Proses tentang permohonan pengesahanpengangkatan anak WNI

Rianto Sitorus : Tinjauan Yuridis Terhadap Pengangkatan Anak Adoptie Warga Negara Indonesia Oleh Warga Negara Asing Sk Menteri Sosial Ri No.13 Huk Tahun 1993 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengangkatan Anak - Study Di Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 4 Calon orang tua angkat yang belum memenuhi masa tinggal 2 tahun berturut-turut di Indonesia tetapi sebelumnya calon orang tua angkat adalah Warga Negara Indonesia maka calon orang tua angkat tersebut dapat diberikan dispensasi dengan ketentuan sebagai berikut: a. Sudah bertempat tinggal di Indonesia sekurang-kurangnya 1 satu tahun. b. Ada hubungan kekerabatan antara calon orang tua angkat dengan anak yang akan diangkat b. Calon Anak Angkat 1 Anak kembar sekaligus dapat diangkat 2 Mengangkat anak cacat setelah mengangkat anak tidak cacat dapat diberikan dispensasi tanpa menunggu masa 2 dua tahun setelah mengangkat anak pertama

4. Proses tentang permohonan pengesahanpengangkatan anak WNI

oleh orang tua angkat WNA Inter Country Adoption pada Pengadilan Negeri

a. Bentuk Permohonan

Dalam hal menerima, kemudian memeriksa dan mengadili permohonan-permohonan PengesahanPengangkatan anak WNI oleh orang tua angkat WNA Inter Country Adoption diperhatikan hal-hal sebagai berikut : Rianto Sitorus : Tinjauan Yuridis Terhadap Pengangkatan Anak Adoptie Warga Negara Indonesia Oleh Warga Negara Asing Sk Menteri Sosial Ri No.13 Huk Tahun 1993 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengangkatan Anak - Study Di Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 1 Syarat dan bentuk surat permohonan sifatnya voluntair Seperti permohonan-permohonan yang lain, permohonan seperti ini dapat dilakukan secara lisan sesuai dengan cara yang berlaku di Pengadilan Negeri atau permohonan secara tertulis. Dapat diajukan dan ditanda-tangani oleh pemohon sendiri atau kauasanya dan dibubuhi materai secukupnya dan dialamatkan kepada Ketua Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat tinggaldomisili anak WNI yang akan diangkat. 88 2 Isi Surat Permohonan Disamping itu pemohon dapat juga didampingidibantu seseorang, dalam hal didampingidibantu maka hal ini berarti pemohoncalon orang tua angkat tetap harus hadir dalam pemeriksaan di persidangan. Begitu juga meskipun pemohon memakai seorang kuasa, namun ia wajib hadir dalam sidang Pengadilan Negeri. Dalam bagian dasar hukum dari permohonan tersebut secara jelas diuraikan dasar yang mendorong motif diajukannya permohonan pengesahanpengangkatan anak tersebut. Juga harus nampak bahwa permohonan pengesahan itupengangkatan anak itu dilakukan terutama untuk kepentingan calon anak angkat WNI yang bersangkutan, dan digambarkan kemungkinan kehidupan hari depan si anak setelah pengangkatan anak terjadi. 88 Lihat Surat Edaran Mahkamah Agung RI No. 6 Tahun 1983 tentang Penyempurnaan Surat Edaran No. 2 Tahun 1979 Mengenai Pengangkatan Anak. Rianto Sitorus : Tinjauan Yuridis Terhadap Pengangkatan Anak Adoptie Warga Negara Indonesia Oleh Warga Negara Asing Sk Menteri Sosial Ri No.13 Huk Tahun 1993 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengangkatan Anak - Study Di Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 Isi petitum bersifat tunggal, yakni: tidak disertai in samenloop met petitum yang lain. Misalnya cukup dengan “agar si anak dari B ditetapkan sebagai anak angkat dari C”, atau “agar pengangkatan anak yang telah dilakukan oleh pemohon C terhadap anak yang bernama A dinyatakan sah”. Dan tanpa ditambah tuntutan lain seperti “agar ditetapkan anak bernama A tersebut ditetapkan sebagai ahli waris C”. atau “agar anak bernama A tersebut ditetapkan berwarga negara RI mengikuti status kewarganegaraan ayah angkatnya bernama C tersebut”. Selanjutnya syarat-syarat bagi perbuatan pengangkatan anak WNI oleh orang tua Angkat WNA Inter Country Adoption