Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
4
ia mengumandangkan tekad untuk menghapus kemiskinan, diskriminasi sosial serta ketidakadilan dikalangan masyarakat. Dalam bidang peranan wanita,
Khatami juga menjanjikan akan mengangkat wanita sebagai anggota kabinetnya dan memberikan kemerdekaan individu yang lebih luas.
Dalam programnya Khatami menjanjikan peningkatan peranan wanita. Di Iran wanita bukan saja boleh memilih dan boleh menyetir mobil saja tetapi
mereka juga berhak menduduki jabatan penting dalam pemerintahan. Dari hal ini jelas Iran merupakan potret negara yang demokratis di Timur Tengah.
6
Pidato khatami merupakan ungkapan Iran yang sangat substansial dalam dua hal.
Pertama , repositioning Iran dalam kancah perpolitikan global. Kedua, ikut serta
lebih intensif dalam kerjasama ekonomi internasional.
7
Keduanya hanya mungkin ditempuh dalam suasana keterbukaan dan demokratisasi yang semakin baik.
Dalam menyikapi sistem ekonomi pasar bebas Khatami lebih realistis. Ia dengan tegas menolak sistem ekonomi pasar yang absolut. Diperkirakan Khatami
masih akan meneruskan pola kebijakan ekonomi Rafsanjani yang menganut ekonomi
yang terarah dan terbatas. Khatami
malah merencanakan
mengoptimalkan campur tangan pemerintah untuk menyelamatkan perekonomian Iran, khususnya terkait dengan pemasukan perekonomian asing.
8
Sinyal agenda luar negeri Iran telah nampak ketika negeri itu memberi isyarat membuka dialog
dengan Jerman, dalam konteks memperbaiki hubungan persahabatan antara keduanya dan hubungan ekonomi, ada kemungkinan Iran melakukan hal serupa
6
. M. Riza Sihbudi, Bara Timur Tengah, Bandung: Mizan, 1991, h.32
7
. Dikutip dari Media Indonesia, Demokratisasi dan Kebijakan Luar Negeri Iran, Jakarta. 11 agustus 1997
8
Azyumardi Azra, Pergumulan Iran Masa Khatami, Jakarta: Rajawali Press, 2003, h.211
5
dengan negara Barat lainnya. Yang jelas Khatami sedang mengupayakan dalam peta ekonomi global. Untuk melancarkan skenario pembangunan ekonomi, Iran
harus membuka keran-keran dialog yang tersumbat, namun dengan alasan kesejahteraan ekonomi rakyat Iran. Melalui diplomasi politik, Iran memiliki tugas
untuk memperbaiki citranya sebagai negara modern. Melalui diplomasi ekonomi pemerintah, Iran memiliki agenda peningkatan kinerja perekonomian untuk
meningkatkan standar kesejahteraan rakyatnya. Salah satunya adalah untuk mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi Iran agar sejajar dengan negara-negara di
kawasan Teluk Persia. Setelah beberapa waktu ketika Khatami terpilih menjadi presiden Republik
Islam Iran, rakyat Iran merasakan sebuah kemenangan dalam artian, ketika masa- masa sebelumnya merasa tidak ada ketidak amanan dalam kehidupan mereka,
namun kini dengan sosok seorang Khatami diharapakan mampu mengangkat Iran menjadi sebuah negara yang demokratis dan mampu mensejahterakan seluruh
rakyatnya. Beberapa kebijakan yang dkeluarkan oleh Khatami dalam pidatonya saat pelantikan dirinya menjadi presiden dikatakan akan mensejahterakan seluruh
rakyatnya dan membuka diri dalam berhubungan dengan seluruh negara-negara di dunia demi untuk melaksanakan kerjasama-kerjasama
yang tentunya menguntungkan Republik Islam Iran. Khatami dianggap sebagai presiden
reformasi pertama di Iran karena kampanyenya memfokuskan pada penegakan hukum demokrasi seluruh rakyat Iran dalam proses perencanaan politik. Namun
pemerintahannya acap kali bertentangan dengan kelompok garis keras dan konservatif Islamis didalam pemerintahan Iran yang menguasai organisasi
6
pemerintahan utama seperti Dewan Perlindungan yang anggotanya dipilih oleh Pemimpin Agung. Sebelum menjadi presiden Khatami menjabat sebagai anggota
parlemen 1980-1982¸ pengawas Mentri Budaya dan Penuntut Islam pada tahun 1982-1986¸ kemudian pada priode kedua dari 1989-1992 ketika dia
mengundurkan diri sebagai kepala Perpustakaan National Iran 1992-1997 dan
anggota Dewan Agung Revolusi Kebudayaan. Skripsi ini akan mengungkapkan peran Khatami di Iran dengan judul “IRAN PADA MASA PEMERINTAHAN
KHATAMI 1997-2001”