Tempat Aktivitas Hizbut Tahrir Pengertian Dakwah Menurut Hizbut Tahrir

J. Tempat Aktivitas Hizbut Tahrir

Walaupun Islam adalah mabda yang bersifat universal, akan tetapi menurut metode Islam, titik awal aktivitasnya tidak dilakukan di setiap negeri. Memang dakwah harus dilakukan keseluruh dunia, hanya saja fokus akitivtas harus di tetapkan pada satu atau beberapa negeri, sehingga aktivitas dapat di konsentrasikan pada tegaknya Daulah Islamiyah. Dunia secara keseluruhan, merupakan tempat yang layak bagi dakwah Islam. Namun, karena negeri-negeri Islam mayoritas pendudukanya beragama Islam, maka wajar apabila dakwah bertolak mulai dari sini. Disamping itu, keberadaan negeri-negeri Arab yang menjadi bagian dari negeri-negeri Islam, percakapannya menggunakan bahasa Arab, yang merupakan bahasa al-Qur’an dan as-Sunnah dan menjadi bagian penting dalam Islam, serta termasuk unsur pokok dalam tsaqafah Islam, maka negeri-negeri Arab menjadi temapat yang di prioritaskan untuk memulai mengemban dakwah Islam ini. Hizbut Tahrir telah muncul dan berkembang serta mengemban dakwahnya di sebagian besar negeri-negeri Arab, kemudian mulai menyebar secara alami, sehingga aktivitasnya terdapat di banyak negeri Arab dan di negeri-negeri Islam lainnya. 51

K. Metode Dakwah Hizbut Tahrir

Metode yang ditempuh dalam mengemban dakwah telah di tetapkan berupa hukum-hukum syara yang diambil dari thariqah perjalanan dakwah Rasulallah saw. Sebab mengikuti Rasulallah saw adalah wajib, sebagaimana firman Allah SWT: 51 Hizbut Tahrir, Mengenal Hizbut Tahrir dan Strategi Dakwah Hizbut Tahrir. ⌧ ☺ ⌧ ⌧ ⌧ Artinya: Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulallah itu suri tauladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan Hari Kiamat, dan dia banyak menyebut Allah dengan membaca dzikir dan mengingat Allah. QS. Al-Ahzab: 21 ⌦ ⌧ Artinya: Katakanlah, jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. QS. Ali Imran: 31 Artinya: apa saja yang dibawa Rasul untuk kalian, maka ambilah. Dan apa saja yang dilarangnya bagi kalian, maka tinggalkanlah. QS. Al-Hasyr: 7 Masih banyak ayat lain yang menunjukan wajibnya mengikuti perjalanan Rasul, menjadikannya suri tauladan, dan mengambilnya sebagai rujukan. Kondisi kaum Muslim saat ini hidup di daarul kufur karena mereka menerapkan system hukum selain dari apa yang diturunkan Allah SWT, serupa dengan keadaan negeri Makkah pada saat di utusnya Rasulallah saw. Untuk itu, fase Makkah wajib dijadikan acuan dalam mengemban dakwah, dan dijadikan sebagai objek untuk diteladani. Berdasarkan penelusuran perjalanan dakwah Rasulallah saw di Makkah hingga keberhasilan beliau mendirikan negara di Madinah, tampak jelas bahwa belaiu menjalankan aktivitas dakwanya melalui beberapa tahapan yang amat jelas cirri-cirinya. Belaiu melakukan aktivitas tertentu yang sangat tampak tujuannya. Dalam hal ini, Hizbut Tahrir telah mengambil metode dakwah Rasulallah saw dari segi operasional maupun tahapan-tahapannya. Termasuk seluruh aktivitas yang harus dilakukannya pada seluruh tahapan tadi, yaitu dengan menjadian seluruh aktivitas Rasulallah saw tersebut sebagai suri tauladan pada seluruh tahapan perjalanan dakwah. Berdasrkan hal-hal inilah Hizbut Tahrir menetapkan langkah operasionalnya dalam tiga tahap: 1. Tahap tastqif pembinaan dan pengkaderan untuk melahirkan orang-orang yang meyakini fikrah Hizbut Tahrir dan untuk membentuk kerangka sebuah partai. 