Faktor-faktor diatas menggabung menjadi satu turut membentuk dan mempengaruhi nilai-nilai akhlak yang dimiliki seseoranng, mana yang
lebih kuat, lebih banyak memberi corak pada mentalnya. Hal ini seperti yang dikatakan oleh JJ. Rosseu yang dikutip oleh
Mujahiddin dalam bukunya bahwa “ faktor dari dalam diri manusia termasuk pembinaan yang selalu membentuk akhlak bagi manusia,
sedangkan faktor dari luar termasuk lingkungan alam dan lingkungan sosialnya adakalanya berpengaruh berpengarruh baik atau buruk. Ketika
manusia lahir dilingkungan yang baik maka pengaruhnya terhadap pembentukan akhlaknya juga baik dan ketika ia lahir dilingkungan yang
kurang baik maka pengaruhnya juga menjadi tidak baik”.
28
Perilaku remaja seringkali diwarnai oleh faktor-faktor sekolah dan pergaulannya, dimana perubahan-perubahan fisik dan non fisik terjadi dan
mampu merubah semua tampilan yang seharusnya baik menjadi aneh dan keluar dari kontrol norma-norma agama yang baik. Oleh karena itu
diperlukannya upaya bimbingan, pegarahan, dan perhatian yang cukup dari berbagai pihak, agar mereka mampu menghadapi tantangan yang akan
datang.
4. Macam-Macam Akhlak
Pada pokoknya akhlak terbagi menjadi dua macam yaitu: akhlak mahmudah dan akhlak madzmumah.
a. Akhlak Mahmudah
28
Mujahiddin, Konsep Dasar Pendidikan Akhlak, Jakarta: Kalam Mulia, 2000, cet, Ke- 1, h, 22
Yang dimaksud dengan akhlak mahmudah adalah akhlak yang baik atau budi pekerti yang baik. Menurut Hamza Ya’qub akhlak
mahmudah adalah segala tingkah laku yang terpuji yang baik yang biasa juga dinamakan “fadhillah” kelebihan atau keutamaan
munjiyat, yang artinya kemenangan atau kejayaan.
29
Al-ghazali berpendapat bahwa, akhlak mahmudah yaitu suatu badan atau organisme yang melekat pada diri seseorang manusia yang
dapat menimbulkan perubahan baik.
30
Akhlak mahmudah akhlak mulia adalah macam sikap dan tingkah laku yang baik terpuji. Akhlak mahmudah amat banyak
jumlahnya, namun dilihat dari segi hubungan manusia dengan tuhan dan manusia dengan manusia, akhlak mahmudah dibagi pada 4
empat bagian: 1
Akhlak terhadap Allah SWT, yaitu akhlak yang diartikan sebagai sikap perubahan yang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai
makhluk kepada tuhan sebagai khalik. 2
Akhlak terhadap dirisendiri, yakni akhlak yang dapat diartikan sebagai wujud menghormati, menghargai, menyayangi, dan
menjaga diri sendiri dengan sebaik-baiknya. 3
Akhlak terhadap sesama manusia, yaitu manusia adalah sebagai makhluk sosial yang kelanjutan eksistensinya secara fungsional
dan optimal banyak bergantung pada orang lain. Maka perlunya
29
Hamzah Ya’qub, Etika Islam, Pembinaan Akhlakul Karimah, Bandung: CV Diponegoro, 1985, Cet, Ke-2, Hal, 95
30
M Said, Imam Ghazali, Tentang Falsafah Akhlak, Bandung: Al Ma’arif, 1987 h. 25
kerja sama, saling menolong, dan saling menghargai satu sama lainnya.
4 Akhlak terhadap lingkungan, yaitu akhlak terhadap lingkungan
berdasarkan pada Al-Qur’an, sesuai dengan tugas manusia dimuka bumi sebagai khalifah. Kekhalifahan menurut adanya interaksi
antara manusia dengan sesamanya dan manusia dengan lingkungannya.
31
Akhlak atau sifat-sifat mahmudah diantaranya; al-amanah setia jujur, dapat dipercaya, As-shidqu benar, jujur, Al-adl adil,
Al-afwa pemaaf, Al-alifah disenangi, Al-wafa’ menempati janji, dan sebagainya.
b. Akhlak madzmumah
Sedangkan akhlak madzmumah akhlak yang tercela adalah segala macam sikap dan tingkah laku yang tercela. Akhlak
madzmumah ini harus kita ketahui dan kita jauhi, jika ingin memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.
Diantara akhlak madzmumah itu adalah sebagai berikut: 1
Berbohong, adalah memberikan atau menyampaikan informasi yang tidak sesuai, tidak cocok dengan sebenarnya. Bohong itu ada
3 tiga macam; bohong dengan perbuatan, bohong dengan lisan, dan bohong dengan hati.
31
Ibid., h. 149-152
2 Takabbur sombong, adalah merasa atau mengaku diri besar,
tinggi mulia, dan melebihi orang lain. 3
Hasad dengki, adalah rasa atau sikap tidak senang atas kenikmatan yang diperoleh orang lain dan berusaha untuk
menghilangkan kenikmatan itu dari orang tersebut. 4
Bakhil kikir, adalah orang yang sangat hemat dengan apa yang menjadi miliknya, tetapi hematnya demikian sangat dan sukar
baginya mengurangi sebagian dari apa yang dimilikinya itu untuk diberikan kepada orang lain. Dan masih banyak lagi sifat-sifat
madzmumah yang harus kita ketahui dan hindari.
D. Pengertian Remaja