yag harus dipenuhi sebagai berikut: 1 Syarat bagi calon orang tua angkat WNA pemohon a. Harus telah berdomisili dan bekerja tetap di Indonesia sekurang-kurangnya tiga tahun. b. Harus disertai Izin tertulis Menteri Sosial atau Pejabat yang ditunjuk bahwa calon orang tua angkat WNA memperoleh Izin untuk mengajukan permohonan pengangkatan anak seorang warga negara Indonesia. c. Pengangkatan anak WNI harus dilakukan melalui suatu yayasan sosial yang memiliki izin dari Departemen Sosial bahwa Yayasan tersebut telah diizinkan bergerak di bidang Rianto Sitorus : Tinjauan Yuridis Terhadap Pengangkatan Anak Adoptie Warga Negara Indonesia Oleh Warga Negara Asing Sk Menteri Sosial Ri No.13 Huk Tahun 1993 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengangkatan Anak - Study Di Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 kegiatan pengangkatan anak sehingga pengangkatan anak WNI yang langsung dilakukan antara orang tua kandung WNI dan calon orang tua angkat WNA Private Adoption tidak diperbolehkan. d. Pengangkatan anak WNI oleh seorang WNA yang tidak terikat dalam perkawinan yang sahbelum menikah Singel Parent Adoption tidak diperbolehkan. 2 Syarat bagi calon anak angkat WNI yang diangkat a. Usia Calon anak angkat harus belum mencapai umur lima tahun 89 b. Disertai penjelasan tertulis dari Menteri Sosial atau Pejabat yang ditunjuk bahwa calon anak angkat WNI yang bersangkutan diizinkan untuk diangkat sebagai anak angkat oleh calon orang tua angkat WNA yang bersangkutan 90

b. Permohonan Pengesahan

Permohonan pengesahan adalah dengan cara pemeriksaan di persidangan, dimana Pengadilan Negeri mendengar langsung pemohon para pemohon, memeriksa alat-alat bukti dan arahan pemeriksaan tentang latar belakang pihak-pihak yang akan melepas anak dan pihak yang menerima anak, serta kesungguhan dan ketulusan 89 Pasal 2 ayat 1 dan Pasal 17 sub d Undang-Undang Kewarganegaraan RI No. 12 Tahun 2006 90 Lihat Surat Edaran Mahkamah Agung RI No. 6 Tahun 1983 tentang Penyempurnaan Surat Edaran No. 2 Tahun 1979 mengenai pengangkatan anak Rianto Sitorus : Tinjauan Yuridis Terhadap Pengangkatan Anak Adoptie Warga Negara Indonesia Oleh Warga Negara Asing Sk Menteri Sosial Ri No.13 Huk Tahun 1993 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengangkatan Anak - Study Di Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 calon orang tua angkat. Adapun tahapan tersebut dapat dijelaskan di bawah ini: 1 Mendengar langsung Pengadilan Negeri mendengar langsung pemohon para pemohon, yang berarti pemohonpara pemohon wajib hadir di persidangan. Adapun pemohon para pemohon tersebut adalah: a Calon orang tua angkat WNA suami-istri dan orang tua kandung WNI b Badan Yayasan Sosial yang telah mendapat izin dari Departemen Sosial Pejabat Sosial setempat unutk bergerak di bidang kegiatan pengangkatan anak tersebut. c Seorang petugasPejabat Instansi Sosial setempat yang akan memberikan penjelasan tentang latar belakang kehidupan sosial ekonomi anak WNI yang di mohonkan untuk di angkat oleh orang tua angkat WNA. d Calon anak angkat WNI kalau menurut umurnya sudah dapat di ajak bicara. e Petugas Pejabat Imigrasi dan bilamana tidak ada Pejabat Imigrasi di suatu daerah, Petugaspejabat tertentu dari Pemerintah Daerah yang ditunjuk memberikan penjelasan tentang status Imigrasi dari calon anak WNI dan ataucalon orang tua angkat WNA. Rianto Sitorus : Tinjauan Yuridis Terhadap Pengangkatan Anak Adoptie Warga Negara Indonesia Oleh Warga Negara Asing Sk Menteri Sosial Ri No.13 Huk Tahun 1993 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengangkatan Anak - Study Di Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 f Pihak Kepolisian setemapat. 