5 Pengukuran temperatur bath.
h. Mematikan Pot Cut Out
Dilakukan bila kondisi pot sudah memburuk dan tidak memungkinkan untuk dioperasikan lagi. Tanda-tanda pot mulai memburuk diantaranya adalah :
Universitas Sumatera Utara
1 Fe atau Si metal cair naik dan tidak bisa diturunkan kembali. Bila blok katoda
retak atau berlubang, baja kolektor bar dibawah blok katoda dapat tererosi dan larut dalam metal cair sehingga kadar Si dalam metal cair dapat
bertambah. 2
Operasi pot yang sulit, bila noise voltase sulit dikendalikan suhu dan volatse pot sering naik dan sulit diturunkan, AE Anode Effect yang timbul sulit
dihentikan. Operasi manual banyak dilakukan sehingga memberatkan operator.
Gambar tungku reduksi pada dapat dilihat pada Gambar 2.3. berikut :
Gambar 2.3. Tungku Reduksi 3
Pabrik Penuangan
Pada bagian penuangan, aluminium cair yang dihasilkan bagian reduksi dimasukkan ke dalam dapur penampung. Disini terdapat 10 dapur peleburdapur
penampung listrik masing-masing dengan kapasitas 30 ton. Aluminium cair ini kemudian dipadatkan dalam cetakan dan didinginkan dalam air di mesin cetak,
ada Tujuh mesin cetak pada bagian ini masing-masing dengan kapasitas 12 ton per jam untuk memproduksi aluminium batangan ingot yang beratnya 22,7 kg
50 pon per batang.
Universitas Sumatera Utara
Aluminium cair yang dihasilkan dari tungku reduksi disedot oleh ladle yang berkapasitas 7,5 ton dengan sistem penyedotan vakum menggunakan
kompresor. Ladle lalu diletakkan pada Metal Transport Car kemudian dibawa ke pabrik penuangan untuk dimasukkan ke holding furnance, setelah itu dimasukkan
fluks dan diaduk. Kemudian didiamkan agar bahan aditif yang ditambahkan bereaksi dengan pengotor dross dapat dipisahkan dengan aluminium cair.
Pengotor ini lalu dikeluarkan skimming off dan ditampung untuk diolah kembali karena masih mengandung metal yang kadarnya masih besar. Molten yang sudah
di skimming off dicetak untuk dibuat ingot dengan berat 50 lb 22,7 kg. Cetakan terletak diatas conveyor mesin pencetak ingot yang dilengkapi dengan pendingin
tidak langsung. Ingot yang sudah dicetak diberi nomor produksi lot dengan mesin
pencetak nomor otomatis, dan ditumpuk menjadi 9 tumpukan 44 batang lalu didinginkan di halaman pendingin ingot ingot cooling yard, dengan waktu
24 jam, setelah dingin ingot tersebut diikat dengan pengikat. Ikatan terdiri dari 3 bagian, 2 sisi depan dan 1 sisi samping, lalu di bawa ke lapangan terbuka tempat
penyimpanan ingot dengan forklift dan selanjutnya dikapalkan. Pada saat casting pencetakan dilakukan 3 kali pengambilan sampel
produk metal, yaitu :
Setelah produk 3 ton.
Setelah produk 15 ton
Setelah produk 27 ton.
Universitas Sumatera Utara
Gambar Servo Arm pada pabrik pencetakan dapat dilihat pada Gambar 2.4 di bawah ini.
Gambar 2.4. Servo Arm di Pabrik Pencetakan
2.3. Lokasi Perusahaan PT. Indonesia Asahan Aluminium INALUM
PT. Indonesia Asahan Aluminium INALUM pada dasarnya terdiri atas PLTA Sungai Asahan di Paritohan Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Kabupaten
Toba Samosir dan pabrik peleburan aluminium di Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Asahan. Untuk memperlancar bisnis perusahaan didirikanlah:
1. Kantor Pusat Inalum Inalum Head Office, yang bertempat di Gedung
Sumitmas I Lt. 15, Jl. Jendral Sudirman No. 61-62, Jakarta. 2.
Kantor Pembantu Inalum Medan Office, yang bertempat di Jl. R.A. Kartini No. 21, Medan, Sumatera Utara.
