tidak sesuai sehingga menimbulkan pencemaran pestisida, seperti residu pestisida pada beras yang dihasilkan.
Kebiasaan petani di daerah Kecamatan Portibi Kabupaten Padang Lawas Utara dalam menggunakan pestisida masih berdasarkan pengalaman dan informasi
yang mereka dapatkan dari sesama kalangan petani. Hal yang demikian tentunya cukup berisiko untuk menimbulkan penggunaan pestisida yang tidak sesuai. Dengan
kondisi yang demikian pestisida yang digunakan pada saat penyemprotan berpotensi meninggalkan residu pada hasil pertaniannya yaitu beras. Dimana pada umumnya
pestisida mempunyai sifat teradsopsi dan terabsorpsi ketika digunakan. Pemerintah setempat, melalui dinas pertaniannya, telah berupaya melakukan
sosialisasi di dalam hal penggunaan pestisida, seperti penyuluhan pertanian untuk meningkatkan pengetahuan petani, pelatihan cara penyemprotan pestisida, dan
menyediakan alat pelindung diri seperti masker untuk mengurangi keterpaparan petani terhadap pestisida. Tetapi hal tersebut belum bisa di terapkan oleh petani
sewaktu menggunakan pestisida.
1.2. Perumusan Masalah
Penggunaan pestisida yang tidak sesuai aturan dikhawatirkan akan meninggalkan residu pestisida pada beras milik petani di Kecamatan Portibi
Kabupaten Padang Lawas Utara. Berdasarkan permasalahan tersebut penulis ingin mengetahui karakteristik dan kadar residu pestisida golongan organofosfat pada beras
di Kecamatan Portibi, Kabupaten Padang Lawas Utara.
Universitas Sumatera Utara
1.3. Tujuan Penulisan
1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aplikasi dan kadar residu pestisida golongan organofosfat pada beras di Kecamatan Portibi Kabupaten
Padang Lawas Utara.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui karakterisitik petani di Kecamatan Portibi, Kabupaten
Padang Lawas Utara yang meliputi umur, jenis kelamin, dan pendidikan. 2.
Untuk mengetahui cara aplikasi pestisida di Kecamatan Portibi, Kabupaten Padang Lawas Utara
3. Untuk mengetahui kadar residu pestisida golongan organofosfat pada beras
jenis siherang 4.
Untuk mengetahui kadar residu pestisida golongan organofosfat pada beras jenis IR 64
5. Untuk mengetahui kadar residu pestisida golongan organofosfat pada beras
jenis IR 66 6.
Untuk mengetahui kadar residu pestisida golongan organofosfat pada beras jenis Santana
7. Untuk mengetahui kadar residu pestisida golongan organofosfat pada beras
jenis sendang sri.
Universitas Sumatera Utara
1.4. Manfaat Penulisan
1. Sebagai sumber informasi bagi konsumen beras agar lebih teliti dalam
memilih dan mengkonsumsi beras 2.
Sebagai bahan masukn bagi POM dalam melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap beras yang di jual di pasar.
3. Untuk menambah pengetahuan penulis tentang kadar residu pestisida
golongan organofosfat pada beras. 4.
Sebagai data awal tentang kadar residu pestisida golongan organofosfat pada beras yang dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi penulis lain
untuk penelitian lebih lanjut
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Beras dan Peranannya dalam Kehidupan Manusia
Pangan, terutama beras, mempunyai peranan yang sangat penting dalam masyarakat Indonesia, beras yang diolah menjadi nasi merupakan makanan pokok
terpenting masyarakat dunia dan khususnya di Indonesia. Beras masih dianggap sebagai komoditi yang paling pas untuk mencukupi kebutuhan zat gizi terutama
karbohidrat sebagai sumber energi utama. Untuk itulah pemerintah selalu mengontrol ketersediaan dan keterjangkauan harga beras di pasar.
Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI 1990 memperkirakan, beras mempunyai kandungan karbohidrat sebesar 80,01 dan kandungan kalori sebesar
364 kal per 100 g bahan. Karbohidrat menyediakan energi untuk fungsi tubuh dan aktivitas dengan mensuplai kalori. Ini terjadi melalui perubahan karbohidrat menjadi
glukosa gula darah. Karbohidrat disimpan di hati dan otot sebagai glikogen. Tubuh merubah glikogen di hati menjadi glukosa untuk dilepaskan ke aliran darah saat
dibutuhkan sebagai energi. Diet tinggi karbohidrat, rendah lemak dapat mengurangi resiko 5 dari 10
menyebab kematian paling besar: Penyakit jantung koroner, stroke, diabetes, kanker dan atherosclerosis pengerasan arteri karena timbunan kolesterol. 55-60 kalori
harian berasal dari karbohidrat, kurang dari 15 total kalori berasal dari karbohidrat biasa. Sumber karbohidrat adalah padi-padian, kacang-kacangan, kentang dan buah-
buahan Winarmo, 2000.
Universitas Sumatera Utara
2.2. Jenis-Jenis Varietas Beras