2 Memeriksa dan meneliti alat-alat bukti Pengadilan Negeri memeriksa dan meneliti alat-alat bukti lain yang dapat menjadi dasar permohonan ataupun pertimbangan putusan pengadilan, antara lain surat-surat bukti sebagai berikut: a Surat-surat resmi tentang kelahiran anak angkat WNI dan lain-lain: 1 Akte kelahiran, akte kenal lahir yang ditandatangani oleh Bupati atau Walikota setempat 2 Akte-akte, surat resmi pejabat lainnya yang diperlukan surat izin Departemen Sosial. b Akte Notaris, surat-surat di bawah tangan koresponden- koresponden c Surat-surat keterangan, Laporan Sosial, pernyataan-pernyataan d Surat Keterangan dari Kepolisian tentang calon orang tua angkat WNA, termasuk bahwa calon orang tua angkat WNA, tersebut telah berada dan bekerja tetap di Indonesia sekurang-kurangnya 3 tiga tahun, dan calon anak angkat WNI tersebut. e Surat-surat resmi tentang pribadi calon orang tua angkat WNA mencakup: 1 Surat nikah calon orang tua angkat 2 Surat lahir mereka 3 Surat keterangan kesehatan Rianto Sitorus : Tinjauan Yuridis Terhadap Pengangkatan Anak Adoptie Warga Negara Indonesia Oleh Warga Negara Asing Sk Menteri Sosial Ri No.13 Huk Tahun 1993 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengangkatan Anak - Study Di Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 4 Surat keterangan pekerjaan dan penghasilan calon orang tua angkat suami-istri 5 Persetujuan atau izin untuk mengangkat anak bayi Indonesia dari Instansi yang berwenang dari negara asal calon orang tua angkat. 6 Surat keterangan atas dasar penelitian social worker dari Instansi Lembaga Sosial yang berwenang dari negara asal calon orang tua angkat WNA. 7 Surat pernyataan calon orang tua angkat WNA bahwa mereka tetap berhubungan dengan Departemen Luar NegeriPerwakilan RI setempat sungguhpun anak tersebut telah memperoleh kewarganegaraan orang tua angkat WNA-nya. Surat-surat resmi tentang pribadi calon orang tua angkat tersebut harus telah di daftarkan dan di legalisir oleh Departemen Luar Negeri Perwakilan RI di negara asal calon orang tua angkat WNA tersebut. 3 Pengarahan pemeriksaan di persidangan Pengadilan Negeri mengarahkan pemeriksaan di persidangan: a Untuk memperoleh gambaran yang sebenarnya tentang latar belakang motif dari pihak-pihak yang akan melepaskan anak angkat WNI termasuk Badan Yayasan Sosail darimana anak Rianto Sitorus : Tinjauan Yuridis Terhadap Pengangkatan Anak Adoptie Warga Negara Indonesia Oleh Warga Negara Asing Sk Menteri Sosial Ri No.13 Huk Tahun 1993 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengangkatan Anak - Study Di Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 angkat WNI tersebut berasal, ataupun pihak orang tua angkat WNA. b Untuk mengetahui seberapa jauh dan seberapa dalam kesungguhan, ketulusan dan kesadaran ke dua belah pihak akan akibat-akibat dari perbuatan hukum melepas dan mengangkat anak tersebut, Hakim menjelaskan hal-hal tersebut kepada ke dua belah pihak. c Untuk mengetahui keadaan ekonomi, keadaan rumah tinggal kerukunan, keserasian,, kehidupan keluarga serta cara mendidik dan mengasuh dari kedua calon orang tua angkat tersebut. d Untuk menilai bagaimana tanggapan anggota keluarga yang terdekat anak-anak yang telah besar dari kedua orang tua angkat WNA tersebut. e Untuk memperoleh keterangan dari pihak Departemen Luar Negeri, Imigrasi dan Kepolisian setempat. Pengangkatan seorang anak WNI oleh orang tua angkat WNA diperlukan adanya jaminan dan kepastian yang menyakinkan bahwa hari kemudian dari anak yang akan diangkat tersebut akan lebih cerah dari pada keadaan sekarang. Agar diteliti usia calon anak angkat harus berumur di bawah 5 tahun. Di Rianto Sitorus : Tinjauan Yuridis Terhadap Pengangkatan Anak Adoptie Warga Negara Indonesia Oleh Warga Negara Asing Sk Menteri Sosial Ri No.13 Huk Tahun 1993 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengangkatan Anak - Study Di Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 samping itu kepentingan dan martabat bangsa jangan dirugikan karena pengangkatan anak tersebut. f Untuk mengadakan pemeriksaan setempat dimana calon anak angkat WNI itu berada.