3. Kantor pabrik peleburan aluminium, yang bertempat di Kuala Tanjung,
Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. 4.
Kantor PLTA, yang bertempat di Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
2.4. Struktur Organisasi Perusahaan
Organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu dan diantara mereka dilakukan pembagian tugas untuk mencapai suatu
tujuan tersebut. Sedangkan manajemen diartikan sama dengan administrasi atau alat organisasi untuk mencapai tujuan. Untuk tujuan tersebut maka administrator
atau manajer harus berupaya menggerakkan kelompok orang-orang yang dibawahnya seefektif mungkin. Ukuran indikator keberhasilan dari manajer atau
administrator adalah tinggi rendahnya produktivitas kelompok dibawahnya. Struktur organisasi merupakan gambaran skematis tentang hubungan atau
kerjasama dari orang-orang yang menggerakkan organisasi sebagai tujuan. Dalam organisasi setiap tugas dan kegiatan dapat didistribusikan dan
dilakukan oleh setiap kelompok secara efisien dan efektif sehingga tujuan yang ditetapkan dapat tercapai. Organisasi dan manajemen yang baik akan memberikan
pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang seimbang. Dalam organisasi dihindari kepincangan pembagian beban kerja tugas dari setiap orang dan
sekumpulan orang. Hal ini akan memberikan manfaat yang positif terhadap keberhasilan perusahaan, karena untuk melaksanakan tugas setiap pekerja harus
bertanggung jawab, sehingga organisasi dapat bekerja secara efisien, skematis dan terkoordinir.
Untuk mencapai tujuan organisasi diperlukan hubungan kerja sama yang baik antara pimpinan dan bawahan. Hubungan kerja sama ini digambarkan dalam
sebuah struktur organisasi. Struktur organisasi disusun sedemikian rupa sehingga jelas terlihat tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan, sehingga setiap orang yang menduduki struktur mengetahui kepada siapa harus bertanggung jawab dan siapa yang harus dikoordinir.
Struktur organisasi yang baik adalah struktur organisasi yang fleksibel dalam arti hidup, berkembang dan bergerak sesuai dengan kondisi yang dihadapi
oleh perusahaan. Struktur organisasi PT. Indonesia Asahan Aluminium INALUM
merupakan struktur organisasi hybrid campuran, yaitu struktur organisasi yang merupakan perpaduan antara struktur organisasi fungsional dan staff.
Struktur organisasi fungsional pada PT. Indonesia Asahan Aluminium INALUM dapat dilihat dari pembagian unit-unit organisasi pada masing-masing
departemen berdasarkan spesialisasi tugas, dan masing-masing departemen memiliki seksi-seksi terkait yang membawahi beberapa orang manajer dan
supervisor dengan spesialisasi tugas, untuk mengoperasikan kegiatan dalam departemen tersebut. Selain itu struktur organisasi PT. Indonesia Asahan
Aluminium INALUM sudah memiliki sistem teknologi informasi on-line, sehingga masing-masing departemen dapat mengetahui laporan kegiatan atau
kebijakan yang berlaku pada departemen lain, dan dapat membuat laporan kegiatan dan kebijakan untuk departemennya sendiri berdasarkan informasi dari
departemen yang terkait. Struktur organisasi staff pada PT. Indonesia Asahan Aluminium
INALUM dapat dilihat dari adanya staff-staff ahli yang ditunjuk sebagai Auditor Internal dan Manager Representative ISO, yang bertugas memberi
nasehat, masukan dan referensi, yang bertanggung jawab langsung kepada
Universitas Sumatera Utara
Presiden Direktur maka berdasarkan pembagian tugas-tugas yang telah dijabarkan dapat diputuskan struktur organisasi yang dipakai PT. Indonesia Asahan
Aluminium INALUM adalah struktur organisasi hybrid campuran. Struktur organisasi PT. Indonesia Asahan Aluminium INALUM dapat dilihat pada
Gambar 2.5 berikut :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.5 Struktur Organisasi PT. Indonesia Asahan Aluminium INALUM
Universitas Sumatera Utara
2.4.1. Bentuk Organisasi