Pengertian Remaja TINJAUAN TEORITIS

2 Takabbur sombong, adalah merasa atau mengaku diri besar, tinggi mulia, dan melebihi orang lain. 3 Hasad dengki, adalah rasa atau sikap tidak senang atas kenikmatan yang diperoleh orang lain dan berusaha untuk menghilangkan kenikmatan itu dari orang tersebut. 4 Bakhil kikir, adalah orang yang sangat hemat dengan apa yang menjadi miliknya, tetapi hematnya demikian sangat dan sukar baginya mengurangi sebagian dari apa yang dimilikinya itu untuk diberikan kepada orang lain. Dan masih banyak lagi sifat-sifat madzmumah yang harus kita ketahui dan hindari.

D. Pengertian Remaja

Ada banyak definisi yang dapat ambil untuk memperoleh pengertian tentang remaja diantaranya: 1. Save M. Dagon, menerangkan bahwa remaja merupakan tahap pertumbuhan anak menuju dewasa, yang terjadi mulai saat puber sampai usia 17-18 tahun. 32 2. WHO organisasi Kesehatan Dunia sebagaimana yang dikutip oleh Sarlito Wirawan Sarwono, mendefinisikan bahwa remaja adalah suatu masa dimana: a. Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksualnya 32 Save M Dugun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, Jakarta:LPKN.1997, hal. 956 b. Individu mengalami perkembangan psikologik dan pola indentifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa. c. Terjadi peralihan dari ketergantugan sosial ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri. 33 3. M. Alisut Sabri, menerangkan bahwa masa remaja merupakan masa yang penting dalam rentang kehidupan. Masa ini dikenal sebagai suatu periode peralihan, suatu masa perubahan usia bermasalah saat di mana individu mencari identitas usia yang menakutkan masa tidak realistis dan masa ambang dewasa. 34 Dari beberapa definisi di atas dapat digaris besarkan bahwa remaja adalah suatu masa transisi, yaitu masa peralihan dari kanak-kanak ke masa dewasa yang di dalamnya mengalami semua pekembangan sebagai persiapan memasuki masa dewasa. Remaja adalah masa yang penuh dengan perubahan- perubahan yang amat cepat menyangkut segi pertumbuhan dan kejiwaan maupun yang bersifat sosial. Sehingga nampak adanya perubahan-perubahan itu menyebabkan gejala-gejala kejiwaan dan perilaku sehari-hari yang kadang terlihat normal dan kadang-kadang bernilai menyimpang. Selanjutnya sering juga sebagai patokan pengertian remaja dikaitkan dengan kata “puber” sebutan puber berasal dari “pubertas” dari bahasa latin. ”pubertas berarti laki-lakian yang menunjukkan kedewasaan yang dilandasi oleh kematangan fisik yakni dari umur 12 tahun sampai 15 tahun, pada masa 33 Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja, Jakarta: Rajawali Press, 2000, Cet. ke- 3, hal. 6 34 M Alisut Sabri, Pengantar PsikologiUmum dan Perkembangan Anak dan Remaja, Jakarta:Pedoman Ilmu Jaya, 1997, Cet. ke-2, hal. 160 ini terutama terlihat perubahan-perubahan jasmaniyah berkaitan dengan proses kematangan jenis kelamin. Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yakni antara 12 tahun. Mengingat pengertian remaja menunjukkan ke masa peralihan sampai tercapainya masa dewasa, maka sulit untuk menentukan batas umurnya. Masa remaja mulai pada saat timbulnya perubahan-perubahan berkaitan dengan tanda-tanda kedewasaan fisik yakni pada umur 11 tahun atau 12 tahun pada wanita dan laki-laki lebih tua sedikit. 35 Dari uraian semua definisi yang telah dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian remaja tidak dapat dipisahkan yaitu masa remaja merupakan masa transisi peralihan dari anak-anak ke masa dewasa yang mengalami semua perkembangan persiapan memasuki masa dewasa. Masa yang penuh dengan perubahan-perubahan yang amat cepat menyangkut segi kebutuhan, kejiwaan maupun bersifat pergaulan, sehingga nampak adanya perubahan-perubahan itu menyebabkan gejolak-gejolak kejiwaan yang terefleksikan dalam tingkah laku sehari-hari yang seringkali terlihat aneh dan sulit dipahami oleh orang dewasa pada umumnya. Para ahli berbeda pendapat mengenai batasan umur kapan seorang anak dapat dikatakan sudah memasuki usia remaja. Disini akan penulis kemukakan beberapa pendapat para ahli mengenai batasan usia remaja dari sudut pandang yang berbeda-beda: 1. Dari sudut pandang psikologi, maka “Batas usia remaja lebih banyak tergantung kepada keadaan masyarakat di mana remaja itu hidup. Yang 35 Ibid., h. 12 dapat ditentukan dengan pasti adalah permulaannya, yaitu puber pertama atau mulainya perubahan jasmani dari anak menjadi dewasa kira-kira umur akhir 12 tahun atau permulaan 13 tahun”. 36 2. Dari sudut pandang hukum dan perundang-undang, usia remaja adalah “Di atas 12 tahun dan daibawah18 tahun serta belum menikah”. Artinya apabila terjadi suatu pelanggaran hukum dari seseorang dalam usia tersebut, maka hukuman baginya tidak sama dengan orang dewasa. 37 3. Dilihat dari analisa terhadap semua aspek perkembangan dalam usia remaja, maka “Secara global masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun dan 21 tahun, dengan pembagian usia 12-15 tahun; masa remaja awal, usia 15-18 tahun; masa remaja pertengahan, dan usia 18-21 tahun ; masa remaja akhir”. 38 Dari beberapa pendapat mengenai kapan seorang mulai memasuki usia remaja terdapat kesamaan bahwa seseorang dikatakan sudah memasuki usia remaja apabila telah mencapai usia 12 tahun, walaupun ada yang berpendapat bahwa mulainya masa remaja pada umur 11 dan 13 tahun, hal ini dikarenakan mulainya masa remaja ditandai dengan perubahan-perubahan fisik dan ada beberapa orang yang mengalami perubahan lambat terhadap fisiknya ada pula yang mengalami perubahan cepat. 36 Zakiah Darajat, Pembinaan Remaja, Jakarta: Bulan Bintang, 1976 Cet. ke-2, h.10 37 Ibid., h. 36 38 F.J Monks Et. Al, Psikologi Perkembangan: Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1994 Cet. ke-9, hal.203 Dalam hal ini dapat penulis simpulkan bahwa batasan usia remaja adalah usia 1213 tahun dan 21 tahun dengan pembagian masa remaja awal: 1213 sampai 17 tahun dan masa remaja akhir: 1718 sampai 21 tahun.