2. Tahap tafa’ul berinteraksi dengan umat, agar mampu mengemban dakwah Islam, sehingga umat akan menjadikannya sebagai perkara utama dalam kehidupannya, serta berusaha menerapkannya dalam realitas kehidupan. 3. Tahap istilamu al-hukmi penerimaan kekuasaan, untuk menerapkan Islam secara praktis dan menyeluruh, sekaligus menyebarluaskan risalah Islam ke seluruh dunia. Tahap pertam telah dirintis oleh Hizbut Tahrir di kota al-Quds pada tahun 1372 H 1953 M, dibawah seorang pendiri yang alim dan terhormat, seorang pemikir besar dan politikus ulung, juga seorang qadli pada Mahkamah Isti’naf Pengadilan Banding di al-Quds, yaitu al-Ustadz Taqiyyudin an-Nabhani rahimahullah. Pada saat itu, Hizbut Tahrir telah melakukan kontak langsung dengan anggota-anggota masyarakat, menyapaikna fikrah dan thariqah dakwahnya melalui orang perorang. Bagi orang yang menerima fikrah dan thariqah Hizbut Tahrir, pembinaannya di atur secara intensif dalam halqah-halaqah Hizbut Tahrir, hingga menyatu dengan ide-ide dan hukum-hukum Islam yang telah dijadikan sebagai pedoman, kemudian menjadikannya seorang Muslim yang mempunyai kepribadian Islam, berinteraksi dengan Islam, menghayatinya serta memiliki aqliyah dan nafsiyah Islamiyah. Selanjutnya bergerak mengemban dakwah kepada umat. Apabila seseorang telah sampai pada tingkayan ini, maka secara sukarela ia akan menggabungkan dirinya dengan Hizbut Tahrir sebagai anggota. Keadaan ini serupa dengan apa yang telah dilakukan Rasulallah saw pada tahap awal dakwah beliau yang berlangsung selama tiga tahun. Beliau berdakwah melalui individu dan menyampaikannya kepada orang- orang yang ada di Makkah dan sekitarnya apa yang telah disampaikan Allah kepadanya. Bagi orang yang mengimaninya, maka diikatnya dengan kelompoknya pengikut Rasul atas dasar Islam. Ini dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Rasulallah saw berusaha mengajarkan Islam kepada setiap orang baru, dan membacakan kepada mereka apa-apa yang telah diturunkan Allah berupa ayat- ayat al-Qur’an, sehingga mereka berpola hidup secara Islam. Beliau bertemu mereka secara rahasia, dan membina mereka secara rahsia pula di tempat-tempat yang tersembunyi. Penyebaran Islampun makin meluas dan menjadi buah bibir masyarakat Makkah. Pada akhirnya, secara berangsur-angsur mereka masuk ke dalam Islam. Pada tahap awal ini, perhatian Hizbut Tahrir ini dipusatkan kepada pembinaan kerangka Hizbut Tahrir, memperbanyak pendukung dan pengikut, serta membina para pengikutnya dalam halqah-halqah dengan tsaqafah Hizbut Tahrir yang terarah dan intensif. Sampai pada akhirnya berhasil membentuk partai bersama-sama para pemuda syabab yang telah menyatu dengan Islam dan menerima pemikiran-pemikiran Hizbut Tahrir. Berinteraksi dengan pemikiran- pemikiran tersebut, dan mengembannya kepada masyarakat. Setelah Hizbut Tahrir berhasil membentuk kelompok patai, dan masyarakat mulai merasakan serta mengenal Hizbut Tahrir beserta ide-ide dan apa yang diserukannya kepada masyarakat, maka sampailah Hizbut Tahrir pada tahap yang kedua. Tahap kedua adalah tahap at-tafa’ul, yaitu berinteraksi