Pelaksana-Pelaksana Investasi. Teori-Teori Investasi 1 Pendekatan Marginal Efisiensi Capital Teori Keynesian

2.1.3 Pelaksana-Pelaksana Investasi.

Pada umumnya yang melakukan investasi dapat dinyatakan sebagai berikut: 1. Pemerintah public investment 2. Swasta privat investment 3. Pemerintah dan Swasta Publik investment umumnya dilakukan tidak dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan, tetapi tujuan utamanya adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat nasional, misalnya adalah jaringan-jaringan jalan raya, irigasi, rumah sakit, pelabuhan dan sebagainya. Sedangkan privat investment adalah kegiatan investasi yang dilakukan oleh swasta dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan didorong oleh adanya pertambahan pendapatan. Bilamana pendapatan bertambah, konsumsi juga bertambah dan bertambah pulalah efective demand. Investasi yang ditimbulkan oleh bertambahnya yang sumbernya terletak pada penambahan pendapatan disebut induced investment dan ini dilakukan oleh public maupun privat swasta, jenis investasi yang dilakukan oleh publik maupun swasta ialah investasi luar negeri foreign investment yang terjadi dari selisih antara ekspor dan impor X- M Universitas Sumatera Utara Investor Proposal Investasi Ditolak Kantor Penanaman Modal Daerah Disetujui Surat Izin Investasi Disetujui Notaris Gambar 2.1 Bagan Proses Perasetujuan Investasi

