Ruang Lingkup Penelitian Metode Pengumpulan Data Operasional Variabel Penelitian

48

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam ruang lingkup diperlukan adanya penekanan batasan lokasi, waktu atau sektor dan variabel-varibel yang dibahas. Hal ini sangat diperlukan agar peneliti tidak keluar dari wilayah yang ditelitinya, dan akan sangat berguna bagi para pemula Abdul Hamid, 2007:28. Dalam penelitian ini ruang lingkupnya dibatasi pada atribut produk dan bauran promosi terhadap minat beli. Lokasi dan obyek yang akan diteliti adalah Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang menggunakan Handphone Nokia.

B. Metode Penentuan Sampel 1. Populasi

Populasi merupakan jumlah keseluruhan yang mencakup semua anngota yang diteliti Istijanto, 2009:113. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang menggunakan Handphone Nokia.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi Sugiyono, 2010:62. Sampel dapat didefinisikan sebagai 49 suatu bagian yang ditarik dari populasi Istijanto, 2009:113. Sedangkan teknik sampling yang digunakan adalah metode non probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel Sugiyono, 2009:120. Adapun jenisnya adalah convenience sampling, yaitu unit sampel yang ditarik mudah dihubungi, tidak menyusahkan, mudah untuk mengukur dan bersifat kooperatif Abdul Hamid, 2007:30. Penelitian ini mengambil sampel dengan jumlah 80 responden. Karena, menurut Sugiyono 1999 : 29 dalam jumlah minimal sampel yang diperkenankan adalah 10 kali jumlah variabel. Untuk itu, jumlah 80 sampel dianggap cukup dalam penelitian ini.

C. Metode Pengumpulan Data

1. Data Primer Data primer adalah data asli yang dikumpulkan oleh periset untuk menjawab masalah risetnya secara khusus Istijanto, 2009:44. Data ini tidak tersedia dalam bentuk file-file. Data ini harus dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya adalah responden. Responden yaitu orang yang kita jadikan obyek penelitian atau orang yang kita jadikan sarana untuk mendapatkan informasi atau data. Data primer dapat diperoleh melalui: 50  Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk di jawabnya Sugiyono, 2009:199. Tujuan dari kuesioner adalah memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan survei dan memperoleh informasi dengan realibilitas dan validitas yang tinggi. 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain-bukan oleh periset sendiri-untuk tujuan yang lain Istijanto, 2009:38. Data sekunder dapat diperoleh melalui: a. Studi Pustaka Studi pustaka adalah pengumpulan data dengan cara mempelajari literatur-literatur seperti buku, surat kabar, yang memuat teori-teori dan informasi yang diperlukan sebagai landasan teori yang kuat guna mendukung analisis yang digunakan Mudrajad Kuncoro, 2003:127.

D. Metode Analisis

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksploratory research, yaitu desain riset yang memiliki tujuan utama untuk memperoleh pandangan yang mendalam dan menyeluruh mengenai 51 masalah atau peluang bagi majanemen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dalam hal ini untuk menganalisis hubungan atribut produk dan bauran promosi terhadap minat beli. Pengukuran yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Skala ini meminta responden untuk menunjukkan tingkat persetujuan atau ketidaksetujuannya terhadap serangkaian pernyataan tentang suatu obyek. Skala Likert banyak digunakan dalam riset-riset pemasaran yang menggunakan metode survei dan dapat dikategorikan sebagai skala interval Istijanto, 2009:90. Tabel 3.1 Skala Likert Sangat set uju Set uju Ragu Tidak Set uju Sangat Tidak Set uju 5 4 3 2 1 Sumber : Istijanto, Aplikasi Praktis Riset Pemasaran, 2009, hal. 90

1. Uji Validitas dan Realibilitas

a. Uji Validitas Validitas didefinisikan sebagai sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Valid tidaknya suatu alat ukur tergantung kemampuan alat tersebut untuk mengukur objek yang diukur dengan cermat dan tepat Suliyanto, 2005:40. 52 Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur benar-benar mampu mengukur sesuatu yang seharusnya diukur. Uji validitas terhadap instrumen dilakukan agar penelitian ini. Uji validitas dilakukan untuk melihat sejauh mana ketepatan dan kecermatan alat ukur untuk melakukan fungsi ukurnya. Validitas juga menggambarkan tingkat kemampuan suatu instrumen untuk mengungkapkan suatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran, yang dilakukan dengan instrumen tersebut. Butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai r-hitung yang merupakan nilai dari Corrected Item-Total Correlation dari r- tabel. b. Uji Realibilitas Realibilitas adalah teknik untuk mengetahui konsistensi alat ukur kuesioner. Besarnya realibilitas alat ukur yang telah diujikan menunjukkan sejauh mana tingkat kepercayaan atau kehandalan alat ukur dalam mengukur subjek penelitian Wahyu Agung, 2010:95. Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha dari 0,60 Bhuono Agung, 2005:72. 53