BAB III GAMBARAN UMUM MAJILIS TALIM NURUL MUSTHOFA

H. Sejarah Berdirinya

Pada tahun 1998 majlis ta’lim pertama kali di pimpin oleh Habib Hasan bin Ja’far Assegaf majlis Al-Irfan. Jumlah jamaahnya pun hanya 10 orang. Lima dari bogor dan lima dari Jakarta. Kelima jamaah dari Jakarta yaitu: Zainal, Syukri, Usman Aray, M. Yamin dan Ma’mun mereka mengusulkan agar Habib Hasan bin Ja’far As segaf mengajar di Jakarta, ”kalau tetap di bogor dakwah Habib tidak akan berkembang. Kemudian Habib Hasan melakukan shalat istikharah setelah sebelumnya melakukan ziarah ke makam kakeknya, Habib Abdullah bin Muhsin alattas. “setelah itu Habib Hasan bermimpi di suruh ziarah ke makam Habib Ahmad bin Alwi al-Haddad, yang terkenal dengan sebutan Habib Kuncung, di Rawajati Kalibata, Jakarta Selatan. Maka Habib Hasan memulai dakwah dari Jakarta dengan cara berkeliling dari rumah muridnya tersebut, yaitu Ciganjur, Cilindak, Pasar Minggu, Kampung Kandang, dan Pondok Indah. Pada tahun 1999 jama’ah Majlis Ta’lim Al-Irfan semakin banyak, atas saran H. Jamalih bin H. Piun ssepuh setempat ia memindahkan tempat Ta’lim ke Masjid Al-Akhyar di Kampung Kandang. Ketika saran itu di laksanakan yang hadir ada sekitar lima ratus orang. Selanjutnya jalan terbuka lebar sendiri, masjid-masjid sekitar Cilandak membuka pintunya untuk acara Majlis Ta’lim Al-Irfan. Karena kewibawaan serta kharisma Habib Hasan, jumlah