2.1.4 Teori-Teori Investasi 1 Pendekatan Marginal Efisiensi Capital Teori Keynesian

Marginal efisiensi capital MEC dapat didefenisikan sebagai tingkat diskonto yang menyamakan present value dari penghasilan dengan harga barang modal. Menurut pendekatan ini, suatu proyek investasi akan dilakasanakan apabila MEC lebih besar dari tingkat bunga yang berlaku dipasar. Dari MEC dapat diperoleh efisiensi marjinal investasi MEI yang memperlihatkan hubungan antara investasi dengan tingkat bunga pasar. Berdasarkan konsep MEI ini, dengan stok kapital tertentu, investasi bersih net investment berhubungan negatif dengan tingkat bunga. Semakin tinggi tingkat bunga semakin rendah investasi dan sebaliknya. Universitas Sumatera Utara Kaum klasik menetapakan penerapan tingkat suku bunga sebagai pertimbangan untuk mengadakan investasi. Kalau tingkat suku bunga lebih besar dari hasil pendapatan investasi tingkat pengembalian modal, maka investasi tidak menguntungkan untuk dilakukan, Keynes mengatakan, masalah investasi baik ditinjau dari penentuan jumlahnya maupun kesempatan untuk mengadakan investasi itu sendiri, didasarkan pada konsep marginal efficiency of capital MEC. Investasi akan dilakukan oleh investor bila MEC yang diharapkan masih lebih besar atau tinggi dari tingkat bunga yang berlaku. Jadi jelas pertimbangan Keynes untuk terlaksananya investasi adalah faktor efisiensi marjinal MEC dari investasi itu sendiri. Efisiensi marjinal dari modal atau investasi sangat tergantung pada perkiraan-perkiraan dan pertimbangan investor terhadap perkembangan situasi perkonomian pada masa yang akan datang. Hubungan antara MEC, investasi dan tingkat bunga dapat dilihat dari MEC yang menurun, dimana garis ini memperlihatkan jumlah investasi yang terlaksana pada tingkat bunga yang berlaku 16 Universitas Sumatera Utara Investasi Gambar 2. 2 Hubungan Tingkat Bunga dengan Investasi Gambar di atas dapat dilihat, pada tingkat bunga i 1 tingkat investasi yang terjadi I 1 begitu juga posisi MEC 1 . pada tingkat bunga i 2 posisi investasi adalah I 2 . sedangkan MEC akan menurun pada posisi MEC 2 . Penurunan garis MEC disebabkan oleh: 1. Semakin banyaknya jumlah investasi yang terlakasana, makin rendahlah marginal efficiency of capital perusahaan investasi pada sektor-sektor ekonomi akan menyebabkan penurunan MEC sektor-sektor ekonomi tersebut. 2. Semakin banyak investasi yang terlaksana, maka biaya dari barang modal akan menjadi lebih tinggi dibebankan pada produksi. Sehingga pengusaha akan berusaha merebut pasar dengan menurunkan harga, ini menyebabkan terjadinya penurunan MEC setiap sektor ekonomi I 2 I 1 Interes MEC 1 MEC 2 MEC i 1 i 2 Universitas Sumatera Utara Secara lebih jelasnya dalam hal ini analisis Keynes menunjukkan tiga faktor penting yang menentukan investasi yaitu: 1. Suku bunga Hubungan antara investasi dan suku bunga adalah bersifat kebalikan, yaitu apabila suku bunga tinggi maka gairah perusahaan untuk melakukan investasi merosot dan sebaliknya apabila suku bunga rendah maka gairah untuk melakukan investasi meningkat. Hubungan antara investasi dan suku bunga bersifat demikian oleh karena alasan penting dari perusahaa-perusahaan untuk melakukan investasi adalah untuk memperoleh keuntungan, tingkat bunga yang tinggi akan mengurangi keuntungan yang diperoleh dan mengurangi gairah para pengusaha untuk melakukan penanaman modal. Semakin rendah suku bunga semakin tinggi prospek untuk mendapatkan keuntungan dan hal ini akan meningkatkan gairah para pengusaha untuk melakukan investasi. 2. Ekspektasi Mengenai Kegiatan Ekonomi Dimasa Depan Ramalan mengenai keadaan ekonomi pada masa depan sangat penting dalam menentukan investasi pada masa kini. Apabila diramalkan bahwa ekonomi akan semakin pesat perkembangannya dimasa depan para pengusaha akan lebih bergairah melakukan investasi. Sebaliknya apabila diramalkan kegiatan ekonomi akan semakin lesu, maka ini akan mengurangi gairah untuk melakukan investasi. 3. Kemajuan Teknologi Kemajuan teknolgi akan meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi biaya produksi. Dengan demikian kemajuan teknologi yang berlaku diberbagai kegiatan ekonomi akan mendorong lebih banyak investasi. 18 Universitas Sumatera Utara 2. Teori Akselerator Fleksibel flexible acelerator model Dalam teori akselerator fleksibel, investasi dipengaruhi perbedaan antara stok kapital yang dinginkan dan stok kapital aktual. Semakin besar perbedan antara stok kapital semakin besar investasi. Karena dalam akselerator ini investasi dipengaruhi oleh stok kapital yang dinginkan desired capital stock, maka setiap faktor yang mempengaruhi stok kapital yang dinginkan akan mempengaruhi investasi. Oleh sebab itu peningkatan output yang dinginkan, penurunan tingkat bunga rill dan keringanan pajak investasi termasuk tax holiday dan faktor lain yang meningkatkan investasi Dombusch, 1998:331. Bila terjadi pertambahan pendapatan dalam masyarakat secara langsung akan menyebabkan kenaikan konsumsi walaupun pertambahan konsumsi tidak sebaik pertambahan pendapatan. Dengan bertambahnya pengeluaran konsumsi masyarakat ini tentu perusahaan akan menaikkan tingkat produksinya. Untuk perluasan inilah diperlukan pertambahan barang modal dan investasi baru modal kerja, faktor produksi, bahan baku. Untuk lebih jelasnya, pertambahan investasi ini terjadi akibat adanya pertambahan permintaan efektif masyarakat konsumsi. Pertambahan investasi disebaakan adanya konsumsi, ini sangat berpengaruh pada koefisien akselerasi percepatan, yaitu perbandingan antar investasi pertambahan konsumsi Mulia, 1997:130.

2.1.5 Teori Investasi Luar Negeri