Fungsi Jalan Berkaitan dengan Pembangunan

Dalam kehidupan ekonomi, yang penting adalah produksi barang dan jasa, penyaluran dan pertukaran barang tersebut, dan konsumsinya. Dalam meningkatkan perkembangan kegiatan social dan ekonomi, prasarana infrastruktur merupakan hal yang penting. Pembangunan tidak dapat berjalan dengan baik jika prasarana tidak baik. Jadi prasarana dapat dianggap sebagai faktor potensial dalam menentukan masa depan dari perkembangan suatu wilayah perkotaan dan pedesaan Jyadinata, 1999. Memindahkan barang dari dari daerah surplus ke pasar atau ke daerah minus sehingga menjadi barang berguna dan memenuhi suatu kebutuhan merupakan bagian penting kehidupan sosio ekonomi suatu daerah. Kelancaran mbilitas barang sangat penting artinya sebagai kelanjutan dari suatu lini pembuatan yang membentuk mata rantai terakhir seluruh proses produksi Warponi, 2002.

II.4. Fungsi Jalan Berkaitan dengan Pembangunan

Pembangunan merupakan usaha sadar dan berencana untuk meningkatkan mutu hidup yang dalam pelaksanaanya akan selalu menggunakan dan mengelola sumber daya baik sumber daya manusia maupun sumber daya buatan Sugeng Martopo, 1997. Salah satu tujuan pokok dari pembangunan itu adalah pembangunan wilayah-wilayah yang ada didalamnya terutama dalam keserasian perkembangan atau laju pertumbuhan antar wilayah dalam daerah tersebut. Faktor pendorong perkembangan suatu wilayah sangat terkait dengan ketersediaan sarana Universitas Sumatera Utara dan prasarana wilayah khususnya sarana dan fasilitas sosial ekonomi. Sarana dan fasilitas ekonomi seringkali merupakan faktor dominan yang berperan dalam memajukan wilayah. Menurut Cornwall 1983 dalam Liklikwatil 2004 secara garis besar terdapat empat faktor penting yang harus didapatkan dari fungsi sebuah jalan agar dapat mempengaruhi pembangunan, yaitu : a. Jalan harus dapat memberikan akses menuju kawasan potensial produksi. b. Jalan harus dapat memberikan akses menuju pasar dimana produk dari kawasan tersebut dapat dipasarkan. c. Jalan harus dapat memberikan keuntungan terhadap harga produksi dan harga transport. d. Ukuran pasar harus mampu menyerap suplai barang baru tanpa menyebabkan harga turun. Pemasaran diartikan semacam kegiatan ekonomi yang berfungsi membawa atau menyampaikan barang dari produsen ke konsumen Murbyanto, 1994. Menurut sudiyanto 2004, secara umum pemasaran dianggap sebagai proses aliran barang yang terjadi dalam pasar. Dalam pemasaran ini barang mengalir dari produsen sampai ke konsumen akhir yang disertai penambahan guna bentuk melalui proses penyimpanan. Peterson dalm Sudiyono, 2004 mendefinisikan pemasaran secara tradisional Traditional Marketing dan Modern Modern Marketing. Pemasaran secara tradisional merupakan aktifitas usaha yang menunjukkan secara langsung aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Pemasaran secara modern adalah proses perencanaan, penentuan konsep, Universitas Sumatera Utara penetapan harga, dan distribusi barang atau jasa yang menimbulkan pertukaran sehingga dapat memenuhi kebutuhan individu atau organisasi.

II.4.1 Arah Pengembangan Jaringan Transportasi

Arah pengembangan jaringan transportasi adalah pelayanan transportasi antar moda yang mampu memberikan pelayanan yang berkesinambungan seamless services, tepat waktu just in time services, dan dapat memberikan pelayanan dari pintu ke pintu door to door services di dalam operasionalisasinya perlu adanya kesesuaian compability antar sarana dan fasilitas yang ada pada prasarana moda-moda transportasi yang terlibat, kesetaraan tingkat pelayanan level of service sesuai dengan standar yang dibakukan, sinkronisasi dan keterpaduan jadwal pelayanan, efektivitas dan efisiensi aktivitas alih moda yang didukung dengan sistem tiketing dan dokumen angkutan serta teknologi informasi yang memadai. Perwujudan pelayanan jaringan transportasi antar moda juga harus di integrasikan antar trayek atau rute-rute angkutan jalan, kereta api, sungai dan danau, penyeberangan, laut dan udara, dengan memperhatikan keunggulan moda berdasarkan kesesuaian teknologi dan karakteristik wilayah pelayanan. Prinsip dasar penataan dan pembangunan jaringan transportasi adalah sebagai berikut ini: 1. Fungsional, yakni jaringan yang dikelompokkan dalam berbagai tatanan dengan karakteristik funsional yang berbeda. Universitas Sumatera Utara 2. Struktural, yakni pada masing-masing tatanan dirumuskan susunan yang saling terkait, namun dapat diklasifikasikan berdasarkan intensitasnya. 3. Keunggulan karakteristik moda dan keterpaduan, yakni dalam menentukan peran masing-masing moda pada setiap tataran dilakukan dengan memanfaatkan secara maksimal keunggulan masing-masing moda, sedangkan kelemahannya dapat diantisipasi dengan cara pemaduan antar moda. 4. Optimalisasi, yakni pilihan terhadap suatu tatanan dikaitkan dengan faktor pembatas sumber daya dalam upaya pemanfaatan maksimal dengan pengorbanan minimal, serta memberikan kontribusi maksimal dalam upaya pelestarian lingkungan. Indikator output pangembangan jaringan transportasi adalah meliputi: keselamatan, aksesibilitas yang tinggi, terpadu, kapasitas mencukupi, teratur, lancar dan cepat, mudah dicapai, tepat waktu, nyaman, tarif terjangkau, tertib, aman, rendah polusi dan efisien.

II.5 Teori Lokasi dan Pusat Pertumbuhan