dengan masyarakat dan mendorong mereka untuk mengemban dakwah Islam, membentuk kesadaran dan opini umum atas ide-ide dan hukum-hukum Islam yang telah dipilih dan di tetapkan Hizbut Tahrir, hingga dijadikan sebagai pemikiran umat yang akan mendorongnya untuk berusaha di wujudkan dalam realita kehidupan. Bersama- sama dengan Hizbut Tahrir, umat melakukan aktivitas untuk mendirikan Daulah Khilafah, mengankat seorang Khalifah untuk melanjutkan kehidupan Islam dan mengemban dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia. Pada tahap ini, Hizbut Tahrir mulai beralih mengajak kepada masyarakat dengan penyampaian yang bersifat kolektif. Pada saat itu Hizbut Tahrir melakukan aktivitas-aktivitas berikut: 1. Tsaqafah murakkazah kajian intensif, melalui halqah-halqah yang diadakan untuk individu pengikut Hizbut Tahrir dalam rangka membangun kerangka Hizbut Tahrir, memperbanyak pendukung, serta melahirkan kepribadin Islam di kalangan para pengikut dan anggota Hizbut Tahrir hingga mereka mampu mengemban dakwah, mengarungi medan kehidupan dengan pergolakan pemikiran dan perjuangan politik. 2. Tsqapah jama’iyah kajian umum, yang disampaikan kepada umat Islam secara umum berupa ide-ide dan hukum-hukum Islam yang telah di adopsi oleh Hizbut Tahrir. Ini dilakukan melalui pengajian-pengajian umum di masjid-masjid, atau dibalai-balai pertemuan, gedung-gedung dan tempat- tempat umum, juga melalui media massa, buku-buku dan selebaran- selebaran, untuk mewujudkan kesadaran umat secara umum, sekaligus berinteraksi dengan umat. 3. Shira’ al-fikri pergolakan pemikiran, untuk menentang kepercayaanideology, aturan dan pemikiran-pemikiran kufur, menentang segala bentuk aqidah yang rusak, pemikiran yang keliru, persepsi yang salah dan sesat, dengan cara mengungkapkan kepalsuan, kekeliruan dan pertentangannya dengan Islam. Juga membersihkan umat dari bentuk pengaruh dan implikasinya. 4. Kifah as-siyasi perjuangan politik, berbentuk: a. Beruang menghadapi negara-negara kafir imperialis yang menguasai dan mendominasi negeri-negeri Islam. Menghadapi segala bentuk penjajahan, baik itu berupa pemikiran, politik, ekonomi, maupun militer, mengungkap akar dan membongkar persekongkolan negara- negara kafir hingga umat bebas dari segala bentuk dominasi mereka. b. Menentang para penguasa di negeri-negeri Arab dan negeri-negeri Islam lainnya. Membongkar kejahatan mereka, menyampaikan nasehat atau kritik, dan mencoba merubah tingkah laku mereka melahap hak- hak umat, atau pada saat mereka tidak melaksanakan kewajibannya terhadap umat, atau tatkala melalaikan salah satu urusan umat, atau ketika mereka menyalahi hukum-hukum Islam. Dan melakukan aktivitas untuk mengapuskan kekuasaan mereka, kemudian menggantikannya dengan kekuasaan yang merujuk pada system hukum Islam. 