METODOLOGI PENELITIAN Kerangka Pemikiran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Pemilihan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian Nazir, 1985. Pada umumnya metode deskriptif hanya mengandalkan data yang ditemukan di lapangan, namun demikian peneliti dapat juga melakukan analisa terhadap hubungan-hubungan variabel Bachtiar, 1997. Sehingga demikian penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hubungan maupun pengaruh kondisi panjang jalan sebagai variabel bebas terhadap perkembangan desa yang ditandai dengan tingkat tipologi desa sebagai variabel terikat. III.2 Prosedur Pengumpulan Data Data yang digunakan seluruhnya merupakan data sekunder berupa status desa dan panjang jalan pada tiap kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal pada tahun 2003 beserta tipe permukaannya diperoleh melalui dokumen dari Dinas Pekerjaan Umum Sub Dinas Bina Marga Kabupaten Mandailing Natal. Universitas Sumatera Utara Tabel III.1 Data Panjang Jalan dan Tipologi Desa Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2003 No. Kecamatan Panjang Jalan km Status Desa Jumlah desa Swadaya Swakarya Swasembada 1 Siabu 101.80 - 19 4 23 2 Bukit Malintang 33.30 - 9 4 13 3 Panyabungan 60.40 - 21 18 39 4 Panyabungan Utara 74.40 21 2 23 5 Panyabungan Timur 71.20 13 1 14 6 Panyabungan Barat 63.50 2 7 1 10 7 Panyabungan Selatan 17.00 - 9 1 10 8 Lembah Sorit Merapi 33.70 - 6 3 9 9 Tambangan 70.50 - 27 4 31 10 Kotanopan 106.58 9 21 6 36 11 Ulu Pungkut 31.70 2 10 1 13 12 Muarasipongi 58.18 3 18 2 23 13 Batang Natal 85.30 9 16 4 29 14 Lingga Bayu 112.80 6 22 4 32 15 Natal 106.50 - 21 6 27 16 Batahan 97.00 1 23 1 25 17 Muara Batang Gadis 238.00 - 11 1 12 Total 1,361.86 32 274 63 369 Universitas Sumatera Utara Tabel III.2 Data Panjang Jalan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2003 Berdasarkan Tipe Permukaan No. Kecamatan Type Permukaan Jalan Jumlah Aspal Hotmix Aspal Batu Kerikil Tanah 1 Siabu 1.00 24.30 6.00 3.00 67.50 101.80 2 Bukit Malintang 1.50 6.50 10.00 - 15.30 33.30 3 Panyabungan 8.70 20.10 1.60 6.00 24.00 60.40 4 Panyabungan Utara 1.40 1.66 19.50 8.50 43.34 74.40 5 Panyabungan Timur 5.00 20.50 - - 45.70 71.20 6 Panyabungan Barat 10.75 10.15 - - 42.60 63.50 7 Panyabungan Selatan - 14.50 - - 2.50 17.00 8 Lembah Sorit Merapi 18.20 1.00 1.50 1.00 12.00 33.70 9 Tambangan 6.60 32.80 1.50 1.10 28.50 70.50 10 Kotanopan 8.502 25.778 9.20 - 63.10 106.58 11 Ulu Pungkut - - 0.70 - 31.00 31.70 12 Muarasipongi 3.865 21.635 3.50 - 29.18 58.18 13 Batang Natal - 2.368 8.675 28.607 45.65 85.30 14 Lingga Bayu 2.57 2.83 37.00 7.90 62.50 112.80 15 Natal - 4.00 3.525 27.975 71.00 106.50 16 Batahan - 12.35 - 80.00 4.65 97.00 17 Muara Batang Gadis - - - 2.00 236.00 238.00 Total Panjang Jalan 1361.86 III.3. Proses Pengolahan dan Analisis Data Analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam metode ilmiah. Dengan adanya analisis, data menjadi berarti dan berguna dalam memecahkan masalah penelitian, sekaligus menjawab hipotesis dan mencapai tujuan penelitian. Salah satu alat analisis yang biasa digunakan untuk meneliti hubungan antar dua variable atau lebih adalah analisis regresi. Selanjutnya untuk mengetahui derajat hubungan linear antara satu variabel dengan variabel lain, kita menggunakan alat statistik berupa analisa korelasi. Universitas Sumatera Utara III.3.1 Analisis regresi Analisis regresi merupakan sebuah alat statistik yang memberikan penjelasan tentang pola hubungan model antara dua variabel atau lebih. Dalam analisis regresi, dikenal dua jenis variable yaitu: • Variable Respon disebut juga variable dependent, yaitu variable yang keberadaannya dipengaruhi oleh variable lainnya dan dinotasikan dengan Y. • Variable Prediktor disebut juga variable independent yaitu variable yang bebas tidak dipengaruhi oleh variable lainnya dan dinotasikan dengan X. III.3.2 Analisis Korelasi Analisis korelasi adalah alat statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui adanya derajat hubungan linier antara satu variabel dengan variabel yang lain. Untuk nengukur kuat tidaknya antara variabel bebas dan tak bebas, ditinjau dari besar kecilnya nilai koefisien korelasi r. makin besar nilai r