H. Tujuan dan Manfa’at Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Peneliti ini bertujuan untuk:
Untuk mengetahui Hubungan Bimbingan Agama Habib Hasan bin Ja’far Assegaf Dalam Pembinaan Akhlak Remaja di Majlis Ta’lim Nurul
Musthofa Ciganjur Jakarta Selatan.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfa’at penelitian ini adalah Manfaat Akademis
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan literatur yang memadai
tentang Majlis Ta’lim Nurul Musthofa dalam meningkatkan pemahaman agama.
Manfaat Praktis: b.
Menambah wawasan penulis berkaitan dengan sumber informasi dengan peranan bimbingan agama dalam pemahaman meningkatkan
agama remaja.
I. Metodologi Penelitian
Dalam karya ilmiah ini menggunakan desain studi kasus dengan metode deskripsi analisis dalam bentuk korelasi dengan pendekatan data
kuantitatif. Penelitian ini menggunakan variabel bebas independent variabel
dan variabel terikat dependent variabel, yang menjadi variabel bebas dalam
penelitian ini adalah peranan bimbingan agama Habib Hasan bin Ja’far Assegaf sedangkan variabel terikat adalah terhadap akhlak remaja di Majelis
Ta’lim Nurul Musthofa. Adapun dua variabel diatas mempunyai berbagai indikator. Untuk
menjelaskan kedua varibel tersebut dapat diamati dalam bagan dibawah ini:
Tabel. 1 Operasional variabel
Variabel Indikator
Sub. Variable Ket.
1. Remaja memahami tujuan dari
proses bimbingan Agama di Majlis Ta’lim Nurul
2. Remaja respek terhadap proses
bimbingan Agama di Majlis Ta’lim Nurul musthofa
3. Remaja menyukai proses bimbingan
Agama Majlis
Ta’limNurul Musthofa
4. Remaja mengerjakan berbagai
kegiatan proses bimbingan Agama di Majlis Ta’lim Nurul Musthofa
5. Remaja merasakan kegunaan dari
proses bimbingan Agama di Majlis Ta’lim Nurul Musthofa
Persepsi Positif
Bimbingan Agama
Habib Hasan bin
Ja’far Assegaf
1. Remaja tidak memahami tujuan dari
proses bimbingan Agama di Majlis Ta’lim nurul Musthofa
2. Remaja acuh terhadap proses
bimbingan Agama di Majlis Ta’lim Nurul Musthofa
3. Remaja
membenci proses
bimbingan Agama di Majlis Ta’lim Nurulmusthofa
4. Remaja tidak mengikuti proses
bimbingan Agama di Majlis Ta’lim Nurul Musthofa
5. Remaja tidak merasakan kegunaan
proses bimbingan Agama di Majlis Ta’lim Nurul Musthofa
Persepsi Negatif
Akhlak Remaja di
Majelis Ta’lim
Nurul Musthofa
1. Remaja memahami tugas dan
tujuan hidup manusia 2.
Remaja melaksanakan ibadah shalat lima waktu
3. Remaja memahami pentingnya
kejujuran 4.
Remaja memahami pentingnya sifat tanggung jawab
5. Remaja memahami berkata-kata
yang baik kepada orang tua 6.
Remaja memahami percaya kepada Allah SWT
7. Remaja memahami Nabi
Muhammad adalah Nabi yang terakhir
8. Remaja akan bekerja dengan baik
dan bersungguh sungguh 9.
Remaja memahami kesabaran 10.
Remaja memahami komunikasi yang baik kepada guru
1. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini menggunakan waktu selama 40 hari yaitu dari tanggal 18 September 2008 sampai dengan tanggal 6 2008. Penelitian ini
dilakukan di Majelis Ta’lim Nurul Musthofa yang beralamat di Jl. RM. Kahfi I GgManggis No. 9A, Ciganjur, Jagakarsa- Jakarta Selatan 12630
2. Populasi dan Sample
Adapun populasi penelitian adalah segenap para remaja yang terlibat langsung dengan pelaksanaan bimbingan Agama Habib Hasan bin Ja’far
Assegaf, 175 remaja Majlis Ta’lim Nurul Musthofa sedangkan yang aktif hanya 29 remaja di majelis Ta’lim Nurul Musthofa.
Sedangkan sampel penelitiannya berjumlah 29 remaja, yang dijadikan Penentuan subjek ditentukan secara purposive sampling, yang
didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya.
5
Lazimnya didasarkan atas kriteria dan pertimbangan tertentu, jadi tidak melalui pemilihan sebagaimana yang dilakukan dalam teknik random.
Dengan kata lain, penetapan sample berdasarkan kriteria atau pertimbangan tertentu berdasarkan tujuan penelitian. Pencatatan data
dilakukan dengan sample bertujuan, dengan maksud menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai sumber.
3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, digunakan teknik pengumpulan data dengan mengambil langkah sebagai berikut:
a. Menggunakan kuisioner tertutup dalam bentuk multiple choice item
sebagai data primer. b.
Wawancara terbuka, untuk memperoleh data dari para ahli, pimpinan Majelis Ta’lim sebagai data sekunder.
c. Observasi, yaitu pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian
secara informal
4. Teknik Analisis Data