3. Media Elektronik Merupkan suatu media yang lahir karena pemikiran manusia dalam bidang
teknologi. Pada media ini, emosi dan ketegangan penonton atau pendengar dapat terpancing melalui tingkah laku, kata-kata ataupun suara yang
dihasilkan, yang termasuk dalam media jenis ini adalah: radio, televise, film, tape, dan lain sebagainya.
4. Media Organisasi Organisasi dakwah merupkan alat pelaksanaan dakwah, agar dapat
menacapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efesien, maka melalui organisasi social maupun keagamaan dakwah dapat terus
diselenggarakan dalam setiap kegiatan intern dan ekstern. 5. Media Seni dan Budaya.
Media ini merupkan suatu media yang sangat diminati dan akan terus diwariskan pada generasi selanjutnya. Dakwah melalui seni dan budaya sudah
dilakukan oleh para guru atau da’i di zaman dahulu hingga sekarang. Seperti wayang, gamelan, seni sastra dan lain sebagainya. Selain media seni dan
budaya, dakwah juga dapat dilakukan melalui seni bahasa dan seni suara.
23
G. Organisasi 1. Pengertian organisasi
Kata organisasi berasaldari istilah yunani organan dan istilah latin organum yang berarti alat, bagian, anggota, atau badan. Dalam literatur
dewasa ini, arti organisasi beraneka ragam, tergantung dari sudut mana
23
Zaini Muhtarom, Dasar-dasar Manajemen Dakwah Islam, Yogyakarta : Al-Amien Press, 1996. Cet ke-1, h. 115
memandang. James D. Mooney mengatakan, “organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama”, sedangkan
Chestheer I. Barnard memberi pengertian terhadap organisasi, yaitu sebagai suatu sisitem dan akativitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih.
24
Bila dibandingkan, kedua pendapat tersebut, sebenarnya tidak ada perbedaan yang hakiki karena james D. Mooney melihat organisasi sebagai
suatu “badan” dimana terdapat perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama. Akan tetapi Chesther I. barnard melihat organisasi itu
merupakan suatu “susunan skematis” dimana tergambar “sistem dari aktivitas kerja sama”. Dengan kata lain masing-masing melihat organisasi itu dari suatu
segi.
2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi sangat penting bagi perjalanan suatu organisasi, agar dapat pembagian pekerjaan dan koordinasi secara formal. Terdapat enam
unsur ketika merancang struktur organisasi diantaranya adalah; spesialisasi pekerjaan, departementalisasi, rantai komando, rentang kendali, sentralisasi
dan disentralisasi, sertaformalisasi.
25
a. Spesialisasi pekerjaan, yaitu sampai tingkat mana tugas dalam organisasi dipecah-pecah menjadi pekerjaan terpisah.
b. Departemen talisasi, yaitu dasar yang dipakai untuk mnegelompokkan.
24
Mannulang M, Dasar-dasar Manajemen, Yogyakarta: Gajah Mada University Pres, 2001, h. 59
25
Robbins Stphen, Perilaku Organisasi, edisi Bahasa Indonesia; Jakarta; PT. Indeks Gramedia, 2006, h. 585
c. Rantai komando, yaitu garis wewenang yang tiadak terputus-putus yang terentang dari puncak organisasi ke eselon terbawah dan memperjelas
siapa melapor kesiapa d. Wewenang, yaitu hak-hak yang inhern dalam posisi manajerial untuk
memebgai perintah dan mengaharapkan perintah itu di patuhi e. Kesatuan komando, yaitu bwahan seharusnya mempunyai satu atasna yang
kepadanya ia beryanggung jawab langsung. f. Sentralisasi, yaitu tingkat dimana pengambilan keputusan dipusatkan pada
titik tunggal dalam oraniassi. g. Formalisasi, yaitu tingkat dimana pekerjaan dalam organisasi itu dilakukan
3. Budaya Organisasi
Setiap organisasi memiliki budayanya yang terbentuk. Keberadaan sebuah budaya dalam organisasi sangat memberikan peran yang penting bagi
keberlangsungan hidup organisasi dan dalam pelaksanaan strategi organisasi. Budaya dapat menjadi pengikat sekaligus motivator rasa kebersamaan para
anggota organisasi melalui pemahaman yang sama tentang tatacara dan batasan perilaku dalam berorganisasi.
26
Artinya setiap organisasi akan membentuk budayanya sendiri yang berbeda dengan organisasi lain.