5. Mengadopsi ke maslahatan umat dan melayani seluruh urusannya sesuai dengan hukum-hukum syara’. Hizbut Tahrir telah melaksanakan seluruh aktivitas itu dengan mengikuti jejak Rasulallah saw setelah turunya firman Allah SWT: ☺ ☺ Artinya: Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan kepadmu, dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. QS. al-Hijr: 94 Rasulallah saw diperintahkan untuk menyampaikan risalahnya secara terang-terangan. Menyeru orang-orang Quraisy di bukit Shafa, dan memberitahu bahwa beliau adalah seorang Nabi yang di utus. Beliau meminta agar mereka beriman kepadanya. Beliau mulai menyampaikan dakwahnya kepada kelompok- kelompok maupun kepada individu-indvidu. Beliau menentang orang-orang Quraisy melawan tuhan-tuhan mereka, akidah dan pemikiran mereka, mengungkapkan kepalsuan, kerusakan dan kesalahannya. Beliau menyerang dan mencela setiap akidah dan pemikiran kufur yang ada pada saat itu, sementara ayat-ayat al-Qur’an masih turun secara berangsur-angsur. Ayat al-Qur’an turun dan menyerang apa yang dilakukan orang-orang Quraisy, seperti memakan riba, membunuh anak permpuan hidup-hidup, mengurangi timbangan dan melakukan perzinahan. Seiring dengan itu, ayat al-Qur’an turun mengecam para pemimpin dan tokoh-tokoh Quraisy, termasuk nenek moyang mereka. Mencapnya sebagai orang bodoh. Mengungkap persekongkolan yang mereka rancang untuk menentang Rasul dan sahabat-sahabatnya. Dalam menyampaikan pemikirannya dan menghadapi ide-ide yang salah dan menyimpang dari Islam, menentang kelompok-kelompok politik lain yang tidak berideologikan Islam, atau dalam menghadapi negara-negara kafir imperialis serta menentang para penguasa, sikap Hizbut Tahrir dalam hal ini adalah menyampaikan pendapatnya secara terang-terangan, menyerang, dan menentang. Tidak dengan cara nifaq berpura-pura, menjilat, bermanis muka terhadap mereka, simpang siur ataupun berbelok-belok. Tidak pula dengan cara mengutamakan jalan yang lebih selamat. Hizbut Tahrir berjuang secara politik tanpa melihat lagi hasil yang akan dicapai, dan tidak terpengaruh oleh kondisi yang ada. Sikap Hizbut Tahrir dalam menentang setiap orang yang menyimpang dari Islam dan hukum-hukumnya telah membawa bahaya, sehingga para anggotnya menghadapi berbagai macam gangguan, dan menerima siksaan yang pedih dari para penguasa, baik berupa penjara, penyiksaan, pengusiran, pengejaran, diputuskan mata pencahariannya, dan diboikot kepentingannya, serta dilarang bepergian ke luar negeri dicekal. Bahkan, banyak diantara mereka juga di bunuh, banyak anggota-anggota Hizbut Tahrir yang di bunuh oleh para penguasa zhalim di negeri Irak, Suriah, dan Libia. Lebih dari itu, banyak juga yang dipenjarakan di negeri-negeri seperti Yordania, Suriah, Irak, Mesir, Libia, dan Tunisia. Penjara-penjara di Negara-negara tersebut penuh dengan anggota- anggota Hizbut Tahrir. Apa yang dilakukan oleh Hizbut Tahrir dan penderitaan yang di tanggung leh anggota-angota Hizbut Tahrir disebabkan karena mereka mengikuti jejak Rasulallah saw. 52 Hizbut Tahrir tidak menggunakan kekuatan fisik untuk membela diri atau menentang para penguasa. Kekuatan fisik yang di maksud dalam perkara ini tidak ada hubungannya dengan jihad. Jihad tetap berlangsung hingga hari kiamat. Apabila musuh-musuh kafir menyerang salah satu negeri Islam, maka wajib atas kaum muslim yang menjadi penduduk negeri itu untuk menghadapinya. Demikian pula dengan anggota-anggota Hizbut Tahrir yang ada di daerah itu yang merupakan bagian dari kaum Muslim diwajibkan atas mereka sebagaimana diwajibkan atas Muslim yang lainnya, yaitu memerangi dan menghadapi musuh, karena anggota-anggota Hizbut Tahri adalahnjuga kaum Muslim yang berjihaduntuk menegakan kalimat