maka makin kuat hubungannya dan jika r makin kecil berarti makin lemah hubungannya. Nilai koefisien korelasi adalah -1 ≤ r ≤ 1. Untuk r = 1 disebut memiliki hubungan positif sempurna dan hubungan linear langsung sangat tinggi. Sebaliknya jika r = -1 disebut memiliki hubungan negatif sempurna dan hubungan tidak langsung indirect sangat tinggi, yang disebut inverse. Data-data sekunder yang telah dikumpulkan tersebut terlebih dahulu diolah untuk mendapatkan nilai dari masing-masing variabel. Setelah data terkumpul, kemudian dilakukan tabulasi data sehingga data siap diolah dengan menggunakan Universitas Sumatera Utara statistik regresi linear berganda untuk menguji hipotesis yang diajukan. Selanjutnya data tersebut disajikan secara deskriptif beserta interpretasi keragaman data tersebut. Dalam pengolahan data selanjutnya perlu dianalisa secara sistematik dari tiap faktor atau komponen penyusunan tipologi desa. Dimuka tadi telah disebutkan bahwa faktor manusia dan alam merupakan dasar didalam membuat klasifikasi tipe desa. Untuk itu perlu suatu alat pengukur parameter yang akan dipakai dalam analisa selanjutnya. Tugas Akhir ini menggunakan panjang jalan dan tipe permukaan jalan sebagai parameter klasifikasi desa. Untuk menguji hipotesis pertama, “Terdapat hubungan antara variabel X dengan variabel Y”, maka digunakan teknik statistic korelasi nonparametik Spearman’s rho dengan menggunakan software computer SPSS versi 13.0 Untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi menggunakan kaedah sebagai berikut: Tabel III.3 Interpretasi dari Nilai r No. Interval Koefisien Tingkat Hubungan 1 0.00 – 0.199 Sangat rendah 2 0.20 – 0.399 Rendah 3 0.40 – 0.599 Sedang 4 0.60 – 0.799 Kuat 5 0.80 – 1.00 Sangat kuat Adapun signifikansi hasil korelasi mengikuti ketentuan sebagai berikut: Hipotesis: H = Tidak ada hubungan korelasi antara dua variabel; H a = Terdapat hubungan korelasi antara dua variabel. Universitas Sumatera Utara Uji dilakukan dua sisi dengan dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas, yaitu: Jika probabilitas 0.05 atau 0.01, maka H diterima Jika probabilitas 0.05 atau 0.01, maka H ditolak. Selanjutnya, untuk menguji hipotesis kedua, “Terdapat hubungan signifikan antara variabel X dengan variabel Y”, maka digunakan analisis estimasi regresi berganda dengan rumus: Dimana: Kemudian uji signifikansi dan linearitas persamaan regresi tersebut, dengan langkah sebagai berikut: 1. T entukan taraf signifikannya α 2. Tentukan kriteria pengujian H , yaitu: H a : Tidak signifikan H : Signifikan Universitas Sumatera Utara Jika F hitung ≤ F tabel, maka H diterima atau signifikan Jika F hitung ≤ F tabel, maka H diterima atau signifikan 3. Cari F tabel dengan rumus: dan dengan melihat tabel F didapat nilai F tabel. 4. Bandingkan hasil dengan F hitung dengan F tabel . 5. Buatlah kesimpulannya Selain itu untuk menguji signifikansi konstanta variabel bebas dilakukan “uji t”. Uji t dilakukan untuk memprediksi besarnya variabel bebas x terhadap variabel terikat y, dengan ketentuan: 1. T entukan taraf signifikannya α 2. Tentukan kriteria pengujian H , yaitu: H a : Tidak signifikan H : Signifikan 3. t hitung t tabel, H diterima, sebalikanya t hitung t tabel , H ditolak 4. cari t tabel dengan melihat tabel lampiran “Nilai Kritis Distribusi t”, dimana: = taraf signifikansi df = n - 2 5. Bandingkan hasil dengan t hitung dengan t tabel . 6. Buatlah kesimpulannya Untuk memudahkan dalam penganalisaan data, maka penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS versi 13.0 Universitas Sumatera Utara III.4 Defenisi Operasional 1. Tipologi desa yang dimaksud adalah teknik untuk mengklasifikasi desa- desa yang banyak jumlahnya, sehingga lebih mudah untuk dikenali. 2. Panjang jalan yang dimaksud adalah jumlah pembangunan jalan untuk memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar lalu lintas barang dari satu daerah ke daerah lain. 3. Jenis permukaan jalan type of surface yang dimaksud adalah bahan yang digunakan untuk melapisi permukaan jalan dalam pembangunan jalan agar dapat digunakan oleh masyarakat, terdiri dari aspal, batu, kerikil, beton dan tanah. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN