Deteksi Kemampuan Glukanolitik dari Bakteri Endofit

15.95 13.75 1.7 2 4 6 8 10 12 14 16 Z o n a h a m b a t m m PS34A PS35A PS38D Jenis bakteri Chernin et al., 1995. Enzim kitinase dapat melisiskan dinding hifa jamur patogen dari kelas Basidiomycetes dan Ascomycetes Utomo Tambajong, 2005. Produksi enzim kitinase dan β-1-3 glukanase dipengaruhi oleh sumber karbon dan nitrogen yang ada di dalam media dan dirangsang dengan pH asam dan NaNO 3

4.2 Deteksi Kemampuan Glukanolitik dari Bakteri Endofit

Tweddell et al.,1994. Pengaturan sintesis kitinase dipengaruhi juga oleh produk akhir katabolit berupa N-asetilglukosamin dan glukosa. Faktor lain yang menginduksi sintesis kitinase adalah kemampuan sel mikroorganisme untuk mengenal struktur fisik kitin seperti susunan rantai Yurnaliza, 2002. Semua enzim yang dapat mendegradasi kitin disebut kitinase total atau kitinase non-spesifik. Enzim yang mendegradasi kitin secara acak dari dalam disebut endokitinase Nugroho et al., 2003 Dari hasil uji kemampuan glukanolitik ketiga bakteri endofit yaitu PS38D, PS34A dan PS35A pada media NA+Yeast 2 g yang telah diusap dengan yeast Candida albicans maka terdapat zona bening pada media tersebut setelah masa inkubasi 4 hari. Zona bening yang terbentuk pada PS38D adalah 1,705 mm, PS34A adalah 15,95 mm dan PS35A adalah 13,75 mm Gambar 4.2.1. Gambar 4.2.1 Data diagram besarnya zona bening yang terbentuk pada uji kemampuan Glukanolitik ketiga bakteri pada hari ke-4 Hal ini diduga disebabkan karena ketiga isolat bakteri menghasilkan enzim glukanase sehingga melisiskan dinding sel C. albicans. C. albicans memiliki glukan pada dinding selnya, glukan akan dihidrolisis oleh enzim glukanase yang kemungkinan dihasilkan ketiga bakteri tersebut. Glukan yang terhidrolisis oleh enzim Universitas Sumatera Utara glukanase mengakibatkan terbentuknya zona hambat sekitar koloni bakteri Gambar 4.2.2. PS38D ZB PS35A PS34A Gambar 4.2.2 Besarnya zona bening yang terbentuk pada uji kemampuan glukanolitik ketiga bakteri pada media NA+Yeast ekstrak dengan inkubasi 4 hari, ZB = Zona bening Salah satu mekanisme dari agen biokontrol adalah lisis atau degradasi dinding sel khususnya cendawan yang tersusun atas kitin dan glukan Susanto et al., 2002. β-1,3-glukan merupakan strutur komponen utama dinding sel pada banyak fungi patogenik Wessels Sietsma, 1981 dalam Shi, 2005. β-1,3-glukanase merupakan enzim hidrolitik yang mampu menghidrolisis ikatan β-1,3-glukan Simmons, 1994 dalam Shi, 2005. Enzi m β-1,3-glukanase telah ditemukan pada yeast, aktinomycetes, bakteri, fungi, insekta Boller et al.,1985 dalam Shi, 2005. Menurut Frindlender et al., 1989 dalam Aini Abadi, 2004 Bacillus subtilis merupakan salah satu bakteri endofit yang mampu menghasilkan enzim litik berupa kitinase dan β-1-3 glukanase.

4. 3 Uji Antagonis Ekstrak Metanol Bakteri Endofit Terhadap G. boninense

Hasil uji antagonis ekstrak metanol bakteri endofit PS34A, PS35A dan PS38D dengan pembanding ketokonazol 10 setelah masa inkubasi 4 hari menunjukkan bahwa masing-masing ekstrak metanol dari ketiga bakteri endofit memiliki daya hambat terhadap G. boninense Gambar 4.3.1. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3.1 Daya hambat ekstrak metanol bakteri PS34A, PS35A dan PS38D terhadap Ganoderma boninense pada media PDA dengan masa inkubasi 4 hari Kt = Ketokonazol 10, DM = DMSO Zona hambat yang dibentuk bakteri PS38D lebih besar yaitu 8,3 mm dibandingkan dengan bakteri PS34A dan PS35A. Namun zona hambat yang dibentuk oleh ketokonazol lebih besar dibandingkan dengan PS38D. Besarnya daya hambat dari ketiga bakteri dengan pembanding ketokonazol dapat dilihat pada Tabel 4.3.2. Tabel 4.3.1 Besar zona hambat mm yang dibentuk oleh masing-masing ekstrak metanol bakteri endofit, ketokonazol dan DMSO sebagai kontrol Bakteri endofit Panjang rata-rata hifa normal mm Panjang rata-rata hifa terhambat mm Besar zona hambat mm PS34A PS35A PS38D Ketokonazol DMSO 33,3 33,3 33,3 33,3 33,3 28,5 27 25 22,5 34 4,8 6,3 8,3 10,8 Hal ini mungkin disebabkan karena PS38D lebih memiliki mekanisme antifungi dan jenis metabolit sekunder atau antifungi yang dikandung oleh ekstrak metanol PS38D lebih mampu menghambat hifa G boninenes dibandingkan dengan bakteri PS34A dan PS35A seperti yang terlihat pada Gambar 4.3.2. Spesies Bacillus mampu menghasilkan golongan antifungi, diantaranya mycobacillins, iturin, bacillomycin, surfactin, mycosubtilins, fungistatin dan subsporins Wakayama et al., 1984. Hampir semua spesies Bacillus, diketahui mampu menghasilkan antibiotik antibakterial Sadfi et al., 2002. Bakteri dari genus Bacillus menghasilkan bermacam- macam jenis antibiotik. Ada juga yang menghasilkan antibakteri, dan beberapa juga KT PS35A DM KT KT PS38D PS35A PS35A Universitas Sumatera Utara diketahui menghasilkan antifungi, antitumor dan sitotoksik Wakayama et al., 1984. Sebagian besar diketahui bahwa antifungi yang dihasilkan oleh B. subtilis adalah polipeptida Munimbazi Bullerman, 1998 dalam Chitarra et al., 2003. Beberapa strain dari Enterobacter spp. telah digunakan sebagai agen biologi kontrol terhadap jamur patogen. Enterobacter cloacae dan Enterobacter agglomerans mampu menghasilkan antibiotik seperti hydroxamate siderophor Chernin et al., 1995.

4.4 Deteksi Kandungan Senyawa Antifungi Dari Ekstrak Metanol Bakteri Endofit