c. Putusan Terhadap Permohonan

Menurut Surat Edaran Mahkamah Agung RI No.6 Tahun 1983 tentang Penyempurnaan Surat Edaran No.2 Tahun 1979 mengenai Pengangkatan Anak, bahwa permohonan pengesahan pengangkatan anak WNI oleh orang tua angkat WNA Inter Country Adoption merupakan ”Putusan” dan sistematik permohonan tersebut serupa dengan sistematik Putusan dalam perkara gugatan perdata yang terdiri dari dua bagian, yaitu tentang jalannya kejadian, dan tentang pertimbangan hukum Isi putusan dalam bagian “Tentang jalannya Kejadian” agar secara lengkap dimuat pokok-pokok yang terjadi selama pemeriksaan di muka sidang. Dan dalam bagian “Tentang Pertimbangan Hukum” dipertimbangkan diadakan penilaian tentang: 1 Motif yang mendasari yang mendorong menjadi latar belakang mengapa suatu pihak ingin melepaskan anak dilain pihak mengapa ingin mengadakan pengangkatan anak. 2 Keadaan kehidupan ekonomi, kehidupan rumah tangga apakah rumah tangga yang bersangkutan dalam keadaan harmonis, cara-cara Rianto Sitorus : Tinjauan Yuridis Terhadap Pengangkatan Anak Adoptie Warga Negara Indonesia Oleh Warga Negara Asing Sk Menteri Sosial Ri No.13 Huk Tahun 1993 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengangkatan Anak - Study Di Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 pendidikan yang dilakukan oleh kedua belah pihak orang tua yang bersangkutan. 3 Kesungguhan, ketulusan, kerelaan pihak yang melepaskan serta kesadarannya akan akibat-akibatnya setelah pengangkatan itu terjadi 4 Kesunguhan, ketulusan serta kerelaan pihak yang mengangkat maupun kesadarannya akan akibat-akibat yang menjadi bebannya setelah pengangkatan itu terjadi 5 Kesan-kesan yang diperoleh pengadilan tentang kemungkinan hari depan calon anak angkat WNIWNA yang bersangkutan, terutama bilamana anak WNI diangkat oleh orang tua angkat WNA dipahami anak tersebut akan lepas dari jangkauan Pemerintah RI. Amar putusan dalam pengangkatan anak WNI oleh orang tua angkat WNA, amarnya berbunyi sebagai berikut: MENGADILI 1. Menetapkan anak laki-lakiperempuan bernama………………………… Umurtanggal lahir……………….di………….....................sebagai anak angkat dari suami-istri………………………alamat…………………….. warga negara……………………………………………………………... 2.Menghukum pemohon untuk membayar biaya perkara yang ditetapkan sebesar Rp……………………………………………………………………… 91 91 Surat Edaran Mahakamah Agung RI No.6 Tahun 1983 tentang Penyempurnaan Surat Edaran No.2 Tahun 1979 mengenai pengangkatan anak. Rianto Sitorus : Tinjauan Yuridis Terhadap Pengangkatan Anak Adoptie Warga Negara Indonesia Oleh Warga Negara Asing Sk Menteri Sosial Ri No.13 Huk Tahun 1993 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengangkatan Anak - Study Di Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 Selanjutnya salinan putusan permohonan pengesahan pengangkatan anak yang dimaksud dikirimkan kepada pihak-pihak, yaitu: Departemen Sosial, Departemen Kehakiman, Dirjen Imigrasi, Departemen Luar Negeri, Departemen Dalam