Alllah dan dia mengajak orang lain, maka anggota-anggota Hizbut Tahrir akan menyambut seruanya. Sebab mereka adalah bagian dari kaum Muslim yang telah di perintahkan kepada mereka yang tinggal di negeri itu untuk menghadapi musuh. Tatkala masyarakat telah apatis terhadap dakawh Hizbut Tahrir akibat hilangnya kepercayaan umat terhadap para pemimpin mereka dan tokoh-tokoh masyarakat yang pernah menjadi tumpuan harapan. Juga akibat keadaan yang serba sulit yang sengaja dibuat oleh kaum imperialis agar taktik imperialism tetap berlangsung. Juga akibat dominasi kekuasaan dan sikap keraskejam para penguasa yang menindas rakyatnya, penganiayaan brutal yang dilakukan oleh para penguasa terhadap terhadap anggota atau pengikut Hizbut Tahrir. Pada saat masyarkat menjadi akibat keadaan ini, maka Hizbut Tahrir mulai melakukan 52 Ahmad al Qoshosh, Media Informasi Hizbut Tahrir Lebanon, di kutif dari www. Hizbuttahrir.co.id pada tanggal 6 Maret 2010. aktivitas thalabun-nushrah dari orang-orang yang memiliki kekuasaan. Ini dilakukan untuk dua tujuan: 1. Tujuan himayah membela Hizbut Tahrir bersama anggota-anggotanya, hingga tetap mampu mengemban dakwah dalam keadaan yang aman. 2. Sebagai perantara untuk meraih kesuksesan dengan mendirikan Negara Khilafah dan menerapkan system hukum Islam. Pada saat Hizbut Tahrir melakukan aktivitas thalabun nushrah, seluruh kegiatan lainnya tetap berjalan, seperti pembinaan intensif dalam halqah-halqah, pembinaan kolektif untuk umum, memusatkan perhatian agar mereka turut mengemban Islam dan mewujudkan opini umum di tengah-tengah umat. Begitu pula dengan aktivitas lainnya, seperti menentang negara-negara kafir imperialis, mengungkap maker jahat mereka dan mengungkap persekongkolannya. Menentang para penguasa, mengadopsi kemaslahatan umat dan memelihara urusannya. Semua aktivitas ini terus dilakukan oleh Hizbut Tahrir, seraya berharap kepada Allah, semoga Hizbut Tahrir dan umat Islam memperoleh ke keberhasilan, kemenangan dan pertolongan Allah. Pada saat itulah orang-orang mukmin bergembira dengan datangnya pertolongan Allah. 53 53 Hizbut Tahrir, Mengenal Hizbut Tahrir dan Strategi Dakwah Hizbut Tahrir.

BAB IV TEMUAN DAN ANALISA DATA LAPANGAN

A. Pengertian Dakwah Menurut Hizbut Tahrir

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Ustadz Rosyid yang merupakan Humas Hizbut Tahrir DPD Bogor, beliau berpendapat bahwa dakwah itu berasal dari kata ud’u yang artinya menyeru, yang namanya menyeru itu dengan menggunakan kata atau dengan menggunakan lisan. Adapun yang disebut dengan dakwah bil hal walaupun Hizbut Tahrir melaksanakannya akan tetapi hal itu bukanlah dianggap sebagai dakwah karena bagi Hizbut Tahrir memberi contoh itu bagian dari syahsiyah atau kepribadian seorang pengemban dakwah, apakah hal itu untuk di contoh atau tidak, itu memang merupakan kewajiban untuk berbuat baik. Adapun terkait dengan dakwah bil kolam Hizbut Tahrir mengkategorikan ini kedalam pembinaan umum. Hal ini sebagaimana di katakan oleh Ustadz Rosyid dalam wawancaranya dengan penulis bahwa “Termasuk juga sebenarnya terkait dengan dakwah bil kolam Hizbut Tahrir juga melakukannya, tetapi kalau dalam konteks kita, kita kategorikan sebagai pembinaan umum”. 54

B. Kegiatan Dakwah Hizbut Tahrir