Harga Merek Komponen Atribut Produk

19

2. Komponen Atribut Produk

Setelah diketahui pasar mana yang hendak dituju, maka yang harus diketahui oleh produsen dalam menyusun strategi produk adalah mengenai preferensi atribut produk yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih produk telepon seluler atau telepon genggam handphone Nokia. Dari atribut-atribut produk tersebut, suatu produk dapat dibedakan dengan produk sejenis lainnya. Menurut Tjiptono 2008:103 komponen-komponen yang terdapat dalam atribut produk meliputi merek, harga, kemasan, pemberian label, layanan dan jaminan. Berdasarkan pendapat tersebut di atas, maka yang dijadikan dasar dalam bahan penelitian atribut produk dan disesuaikan dengan produk yang diteliti berupa produk telepon seluler adalah harga, merek, mutu, desain produk, dan pelayanan.

a. Harga

1 Pengertian Harga Asri Marwan 2000:301 mendefinisikan harga sebagai suatu nilai tukar untuk manfaat yang ditimbulkan oleh barang atau jasa tertentu bagi seseorang. Sedangkan menurut Sutojo 2009, harga diartikan sebagai sejumlah uang yang ditentukan perusahaan sebagai imbalan 20 barang atau jasa yang mereka perdagangkan dan sesuatu yang lain yang diadakan perusahaan untuk memuaskan konsumen. Sesuatu yang lain itu dapat berupa kebanggaan memiliki produk yang telah terkenal mereknya, jaminan mutu, perasaan aman karena memiliki produk tersebut dan lain sebagainya. Produsen harus memikirkan tentang penetapan harga jual produknya secara tepat agar bisa menarik minat calon pembeli. Bagi sebagian konsumen yang termasuk dalam economic man atau sekelompok orang yang hemat, harga produk yang rendah akan memberikan kepuasan yang tinggi. Sebaliknya bagi mereka yang termasuk golongan psycologic man atau mereka yang lebih mengutamakan gengsi, cenderung lebih menyukai barang-barang bergengsi dengan harga yang tinggi pula. Hal ini tidak terlepas dari kenyataan bahwa harga yang tinggi biasanya ditemukan pada produk-produk dengan mutu premium atau produk-produk yang menawarkan manfaat lebih tinggi dibandingkan dengan produk lain.

b. Merek

1 Pengertian Merek Asosiasi Pemasaran Amerika mendefinisikan merek sebagai “nama, istilah, tanda, symbol, atau rancangan, atau 21 kombinasi dari semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa penjual atau kelompok penjual dan untuk mendiferensiasikannya dari barang atau jasa pesaing”. Dengan demikian, sebuah merek adalah produk atau jasa penambah dimensi yang dengan cara tertentu mendiferensiasikannya dari produk atau jasa lain yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan yang sama. Kotler, 2007:332. Menurut UU Merek No. 15 tahun 2001 pasal 1 ayat 1, merek adalah “tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf- huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur- unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan atau jasa”. Didalam merek terkandung berbagai muatan yang memberi makna pada produk bersangkutan. Bahkan kecenderungan akhir- akhir ini merek kadang lebih penting ketimbang produknya sendiri. Merek menjadi mantra ampuh bagi kesuksesan sebuah produk dalam merebut pasar. Merek sendiri digunakan untuk beberapa tujuan, yaitu Fandy Tjiptono, 2008:104 : a Sebagai identitas yang bermanfaat dalam diferensiasi atau membedakan produk suatu perusahaan dengan produk pesaingnya. Ini akan memudahkan konsumen untuk 22 mengenalinya saat berbelanja dan saat melakukan pembelian ulang. b Alat promosi, yaitu sebagai daya tarik produk. c Untuk membina citra, yaitu dengan memberi keyakinan, jaminan kualitas, serta prestise tertentu kepada konsumen. d Untuk mengendalikan pasar. Agar suatu merek dapat mencerminkan makna-makna yang ingin disampaikan, Tjiptono 2008:106 mengemukakan beberapa persyaratan yang harus diperhatikan, yaitu: a. Merek harus khas dan unik. b. Merek harus menggambarkan sesuatu mengenai manfaat produk dan pemakaiannya. c. Merek harus menggambarkan kualitas produk. d. Merek harus mudah diucapkan, dikenali, dan diingat. e. Merek tidak boleh mengandung arti yang buruk di Negara dan dalam bahasa lain. f. Merek harus dapat menyesuaikan diri adaptable dengan produk-produk baru yang mungkin ditambahkan ke dalam lini produk. 23

c. Mutu