Begitu pula budaya merupakan komponan yang menyebabkan suatu strategi dapat di implementasikan pada suatu organisasi, sementara strategi
tidak dapat diimplementasikan pada organisasi lain dengan kondisi relaitif sama. Budaya suatu organisasi merupakan sikap dan nilai-nilai, gaya
mananjemen dan kebiasaan mengambil keputusan dari orang-orang yang ada
26
Amirullah dan Sribudi Cantika, Manajemen Strategi, h. 165
didalam organisasi. Terlepas dari kuat atau lemahnya kultur suatu organisasi, yang jelas bahwa budaya organisasi berfungsi untuk:
a. Menentukan batas-batas berperilaku bagi para anggota organisasi. b. Menumbuhkan perasaan teridentifikasi dengan organisasi dikalangan para
anggotanya. c. Menumbuhkan komitmen bagi keberhasilan organisasi.
d. Menjamin stabilitas organisasi. e. Berperan sebgai mekanisme pengendali dalam kehidupan bersama kafrena
budaya organisasi mengikat semua orang dalam organisasi yang bersangkutan.
27
Oleh sebab itu, budaya suatu organisasi harus tercatat sejak awal berdirinya organisasi seiring dengan penetapan struktur, misi, tujuan, dan
berbagai harapan yang diinginkan.
4. Macam-Macam Organisasi
Dasar dari pengertian organisasi yang berbeda pendapat, melahirkan macam-macam organisasi, sehingga untuk membedakannya dibubuhi kata
dibelakang organisasi, seperti organisasi statis, organisasi dinamis, organisasi internasional, organisasi negara, organisasi daerah, organisasi formal dan
organisasi informal. Namun dari macam-macam organisasi tersebut dapat dikelompokan menjandi tiga macam organisasi yaitu, organisasi statis,
organisasi dinamis, organisasi formal, dan organisasi informal.
28
Organisasi statis adalah bagan organisasi atau skema organisasi, tidak lain adalah gambar
27
Sondang P. Siagian, Teori Pengembangan Orgnaisasi, h. 112-113
28
Ibid, h. 60
secara skematis tentang hubungan kerja orang-orang yang terdapat dalam suatu badan, dalam rangka usaha mencapai tujuan itu.
Berhadapan dengan ini kita mengenal organisasi dinamis yaitu setiap kegiatan yang berhubungan dengan usaha merencanakan skema organisasi,
serta mengadakan departemensasi dan menetapkan wewenang, tugas dan tanggung jawab orang-orang dalam suatu badan. Maka organisasi dinamis
tidak lain dari kegiatan-kegiatan yang mengorganisasi, kegiatan dan menetapkan susunan suatu badan. Organisasi formal yaitu, suatu sistem
kerjasama yang dilakukan dua orang atau lebih dan dikoordinasi dengan sadar untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi informal merupakan kumpulan
hubungan antar perorangan tanpa tujuan bersama yang disadari meskipun pada akhirnya hubungan-hubungan yang tak disadari itu untuk tujuan bersama.
Adapun ciri-ciri organisasi ada tiga yaitu: a. Sekelompok orang
b. Kerjasama atau pembagian pekerjaan, dan c. Tujuan bersama.
29
Dalam organisasi formal ketiga ciri itu ada, dimana hubungan dalam organisasi informal ketiga ciri itu tidak ada, namun hubungan itu dipengaruhi
oleh perasaan dan tujuan bersama yang tidak jelas. Organisasi foramal, tiap unsur organisasi mempunyai kedudukan, tugas dan fungsi-fungsi yang tegas
sedangkan dalam organisasi informal, kedudukan, tugas serta fungsi-fungsi itu tanpaknya kabur.
5. Bentuk-Bentuk Organisasi
29
Robbins Stphen, Perilaku Organisasi, edisi bahasa Indonesia; Jakarta; PT. Indeks Gramedia, 2006, h. 61
Menurut pola hubungna kerja, serta lalu lintas wewenang dan tanggung jawab, maka bentuk organisasi itu dibedakan sebagai berikut:
a. Bentuk organisasi garis b. Bentuk organisasi fungsional
c. Bentuk organisasi garis dan staf d. Bentuk organisasi fungsional dan staf.
30
Organisasi garis adalah bentuk organisasi yang tertua dan paling sederahana. Ciri-ciri bentuk organisasi garis adalah masih kecil, jumlah
anggotanya sedikit dan saling mengenal, spesialisasi kerja belum begitu tinggi. Bentuk organisasi fungsional adalah dimana segelintir pimpinan tidak
mempunyai bawahan yang jelas sebab setiap atasan berwenang memberi komando pada setiap bawahan, sepanjang ada hubungannya dengan fungsi
atasan tersebut. Bentuk organisasi garis dan staf adalah terdapat satu atau lebih tenaga staf. Staf yaitu orang yang ahli dalam biadang tertentu yang tugasnya
memberi nasihat dan saran dalam bidangnya kepada pejabat pemimpin di dalam organisasi tersebut. Bentuk organisasi staf dan fungsional adalah
kombinasi dari bentuk organisasi fungsional dan bentuk organisasi garis dan staf.
6. Prinsip-Prinsip Organisasi
Dalam rangka membentuk organisasi yang baik, maka seseorang perlu memperhatikan prinsip-prinsip organisasi. Para ahli memberikan beragam
prinsip-prinsip organisasi, yang dapat diringkas sebagai berikut : a. Mempunyai tujuan yang jelas
b. Terdapat jenjang kepemimpinan dan system kepemimpinan yang layak
30
Ibid, h. 61
c. Mempunyai satu kesatuan perintah atau komando d. Terdapat pembagian wewenang yang jelas antar pemimpin
e. Terdapat sistem pembagian tugas dan pertanggungjawaban yang jelas f. Terdapat pembagian sistem pengendalian atau rentang kendali
g. Terdapat garis koordinasi antara pimpinan dan anggota organisasi h. Terdapat fleksibelitas cara pelaksanaan berbagai kegiatan.
31
7. Faktor-Faktor Penyebab Perubahan Organisasi
Secara garis besar faktor penyebab terjadinya perubahan organisasi dapat dikelompokan menjadi dua yaitu :
a. Faktor ekstern
Faktor akstern adalah penyebab perubahan yang berasal dari luar, atau sering disebut lingkungan. Organisasi bersifat responsive terhadap
perubahan yang terjadi di lingkungannya. Oleh karena itu, jarang sekali suatu organisasi melakukan perubahan besar tanpa adanya dorongan yang
kuat dari lingkungannya. Artinya, perubahan yang besar itu terjadi karena lingkungan menuntut seperti itu. Beberapa penyebab perubahan organisasi
yang termasuk faktor ekstren adalah perkembangan teknologi, faktor ekonomi dan peraturan pemerintah.
b. Faktor intern.
32
Faktor intren adalah penyebab perubahan yang berasal dari dalam organisasi yang bersangkutan, yang dapat berasal dari berbagai sumber
antara lain: 1. Problem hubungan antar anggota.
31
Mannulang M, Dasar-dasar Manajemen, Yogyakarta: Gajah Mada University Pres, 2001, h. 55
32
Ibid, h. 2
2. Problem dalam proses kereja sama 3. Problem keuangan
Hubungan antar anggota yang kurang harmonis merupakan salah satu problem yang lazim terjadi. Dibedakan menjadi dua, yaitu: problem yang
menyangkut hubungan atasan bawahan hubungan yang bersifat vertikal, dan problem yang menyangkut hubungan sesama anggota yang hubungannya
setingkat hubungan yang bersifat horizontal. Problem atasan bawahan yang sering timbul adalah problem yang menyangkut pengambilan keputusan dan
komunikasi. Keputusan pimpinan yang berkenaan dengan sistem pengupahan, misalnya dianggap tidak adil atau tidak wajar oleh bawahan, atau putusan
tenatang pemberlakuan jam kerja yang dianggap terlalu lama. Hal ini akan menimbulkan tingkah laku anggota yang kurang menguntungkan organisasi,
misalnya anggota sering terlambat. Komunikasi atasan bawahan juga sering menimbulkan problem.
Keputusannya sepihak mungkin baik, tetapi karena terjadi salah informasi, bawahan menolak keputusan pimpinan. Dalam hal seperti ini perubahan yang
dilakukan akan menyangkut terhadap sistem yang digunakan.
8. Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi adalah suatu usaha jangka panjang untuk memperbaiki proses-proses pemecahan masalah dan pembaharuan organisasi,
terutama memulai manajemen budaya organisasi yang lebih efektif dan kolaboratif dengan tekanan khusus pada budaya tim-tim kerja formal dengan
penggunaan teori dan teknlogi.
33
33
T. Tani Handoko, Manajemen, Yogyakarta : BPFE, 2003, h. 337
Pengembangan organisasi lebih dikenal dengan organisation development OD. Pengertian pokok OD adalah perubahan yang terencana. Perubahan
dalam bentuk pembaruan organisasi dan modernisasi, terus menerus terjadi dan mempunyai pengaruh yang sangat dominan dalam masyarakat kini.
Organisasi beserta warganya, yang membentuk masyarakat modern, mau tidak mau harus beradaptasi terhadap arus perubahan.
Untuk dapat bertahan, organisasi harus mampu mengarahkan warganya agar dapat beradaptasi dengan baik dan bahkan agar mampu memanfaatkan
dampak positif dari berbagai pembaharuan dengan pengembangan diri dan pengembangan organisasi. Proses mengarahkan warga organisasi dalam
mengembangkan diri menghadapi perubahan, inilah yang dikenal luas sebagai prose Organisation Development OD.
H. Kader 1. Pengertian Kader