Analisa Kadar Protein Serum dengan Menggunakan Metode Lowry

5.1.4 Analisa Kadar Protein Serum dengan Menggunakan Metode Lowry

Hasil analisa Kadar Protein Serum dengan Menggunakan Metode Lowry dapat dilihat pada tabel 7. Perlakuan Kadar Protein Perlakuan Pemanasan mgml Kadar Protein Perlakuan Iradiasi mgml K - 141.83 141.83 K Normal 129.33 129.33 VP24 141.75 153.75 VP48 112.33 143.33 UTP6 154.58 139.58 UTP24 115.08 138.25 UTP48 133.25 137.25 Tabel 7. Hasil Analisa Kadar Protein Serum Mencit. Dari data diatas dapat dibuat grafik sebagai berikut : Gambar 10. Grafik Hasil Analisa Kadar Protein Serum Mencit. Dari tabel diatas diketahui bahwa kadar protein meningkat ketika dilakukan vaksinasi iradiasi, hal ini disebabkan karena sistem imun tubuh 20 40 60 80 100 120 140 160 180 K+ K- VP24 VP48 UTP6 UTP24 UTP48 p r ot e in m g m l Pemanasan Iradiasi mulai bekerja, dan tubuh memproduksi suatu protein antibodi untuk mengendalikan antigen yang masuk. 5.1.5 Karakteristik Profil Protein Serum Darah Mencit Setelah Perlakuan A. Profil Protein Seluruh Perlakuan 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 M Gambar 11. Hasil foto gel poliakrilamid serum mencit. NO KETERANGAN 1 Vaksinasi Inaktivasi Pemanasan 24 Jam 2 Vaksinasi Inaktivasi Pemanasan 48 Jam 3 Uji Tantang Inaktivasi Pemanasan 6 Jam 4 Uji Tantang Inaktivasi Pemanasan 24 Jam 5 Uji Tantang Inaktivasi Pemanasan 48 Jam 6 Kontrol Negatif 7 Kontrol Normal 8 Vaksinasi Inaktivasi Iradiasi 24 Jam 9 Vaksinasi Inaktvasi Iradiasi 48 Jam 10 Uji Tantang Inaktivasi Iradiasi 6 Jam 11 Uji Tantang Inaktivasi Iradiasi 24 Jam 12 Uji Tantang Inaktivasi Iradiasi 48 Jam Pada profil protein dapat terlihat perbedaan profil protein antara kontrol normal dan kontrol negatif, pada kontrol negatif terjadi peningkatan 200 116 97 66 45 31 21,5 intensitas warna serta perbedaan letak dan jumlah pita. Jumlah pita pada vaksinasi pemanasan 24 jam sebanyak 8 pita, jumlah pita pemanasan 48 jam sebanyak 9 pita, jumlah pita uji tantang pemanasan 6 jam sebanyak 5 pita, jumlah pita pada uji tantang 24 jam meningkat sebanyak 10 pita, jumlah pita uji tantang pemanasan 48 jam sebanyak 8 pita, jumlah pita vaksinasi iradiasi 24 jam sebanyak 9 pita, jumlah pita vaksinasi iradiasi 48 jam sebanyak 7 pita, jumlah pita meningkat pada uji tantang iradiasi 6 jam sebanyak 8 pita, jumlah pita uji tantang iradiasi 24 jam sebanyak 8 pita, jumlah pita akan meningkat pada uji tantang iradiasi 48 jam sebanyak 12 pita. Pita IgE dideteksi pada 200 kDa dapat terlihat pada perlakuan kontrol negatif, uji tantang pemanasan 24 jam, dan keseluruhan perlakuan uji tantang iradiasi. Pita antibodi IgG dideteksi pada 150 kDa, dapat terlihat pada kontrol negatif, uji tantang pemanasan 48 jam, dan uji tantang pada keseluruhan waktu perlakuan iradiasi, intensitas pita IgG terlihat lebih meningkat serta lebih banyak jumlahnya pada uji tantang vaksin iradiasi dibandingkan uji tantang vaksin pemanasan. Hal ini menunjukkan bahwa vaksin iradiasi lebih banyak menginduksi terbentuknya antibodi yang sangat penting dalam mengatasi infeksi bakteri K. pneumoniae penyebab penyakit mastitis.

5.3 PEMBAHASAN Setelah dilakukan inaktivasi dari kultur K. pneumoniae dengan iradiasi