33
seluruh negara di dunia yang bersedia menghormati Iran.
17
17
Mohammad Khatami. Membangun Dialog Antar Peradaban, h 24
34
BAB IV IRAN MASA PEMERINTAHAN KHATAMI
A. Iran pada masa Khatami
Pemilihan presiden Iran tahun 1997, menurut penilaian  yang berkembang merupakan titik balik sejarah negara revolusi Iran tahun 1979. Banyak pihak tidak
menduga sama sekali, bahwa pemilu tersebut menampilkan Mohammad Khatami tokoh reformis dan mantan mentri kebudayaan sebagai pemenang pemilu presiden
atas saingan terkuatnya yang merupakan kandidat dari kubu konservatif, yaitu Ali Akbar Nateq Nouri.
1
Hasil pemilu 23 mei 1997, Khatami mendapatkan suara 69, 7 persen 20. 078.  178  dari  29.767.000  suara  yang  diperebutkan.  Sedangkan  Nateq-Nouri
hanya  memperoleh  29,7  persen  7.  242.  859.  Kendati  pada  awalnya  tidak diunggulkan  Khatami,  namun  pada  akhirnya  ia  berhasil  memenangkan  pemilu
tersebut. Ada beberapa faktor dibalik kemengan Khatami.
2
diantaranya: 1.  “Angin”  perubahan yang bertiup ke mana-mana, ternyata sampai ke Iran.
Artinya bangsa Iran sebagaimana bangsa lain mendambakan adanya suatu perubahan.  Tentu  kearah  perubahan  sosial-politik  yang  lebih  demokratis
dan terbuka. Sebagaimana tema-tema kampanye Khatami. 2.  Pemilu  1997,  merupakan  pemilu  pertama  yang  diikuti  oleh  para  pemilih
pemula dari generasi pascarevolusi 1979. Dengan kata lain, inilah pemillu pertama  di  Iran  yang  melibatkan  generasi  muda  yang  tidak  merasakan
“romantisme” gemuruh revolusi 1979. 3.  Faktor  ekonomi.  Khatami  dalam  tema  kampanyenya  berjanji  untuk
1
Dikutip  dari  KOMPAS. Mohammad  Khatami,  Kemenangan  Reformator  Iran.
Jumat  , 22-08-1997.  h  24
2
Riza Sihbudi. Menyandera Timur Tengah. Mizan 2007. h  253
mempertahankan  kebijakan  “ekonomi  subsidi”  ternyata  disukai  kalangan bawah,  yang  merasa  khawatir  dengan  ide-ide  liberalisasi  dan  reformasi
ekonomi yang disajikan kubu Nateq-Nouri. 4.  Faktor  “keturunan”,  faktor  ini  memang  seringkali  luput  dari  pengamatan
media maupun pengamat Barat. Di Iran, kaum mullah yang menggunakan surban  hitam  dipercayai  sebagai  keturunan  Nabi  Muhammad, oleh  sebab
itu ia menyandang gelar “sayyid’ sebagai mana Mohammad Khatami. Kemenangan Khatami mengandung arti bahwa mayoritas rakyat Iran saat
itu  sepenuhnya  mendukung  langkah-langkah  reformasi  di  bidang  politik,  namun menolak  liberalisasi  ekonomi  yang  dirintis  oleh  Rafsanjani.  Sedangkan  menurut
majalah  The  Economist,  terpilihnya  Khatami,  tokoh  intelektual  progresif sekaligus politikus moderat menjadi presiden  Iran itu menandai awal babak baru
dalam sejarah politik iran, era keterbukaan, toleransi dan semangat progresif. Konsep dialog peradaban yang Khatami tawarkan, tergambar dalam pidato
sambutan    pelantikannya  menjadi  presiden,  tangggal  3  Agustus  1997.  Khatami akan  membuka  kontak-kontak  baru  dengan  Negara-negara  Barat,  termasuk  AS,
Khatami  ingin  membawa  Iran  lebih  aktif  dalam  percaturan  politik  global  dan peran dalam upaya perdamaian, masyarakat Barat pun menyambut dengan hangat.
Bahkan kantor berita Iran IRNA  menulis, Paus Yohanes Paulus 11 juga menaruh harapan besar kepada Khatami.
3
Pada  awal  era  revolusi,  Republik  Islam  Iran  mengalami  kesulitan berkomunikasi  dengan  masyarakat  internasional,  apalagi  pemimpin  revolusi
Ayatollah  Khomeini  saat  itu  mengumandangakan  slogan  “tidak  Barat,  tidak
3
KOMPAS, Mohammad Khatami,Kemenangan Reformator Iran. Jumat.   h 24
Timur”  yang  dimaksud  anti-Amerika  Serikat  dan  Uni  Soviet  kala  itu.
