Kerangka konsep Definisi istilah

45

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain studi fenomenologis deskriptif. Penilitian kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia Bungin, 2003. Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak. Penelitian ini dilakukan pada kondisi yang alamiah Sugiyono, 2010. Studi fenomenologi mempelajari tentang arti kehidupan beberapa individu dengan melihat konsep pengalaman hidup mereka atau fenomenanya. Fenomenologi adalah suatu ilmu yang memiliki tujuan untuk menjelaskan fenomena, penampilan dari sesuatu yang khusus, misalnya pengalaman hidup. Studi fenomenologi penting bagi praktek keperawatan karena pendekatan ini membawa pada pengalaman hidup seseorang mengenai persepsi pada suatu fenomena yang dihadapinya Streubert, 2003. Tujuan studi fenomenologi adalah memahami makna dari pengalaman kehidupan yang dialami informan dan menjelaskan perspektif filosofi yang mendasari fenomena tersebut Dharma, 2011. Fenomenologi deskriptif mencakup eksplorasi secara langsung, analisis, dan deskripsi dari fenomena tertentu, sebebas mungkin timbul dari prasangka tidak teruji, dengan tujuan presentasi intuisi yang maksimal. Fenomenologi deskriptif menstimulasi persepsi pengalaman hidup mereka dengan menekankan pada kesempurnaan, luasnya dan kedalaman pengalaman yang didapat Spiegelberg 1975 dalam Streubert, 2003. Spiegelberg 1975 mengidentifikasi 3 langkah proses untuk fenomenologi deskriptif : 1 intuisi intuiting, 2 analisis analyzing, dan 3 menggambarkan describe. Langkah pertama yaitu intuisi, peneliti menjadi sepenuhnya terlibat dalam investigasi fenomena. Proses dimana peneliti mulai mengetahui tentang fenomena seperti yang dijelaskan oleh para informan ibu hamil yang berisiko preeklampsia dan pelaksana ANC. Langkah kedua yaitu analisis, yang melibatkan identifikasi esensi dari fenomena yang diteliti berdasarkan data yang diperoleh dan bagaimana data disajikan. Peneliti akan membedakan fenomena tersebut berkaitan dengan elemen atau unsur, peneliti juga mengeksplorasi hubungan dan koneksi dengan fenomena yang berdekatan yang dialami informan ibu hamil yang berisiko preeklampsia dan pelaksana ANC. Langkah ketiga yaitu deskripsi, merupakan bagian integral dari intuisi dan dan analisis. Meskipun ditangani secara terpisah, intuisi dan analisis sering terjadi secara bersamaan. Pada tahap deskripsi peneliti akan mengkomunikasikan dan membawa ke penjelasan tertulis dan lisan yang berbeda, juga elemen-elemen penting dari fenomena tersebut. Peneliti akan menguraikan penjelasan dengan mengklasifikasikan atau mengelompokan pada tiap fenomena tersebut. Peneliti akan menghindari upaya untuk menggambarkan fenomena sebelum waktunya. Penelitian ini didasarkan pada fokus masalah yang diteliti, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya Sugiyono, 2010. Penelitian ini melihat bagaimana kualitas pelayanan ANC dengan melihat pemeriksaan kehamilan dalam mendeteksi preeklampsia dimana penelitian kualitatif bisa memberikan gambaran yang menyeluruh dan jelas terhadap situasi sosial yang alamiah dan pendekatan fenomenologis peneliti akan mempelajari data dan mengulang berkali-kali apa yang informan alami dapat digambarkan sebagai makna kualitas pelayanan Stainback, 2003 dan Streubert, 2003. Melalui penelitian dan pendekatan ini diharapkan peneliti dapat menggali pengalaman hidup informan yang alamiah dan memperoleh penjelasan terperinci tentang suatu fenomena tentang kualitas pelayanan ANC yang dilihat dari pemeriksaan kehamilan dalam mendeteksi preeklampsia.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di Poliklinik KIA Puskesmas Ciputat Kota Tangerang Selatan pada bulan November dan Desember tahun 2012. Penelitian ini dilakukan di Ciputat karena peneliti melihat kualitas pemeriksaan kehamilan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan pada pemeriksaan kehamilan yang belum komprehensif. Hal tersebut dapat dilihat pada studi pendahuluan yang dilakukan peniliti : Pengamatan pada dua orang bidan menyatakan bahwa ada kebijakan tentang pedoman kerja di Puskesmas, namun pelaksanaanya belum sesuai dengan pedoman tersebut. Pengamatan pelayanan antenatal dengan 10 T yang dilakukan pada 10 ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC masih belum dilakukan seluruhnya seperti pemberian imunisasi TT, tes terhadap penyakit menular seksual dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh meliputi pengamatan oedema, refleks, anamnesa yang belum lengkap, tes laboratorium rutin jarang dilakukan, dan penyuluhan terkait resiko bahaya preeklampsia masih belum efektif.

C. Informan Penelitian

Pemilihan informan penelitian ini ditetapkan secara langsung purposive dengan prinsip kesesuaian appropriateness dan kecukupan adequancy. Berdasarkan prinsip-prinsip diatas, maka sumber informasi atau informan dalam penelitian ini adalah : 1. Informan Kunci Informan terdiri dari ibu hamil sebanyak lima orang ibu hamil yang berisiko preeklampsia, dengan kriteria inklusi sebagai berikut: a. Primigravida b. Umur kehamilan lebih dari 20 minggu c. Rutin melakukan kunjungan ANC