suatu hubungan yang erat antara kelompok desain, produksi dan pemasaran dari perusahaan dan pasar yang akan dilayani dari produk tersebut. Tahap kedua, produk
tersebut diekspor ke luar negeri, bila perusahaan lokal di negara tuan rumah telah memulai memproduksi produk yang bersaing, biaya produksi pada semua perusahaan
akan menjadi lebih penting. Tahap ketiga, produk telah terbuat dengan baik dengan desain yang telah disetandarisasikan.
2.1.6 Analisis ICOR Incremental Capital Output Ratio
Untuk mengetahui sejauh mana peranan investasi terhadap pertumbuhan ekonomi yang lebih tepat dilihat investasi neto. Korelasi pertumbuhan diuraikan
secara sederhana namum jelas didalam model pertumbuhan ekonomi Harrod-Domar. Didalam model ini, pertumbuhan ekonomi suatu negara erat kaitannya dengan
produktivitas penggunaan modal, sehingga penggunaan ICOR untuk menghubungkan pertumbuhan ekonomi dengan penggunaan faktor produksi dapat dipertanggung
jawabkan Susanti, 2000:36 ICOR dapat menunjukkan pola kecenderungan penggunaaan metode
produksi padat karya atau padat modal dalam suatu perekomian. Dalam perencanaan makro, ICOR dapat dapat digunakan untuk menaksir besarnya
kebutuhan modal yang diperlukan untuk menghasilkan tingkat pertumbuhan ekonomi tertentu. Cara menghitung besarnya ICOR adalah:
Dimana Dimana:
ICOR t1-t2 =
PMTDB PDBt2 – PDBt1 - 1
Universitas Sumatera Utara
PMTDB : Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto PDB : Produk Domestik Bruto
T : Menunjukkn Periode Waktu I
: Masa tenggang biasanya diasumsikan 1 tahun Faktor-faktor yang menentukan ICOR
Dari berbagai studi menunjukkan bahwa besarnya ICOR sangat dipengaruhi oleh:
1. Kompesisi atau alokasi investasi menurut sektor produksi, hal ini terjadi karena tingkat penggunaan modal berbeda-beda menurut sektor tertentu. Sektor industri
cenderung lebih tinggi ICORnya dibandingkan sektor pertanian. Begitu pula dengan sektor pertambangan, sektor listrik, gas dan air minum yang relatif tinggi.
Faktor lain adalah masa tenggang produksi dari berbagai sektor lain berbeda pula. 2. Laju pertumbuhan ekonomi, rumus diatas menunjukkan bahwa besar-kecilnya
ICOR berbanding terbalik denga laju pertumbuhan ekonomi. Dengan kata lain, makin tinggi laju pertumbuhan ekonomi suatu negara maka makin rendah
ICORnya dan sebaliknya makin rendah laju pertumbuhan ekonomi suatu negara maka makin tinggi ICOR nya. Hubungan tersebut dapat terjadi karena, pertama:
makin tinggi laju perumbuhan ekonomi suatu negara maka makin kecil pula peranan penyusutan dalam total investasi. Kedua: tingkat pemanfaatan kapasitas
produksi makin tinggi dengan makin cepatnya pertumbuhan ekonomi suatu negara. Ketiga: kopilasi faktor produksi bukan modal cenderung lebih besar jika
laju pertumbuhan ekonomi meningkat. 22
Universitas Sumatera Utara
3. Tingkat pendapatan perkapita suatu negara, ICOR suatu negara cenderung meningkat dengan meningkatnya pendapatan perkapita. Hal ini berkaitan dengan
perubahan struktur ekonomi yang makin mengarah pada sektor-sektor yang memiliki ICOR nya relatif tinggi atau karena terjadinya “capital deepening”
diberbagai sektor produksi.
2.1.7 Faktor Lain yang Menentukan Investasi