Negeri, Departemen Kesehatan, Kejaksaan dan Kepolisian. Akibat dari putusan Pengadilan Negeri terhadap permohonan pengangkatan anak tidak memutuskan hubungan darah antara anak yang di angkat dengan orang tua kandungnya, namun secara silsilah keluarga telah putus si anak angkat tidak berhak lagi memakai nama silsilah keluarga dari orang tua asal dan dengan sendirinya mengikuti nama silsilah keluarga dati orang tua angkat. Begitu juga dalam warisan, si anak angkat tidak berhak lagi terhadap harta warisan orang tua asal. Selanjutnya situasi dan kondisi data adopsi pengangkatan anak yang sudah diproses dan yang belum diproses serta yang sedang dalam proses pada 2004 sampai dengan 2007 di Direktorat Pelayanan Sosial Anak Departemen Sosial dapat terlihat pada tabel berikut ini: Tabel 1 Data Adopsi Pengangkatan Anak Sudah, Belum dan Masih Dalam Proses Tahun 2004 sd 2006 No. Nama Adoptan Nama Anak Tanggal Permohonan Visit PROSES SK KET SK IJIN ASUHAN SK TIM PIPA SK MENSOS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1. Anthony John Maher Australia Mellisa Maher Caroline Susan 28 Mei 2003 Tgl 8 Juli 2003 No. 48c PRS 2 VII 2003 Tgl 5 Peb 2004 No. 643 PRS ANAK 2004 Tgl 26 Peb 2006 No. 2 PS-II KPTS 2004 Sudah Selesai 2. Arnoldus Jacobus Gerardus Korps Belanda Saskia Kops Boer Belanda Yohanes 9 Juni 2003 Tgl 5 Peb 2005 No. 65 PRS ANAK 2004 No. 05 PRS-II KPTS 2004 Sudah Selesai Rianto Sitorus : Tinjauan Yuridis Terhadap Pengangkatan Anak Adoptie Warga Negara Indonesia Oleh Warga Negara Asing Sk Menteri Sosial Ri No.13 Huk Tahun 1993 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengangkatan Anak - Study Di Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 3. Phillippus Petrus Visser Afrika Selatan Kim Wesler Visser Afrika Selatan Ferdinan Agusta 9 Juni 2003 Tgl 31 Juli 2003 No. 510b PRS-2 VII 03 Tgl 5 Peb 2004 o. 664 PRS ANAK 2004 Tgl 12 Maret 2005 No. 08 PRS-II KPTS 2004 Sudah selesai 4. Michael AlbertusVan Zilj Belanda Willemina Van Der Maten Belanda Naomi 10 Juni 2003 Tgl 5 Peb 2004 No. 647 PRS ANAK 2004 Tgl 12 Maret 2004 No. 08 PRS-II PKTS 2004 Sudah selesai 5. Dean William Yates Australia Mary Margaret Binks Australia Novi Isabelle 20 Juni 2003 Tgl 18 Juni 2003 No. 480 PRS-2 VII 2003 Tgl 5 Peb 2004 No. 645 PRS ANAK 2004 12 Maret 2004 No. 07 PRS-II KPTS 2003 Sudah Selesai 6. Albert MolBelanda Wilemijntje Louise Vlot Mol Belanda Asti Bembu Ndulu 20 Juni 2003 Tgl 18 Juli 2003 No. 480 PRS-2 VII 2003 Tgl 5 Peb 2005 No. 645 PRS ANAK 2004 No. 15 PRS-II KPTS 2004 Sudah Selesai 7. Bruce Shane Griffin Australia Ratna Balia Griffin Indonesia Rizky Ananda atau William Adam 16 Maret 2004 Tgl 9 Agust 2004 No. 133a PRS-2 VIII 2004 Tgl 28 Des 2004 No. 227B PRS-2 XII 2004 No. 7 PRS-II KEP 2005 Sudah Selesai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 8. Serge Rabier Prancis Andrino Movita Indonesia Retno Dini Waluyati 23 April 2004 Tgl 12 Juli 2004 No. 104 PRS-2 VII 2004 28 Des 2004 No. 227B PRS-2 2004 No. 7 PRS-II KEP 2005 Sudah Selesai 9. Theodora John Silver Amerika Sarah Hull Silver Amerika Johan Cristopher 24 April 2004 Tgl 12 Juli 2004 Tgl 7 Juli 2005 Tgl 11 Juli 2005 No. 09 PRS-II KPTS 2005 Sudah Selesai 10. Johanes Thomas Magnus Jerman Beatrix Magnus Geb G Jerman Angelina Carolina 1 Juli 2004 Tgl 16 Sept 204 No. 168 PRS-2 IX 2004 Tgl 7 Juli 2005 No. 202 PRS-2 VII 2005 Tgl 11 Juli 2005 No. 08 PRS- II KPTS 2004 Sudah Selesai 11. Allan Ira Sipress Amerika Ellen Michiko Nakasima Amerika Natalie Sachiko 30 Juni 2004 Tgl 16 Sept 2004 No. 168 PRS-2 IX 2004 Tgl 7 Juli 2005 No. 202 PRS-2 VII 2005 Tgl 15 Juli 2005 No. 07 PRS-II KPTS 2005 Sudah Selesai 12. Antonius Eduarda Josephus De Winter Belanda Okton Murdiani Indonesia Nadira Aurelia 1 Nop 2004 Tgl 19 Agust 2004 No. 221B PRS-2 XII 2004 Tgl 7 Juli 2005 No. 202 PRS-2 VII 2005 Tgl 11 Juli 2005 No. 08 PRS-II KPTS 2005 Sudah Selesai 13. Edward Martin Goodel Amerika Irma Dalia Pena Indonesia Rudolf Agung 9 Maret 2004 21 Mei 2004 No. 43 PRS-2 V 2004 28 Des 2004 No. 227B PRS-2 XII 2004 No. 14 PRS-II KPTS 2004 Sudah Selesai 14. Robert Buckner Foye Amerika Laura Kristiana Schmitt Foye Amerika 8 April 2005 Visit Pertama Tgl 18 April 2004 No. 99A PRS-2 2005 Proses 15. Cornelis Jan Stout Belanda Aletta Petra Gelling Belanda Gidion 10 April 2005 Tgl 12 Agust 2005 No. 247 PRS-2 VII 2005 Tgl 9 Jan 2006 No. 02 PRS-2 I 2006 Tgl 9 Jan 2006 No. 04 PRS II KPTS 2006 Sudah Selesai 16. Robert Mark Burton Australia Menajang Disiree Gracianti Indonesia Indiana George Manuel Mantiri 17 April 2005 Tgl 6 Juli 2005 No. 624 Tgl 9 Jan 2006 No. 02 PRS-2 I 2006 Tgl 10 Jan 2006 No. 01 PRS II KPTS 2006 Sudah Selesai 17. Joseph Judge III Amerika Rebel Abney Judge Amerika Abigail Manoppo 14 Mei 2005 Tgl 14 Mei 2005 No. 130 PRS-2 V 2005 Tgl 9 Jan 2006 No. 02 PRS-2 I 2006 Tgl 9 Jan 2006 No. 03 PRS II KPTS 2006 Sudah Selesai 18. Allex Pollax Amerika Deborah Lynn PollackAmerika Ellijah Joseph 20 Juli 2005 Visit Pertama Kedua Tgl 15 Agust 2005 No. 271a PRS-2 VIII 2005 Proses 19. Joaquin Ruano Solaz Spanyol Edelia Gomez Garcia Spanyol Helena 1 Juli 2005 Tgl 12 Agust 2005 No. 246 PRS-2 VIII 2005 Tgl 9 Jan 2006 No. 02 PRS-2 I 2006 Tgl 9 Jan 2006 No. 05 PRS II KPTS 2006 Sudah Selesai 20. Jan Mark Seewald Jerman Angela Ruth Australia Leonardo Hizkia Stefanus Janes 18 Agust 2005 Visit Pertama Tgl 25 Jan 2006 Proses Rianto Sitorus : Tinjauan Yuridis Terhadap Pengangkatan Anak Adoptie Warga Negara Indonesia Oleh Warga Negara Asing Sk Menteri Sosial Ri No.13 Huk Tahun 1993 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengangkatan Anak - Study Di Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 21. Simon George Brewis Weston Australia Sandra Lee Brewis Borton Austaralia Mia Audrey 1 Sept 2005 Tgl 4 April 2005 No. 76A PRS-2 IV 2005 Tgl 9 Jan 2006 No. 02 PRS-2 II KPTS 2006 Tgl 9 Jan 2006 No. 02 PRSII KPTS 2006 Sudah Selesai 22. Brian William Australia Andi Nursaedah H. S Indonesia Rezky Jaya