4
Namun setelah  dua dekade  revolusi  Iran,  pemimpin  Iran  dan  dunia  mulai  tampak  upaya
rekonsiliasi  yang  dimulai  sejak  masa  Presiden  Hashemi  Rafsanjani.  Proses rekonsiliasi itu diharapkan semakin cepat pada era Presiden Mohammad Khatami.
Banyak  negara  Barat  saat  ini  ingin  menjalin    hubungan  dengan  pemerintah Khatami  sebagai  upaya  mereka  mendukung  kubu  reformis  melawan  kubu
konservatif di Iran sekarang. Usaha  kubu  reformis  untuk  melakukan  sistem  multi  partai,  liberalisasi
ekonomi,  sosial  dan  budaya  menemukan  momentum  persamaan  dengan kepentingan  negara-negara  Barat.
5
Akan  tetapi  misi  reformasi  pemerintahan presiden  Khatami  bukan  tanpa  resiko.  Republik  Islam  Iran  di  bawah
kepemimpinan  Khatami  bisa  jadi  akan  kehilangan  simpati  dari  organisasi- organisasi  keagamaan  penganut  paham  neo-fundamentalisme  yang  sangat  anti
Barat.  Namun  Khatami  mempunyai  rasa  optimis,  bisa  saja  muncul  organisasi keagamaan  atau  negara  Islam  di  Timur  Tengah,  yang  mengadopsi  konsep
Khatami. Jika konsep Khatami kelak mampu melampaui batas negara Iran, maka akan terjadi suatu peningkatan peran regional Negara Iran seperti yang diidamkan
pemimpin revolusi Ayatollah Khomeini, namun dengan wajah Iran  yang berbeda sama sekali.
Terpilihnya Khatami, ternyata menuai reaksi dunia. Para pemimpin Teluk Arab,  yang  sebelumnya  mamandang  penuh  kecurigaan  kepada  Iran,  ternyata
mengirim  ucapan  selamat  kepada  Khatami.  Kantor-kantor  berita  tersebut
4
Dikutip dari KOMPAS, Simpati Mengalir Ke Iran.  minggu, 07-03-1999.  h 3
5
Ibid. h 3
mengungkapkan, para pemimpin Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, Qatar dan Oman  berpendapat,  kemenangan  Khatami  merupakan  kekalahan  politik  terbesar
kelompok  konservatif  sejak  Revolusi  1979.
6
Raja  Fahd  dari  Arab  Saudi  juga memberikan  selamatnya  mengucapkan,  “rakyat  telah  memberikan  kepercayaan
kepada anda, semoga anda sukses dalam melayani rakyat dan negara”. Negara
Irak  yang  pernah  berperang  dengan  Iran  1980-1988  menyatakan,  kemenangan Khatami  merupakan  “  kemunduran  besar”  kalangan  religius  syiah  yang
mempertahankan kemapanan. Harian resmi Irak, Al-Jumjuriya menyatakan,  hasil pemilu itu merupakan
“pukulan berat” bagi kelompok konservatif berkuasa yang mendukung Ali Akbar Nateq-Nouri.  Sedangkan  dari  Washington  hanya  memilih  mengambil sikap  hati-
hati  menanggapi  kemenangan  tokoh  moderat  itu,  “kami  masih  mengamati perkembangannya  dengan  penuh  kehati-hatian,”
tutur  seorang  pejabat  Gedung Putih  seperti  dikutip  harian  New  York  Times.
7
Iran  memang  sedang  menapak sebuah  era  perubahan  dan  keterbukaan.  Kekalahan  kandidat  konservatif,  Ali
Akbar  Nateq-Nouri,  yang  kini  menjadi  ketua  parlemaen,  dalam  pemilihan presiden  yang  sudah  melewati  tiga  bulan  membuktikan  semakin  kukuhnya
pengaruh angin perubahan. Terpilihnya  Khatami  sebagai  presiden  memperlihatkan  sebuah  dialetika
perkembangan  dalam  sejarah  revolusi  Iran,  kini  Iran  memasuki  jalur  perubahan dan  pembaharuan.    Keinginan  akan    perubahan  tampaknya  dari  kaum  muda dan
golongan  perempuan,  yang  dinilai  sebagai  faktor  penentu  kemengan  mencolok
6
Dikutip dari KOMPAS. Angin Perubahan Berembus Di Iran. Senin, 26-05-1997. h 1
7
Ibid , h 1