Organisasi Yang Mewadahi Pemikiran Politik Masyarakat Betawi.

Kelapa disebut Faletehan berita Portugis, sedangkan berita Carita Purwaka Caruban Nagari menyebut Fadhillah atau Fadhillahkan yang lebih sesuai dengan sebutan Fathahillah. Akan tetapi perbedaan penyebutan pahlawan Jakarta tersebut telah membawa kita untuk mengenal sejarah Jakarta yang kita cintai.

D. Organisasi Yang Mewadahi Pemikiran Politik Masyarakat Betawi.

Dilihat dari segi kultural orang Betawi, biasanya mereka bertindak sendiri sendri dalam melakukan segala aktifitas dan permasalahan yang mereka hadapi. Dan merupakan watak dari orang Betawi yang berani menyelesaikan suatu masalah dengan tangannya sendiri, maka dari itu sangat jarang orang Betawi memecahkan masalah yang dialaminya dengan mengaharap bantuan orang lain. Seiring dengan perkembangan sistem yang ada di negeri ini, yang tidak dapat melakukan suatu aksi dengan tangan sendiri arogan, maka dibutuhkannya struktur yang kuat dalam rangkan mengatasi permasalahan yang mereka orang Betawi hadapi. Bekaitan dengan hal tersebut, yang bermula dari kondisi objektif setelah mengalami segala latar belakang permasalahan dan problematika yang dialami masyarakat Betawi sekaligus mencari solusi yang terbaik, maka pada tanggal 22 juni 1982 diera kepemimpinan gubernur DKI Bapak Tjokropranoto dibentuklah badan organisasi politik masyarakat Betawi Bamus BETAWI yang bergerak secara spesifik pada persoalan social politik, dan budaya, selain sebagai organisasi besar orang Betawi. Sebelum bamus Betawi berdiri, telah terdapat pada kalangan masyarakat Betawi beragam organisasi dengan latar belakang perkumpulan, kekeluargaaan, organisasi profesi dan oraganisasi massa serta yayasan-yayasan yang telah berkiprah di tengah-tengah masyarakat Betawi. Seperti PERMATA MHT, IWARDA dan IKRAR. Kebutuhan mereka akan adanya bamus Betawi pada saat itu dilatar belakangi belum adanya lembaga Betawi yang dapat mempresentasikan eksistentinya di hadapan pemerintah daerah Pemda DKI Jakarta maupun pusat. Disamping itu pula, sesuai dengan iklim politik yang berkembang pada saat itu, pemerintah akan lebih mudah untuk melakukan komunikasi terhadap suku yang terkenal sangat religius ini. Sebagai wadah yang menampung dan menangani organisasi kebetawiaan, dan seiring dengan iklim politik Negara tercatat pertambahan oraganisasi masyarakat Betawi yang berada dalam payung bamus Betawi menambah. Pada tahun 1990 zaman orde baru kurang lebih ada 20 organisasi Betawi yang bergabung dengan bamus Betawi, dan pada musyawarah besar Bamus Betawi yang ke-III yang digelar pada tanggal 23 juni 2001 pasca rezim Soeharto tercatat 43 organisasi yang bergabung di bawah payung Bamus Betawi. Dan pada tahun 2003 menyusul 30 organisasi Betawi lainnya yang berada dinaungan Bamus Betawi, maka keseluruhan organisasi yang mewadahi pemikiran dan aspirasi politik masyarakat Betawi mencapai kurang lebih 73 oraganisasi, oraganisasi-organisasi tersebut antara lain FORKABI Forum Komunikasi Anak Betawi didirikan tahun1999, FPB Forum Pemuda Betawi, PWB Persatuan Wanita Betawi, FBR Forum Betawi Rempug, FSMB Forum Silaturrahmi Masyarakat Betawi, IKMB Ikatan Mahasiswa Betawi, FKMB Forum Komunikasi Mahasiswa Betawi. Diantara organisasi-organisasi Betawi yang tersebar di seartero Jakarta, secara spesifik mereka mempunyai visi dan misi politik masing-masing. Adapun tipelogi aksi dan pemikiran politik organisasi Betawi beragam, seperti Bamus BETAWI yang mempunyai sikap politik yang akomodatif, artinya menyikapi problematika politik dengan mempertimbangkan untung rugi terhadp aksi politik tersebut, selain itu ada juga organisasi Betawi yang mempunyai sikap ekstrim terhadap aksi dan pemikiran politik mereka, contohnya Forum Betawi Rempug FBR, FPB, dan Forum Komunikasi Anak Betawi FORKABI, ada juga yang mempunyai tipelogi pemikiran dan aksi politik yang moderat seperti PERMATA, PWB, FSMB, FKMB dan yang lainnya. Kini hampir seluruh masyarakat Betawi sadar akan pentingnya suatu wadah yang merupakan bentuk dari suatu aspirasi dan aplikasi atau komunikasi antar masyarakat Betawi dan masyarakat Betawi dengan pemerintah. Oleh karenanya, Bamus BETAWI sebagai organisasi besar masyarakat Betawi yang berusaha untuk menampung aspirasi dan pemikiran politik masyarakat Betawi berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan sumberdaya manusia masyarakat Betawi. Adapun langkah awal yang Bamus lakukan adalah menamkan kepada masyarakat Betawi akan arti pentingnya sebuah kesadaran organisasi di era reformasi dan demokrasi sekarang ini, agar segala ketertinggalan mereka masyarakat Betawi dapat tertutupi dengan adanya oraganisasi. BAB VI ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Arah Atau Pola Pikir Masyarakat Betawi Terhadap Perkembangan Politik Nasional Pasca Soeharto