2. Uji Asumsi Klasik

Model regresi berganda dapat disebut sebagai model yang baik jika model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi-asumsi klasik statistik, baik itu Multikolinearitas, Autokorelasi, dan Heteroskesdastisitas Agung Bhuono, 2005:57. a. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas artinya antarvariabel independen yang terdapat dalam model regresi memiliki hubungan linear yang sempurna atau mendekati sempurna koefisien korelasinya tinggi atau bahkan 1. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi sempurna atau mendekati sempurna di antara variabel bebasnya. Konsekuensi adanya multikolinearitas adalah koefisien korelasi variabel tidak tertentu dan kesalahan menjadi sangat besar atau tidak terhingga Duwi Priyatno, 2009:152. Ada beberapa metode uji multikolinearitas, yaitu: a Dengan membandingkan nilai koefisien determinasi individual r 2 dengan nilai determinasi secara serentak R 2 . b Dengan melihat nilai tolerance dan inflation factor VIF pada model regresi. 54 b. Uji Autokorelasi Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota observasi yang disebut menurut waktu atau tempat. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi autokorelasi. Metode pengujian menggunakan uji Durbin-Watson DW test. Model regresi dikatakan tidak terdapat autokorelasi apabila nilai Dubin-Watson berkisar 1,55 sampai 2,46 untuk n 15. c. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak sama pada semua pengamatan di dalam model regresi. Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi ganda adalah alat untuk meramalkan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat untuk membuktikan ada tidaknya hubungan fungsional atau hubungan kausal antara dua atau lebih variabel bebas terhadap suatu variabel terikat Sambas Ali dan Maman Abdurrahman, 2009:198. Perumusan model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Persamaan Regresi : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e 55 Keterangan : Y = Minat Beli variabel terikat a = konstanta b = koefisien regresi X 1 = atribut produk variabel bebas X 2 = bauran promosi variabel bebas e = error

4. Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi R 2 Uji Koefisien Determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen Bhuono Agung, 2005:50. Nilai R square dikatakan baik jika diatas 0,5 karena nilai R Square berkisar antara 0 sampai 1. Pada umumnya sampel dengan data deret waktu time series memiliki R Square maupun Adjusted R Square cukup tinggi diatas 0,5, sedangkan sampel dengan item tertentu yang disebut data silang crosssection pada umumnya memiliki R Square maupun Adjusted R Square agak rendah dibawah 0,5, namun tidak menutup kemungkinan data jenis 56 crosssection memiliki nilai R Square maupun Adjusted R Square cukup tinggi Agung Bhuono, 2005:51. b. Koefisien Korelasi Berganda Nilai koefisien korelasi merupakan nilai yang digunakan untuk mengukur keeratan suatu hubungan antar variabel. Tabel 3.2 Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Koefisien 0.00 - 0.199 Sangat rendah 0.20 - 0.399 Rendah 0.40 - 0.599 Sedang 0.60 - 0.799 Kuat 0.80 - 1.000 Sangat kuat Sumber : Prof. Dr. Sugiyono 2002 c. Uji F hitung Uji F-test bertujuan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil F-test ini pada output SPSS dapat dilihat pada tabel ANOVA. Hasil F-test menunjukan variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen jika p-value pada kolom Sig. lebih kecil dari level of significant yang ditentukan, atau F hitung pada kolom F lebih besar dari F tabel. d. Uji t Hitung Uji t-test bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual parsial 57 terhadap variabel dependen. Pada output SPSS dapt dilihat pada tabel Coefficients a . Nilai dari uji t-test dapat dilihat dari p-value pada kolom Sig. pada masing-masing variabel independen, jika p- value lebih kecil dari level of significant yang ditentukan, atau t- hitung pada kolom t lebih besar dari t-tabel.

E. Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel terikat Y dalam penelitian ini adalah minat beli. 2. Variabel bebas X dalam penelitian ini adalah atribut produk X 1 dan bauran promosi X 2 . TABEL 3.3 OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN Variabel Sub Variabel Indikator Skala Atribut Produk X1 Tjiptono:2008 Harga Sutojo:2009 a. Harganya terjangkau sesuai dengan kualitas. b. Kesesuaian harga dengan produk. c. Harga jual kembali produk handphone Nokia cukup baik. Interval Merek Kotler:2007 a. Citra merek yang cukup baik di masyarakat. b. Image yang kuat sebagai handphone yang berkualitas. c. Nilai gengsi yang tinggi. d. Nama merek yang mudah diingat oleh konsumen. e. Kebanggaan memakai merek Nokia. Mutu Kotler:2006 a. Pemahaman terhadap mutu produk. b. Daya tahan baterai cukup baik dan awet. c. Suara yang jernih. Interval Desain Produk Daniel Will- Harris:2003 ; Tjiptono:2008 a. Memiliki desain dan bentuk produk yang menarik. b. Memiliki ukuran atau model yang bervariasi dan beragam. c. Memiliki dimensi berat yang bervariasi dan beragam. d. Warna produk dalam handphone Nokia sangat berbeda dibandingkan dengan produk yang lain. e. Corak desain handphone Nokia sangat beragam dan bervariasi sesuai kebutuhan konsumen. f. Desain produk handphone Nokia mempunyai keunikan tersendiri dibanding dengan produk yang lain. Interval 58 Pelayanan Kasmir:2004 a. Fasilitas yang diberikan sangat memuaskan bagi konsumen. b. Keramahan pelayan toko. c. Pelayanan servis yang baik dan terjamin. d. Tersedianya layanan jaringan service center di berbagai lokasi yang dekat dengan tempat tinggal dan atau kampus. e. Tersedianya berbagai layanan melalui internet. Interval Bauran Promosi X2 William J Stanton dalam Wisnu Wardana:2007 ; Tjiptono:2008 Iklan Tjiptono,2008 a. Iklan melalui media massa dan media elektronik. b. Iklan melalui media internet. c. Kebenaran informasi yang disampaikan meyakinkan konsumen. d. Informasi tentang manfaat dan keunggulan produk. Interval Promosi Penjualan Kotler:1994 ; Tjiptono:2008 a. Pemberian hadiah secara langsung dalam setiap pembelian. b. Pemberian paket pulsa dan harga promo secara langsung dalam setiap pembelian. c. Promosi yang dilakukan dapat merangsang pembelian. d. Promosi yang dilakukan menimbulkan rasa ingin segera menggunakan produk handphone Nokia. Interval Minat Beli Y Kotler:2002 a. Berminat membeli handphone Nokia untuk digunakan sendiri dimasa yang akan datang. b. Berminat membeli handphone Nokia untuk digunakan keluarga saya orang tua, kakak, adik dimasa yang akan datang. c. Berminat membeli handphone Nokia untuk digunakan keperluan bisnis dimasa yang akan datang. d. Berminat membeli handphone Nokia karena adanya dorongan atau rangsangan dari keluarga. e. Berminat membeli handphone Nokia karena adanya dorongan atau rangsangan dari teman. f. Berminat membeli handphone Nokia untuk digunakan sendiri dimasa yang akan datang karena merasa percaya. g. Berminat membeli handphone Nokia karena jangkauan harganya. h. Berminat membeli handphone Nokia karena mereknya. i. Berminat membeli handphone Nokia karena mutunya. j. Berminat membeli handphone Nokia karena desain produknya. k. Berminat membeli handphone Nokia karena pelayanannya. l. Berminat membeli handphone Nokia karena tampilan iklannya yang mempesona. Interval 59 m. Berminat membeli handphone Nokia karena promosi penjualannya. n. Berminat membeli handphone Nokia karena gaya hidup lifestyle. 60

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Selama setengah abad lebih, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah menjalankan mandatnya sebagai institusi pembelajaran dan transmisi ilmu pengetahuan, institusi riset yang mendukung proses pembangunan bangsa, dan sebagai institusi pengabdian masyarakat yang menyumbangkan program-program peningkatan kesejahteraan sosial. Selama setengah abad itu pula, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah melewati beberapa periode sejarah sehingga sekarang ini telah menjadi salah satu Universitas Islam terkemuka di Indonesia. Secara singkat sejarah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengalami tiga kali perubahan nama dari ADIA 1957-1960, IAIN 1960-2002, kemudian UIN 2002-sekarang. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI Nomor 031 Tahun 2002. Sejarah pendirian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan mata rantai sejarah perkembangan perguruan tinggi Islam