Indah 13 Sept 2005 Visit Pertama Kedua Tgl 9 Jan 2006 no. 04 PRS-2 2006 Proses 23. Roland Lindhenthal Jerman Monica Allarmseder Abigail Manoppo 13 Sept 2005 Visit Pertama Tgl 8 Des 2005 No. 449 PRS-2 XII 2005 Proses 24. Stefano Poli Italy Wazida Chamroo Italy Abraham 20 Sept 2005 Visit Pertama Proses 25. Alexander Mark Delmonthe Australia Dianne Mary Steeth 25 Nop 2005 Belum Proses 26. Cristophe Jaquier Swiss Idawati Idonesia Ayla 16 Des 2005 Visit Pertama Tgl 9 Jan 2006 No. 05APRS-2 I 2006 Proses 27. Philipus Petrus Visser Afrika Selatan Kim Wesier Visser Afrika Selatan 3 Jan 2006 Visit Pertama Tgl 12 Jan 2006 No. 05b PRS-2 2006 Proses 28. Sean Edward Callaham Amerika Cristin Marie Dadey Amerika 3 Jan 2006 Visit Pertama Tgl 11 Jan 2006 No. 05c PRS-2 I 2006 Proses 29. Andrew Gibb GeorgeInggris Nila Karula Indonesia Belum Proses B. Pengaruh Pengangkatan Anak Warga Negara Indonesia Oleh Warga Negara Asing terhadap Kewarganegaraan dan Agama Anak yang Diangkat Pengangkatan anak tidak dapat dilepaskan dari hubungan kekeluargaan antara orang tua dan anak, mengingat perbuatan pengangkatan anak adalah mengalihkan seorang anak dari lingkungan kekuasaan keluarga orang tua yang sah wali yang sah orang lain yang bertanggung jawab atas perawatan, pendidikan dan membesarkan anak tersebut ke dalam lingkungan kekuasaan keluarga orang tua angkat berdasarkan PutusanPenetapan Pengadilan Negeri. Ada berbagai macam sistem hukum mengenai pengangkatan anak yang dianut oleh masing-masing negara. Tidak saja berbeda dalam persyaratannya Rianto Sitorus : Tinjauan Yuridis Terhadap Pengangkatan Anak Adoptie Warga Negara Indonesia Oleh Warga Negara Asing Sk Menteri Sosial Ri No.13 Huk Tahun 1993 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengangkatan Anak - Study Di Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 tetapi juga tentang akibat hukumnya. Terdapat negara-negara yang mempunyai persyaratan yang berat untuk pengangkatan anak dan sebaliknya ada pula yang menentukan persyaratan yang sederhana. Persyaratan yang berat dapat menimbulkan akibat hukum yang jauh karena hubungan kekeluargaan antara orang tua kandung dan anak yang diangkat putus kemudian melahirkan hubungan hukum dengan orang tua angkatnya, dengan akibat hak-hak untuk memberi nafkah dan pendidikan bagi anak menjadi tanggung jawab orang tua angkat. Dalam hal pengangkatan anak Warga Negara Indonesia WNI oleh Warga Negara Asing WNA terhadap kewarganegaraan menganut prinsip asas patrilineal, yaitu menurut hukum kewarganegaraan. Apabila kedua orang tua angkat tersebut tidak pada satu kewarganegaraan tetap memakai hukum kewarganegaraan suami. Dalam hal agama bagi anak WNI yang diadopsi oleh WNA sebelum tahun 2003, agama bagi anak yang diadopsi tidak dapat si pantau tetapi sejak tahun 2005 pengangkatan anak dimaksud dapat dibatalkan apabila tidak sesuai dengan agama anak yang dianut oleh kedua orang tua biologis si anak. C. Hambatan Yang Dihadapi oleh Departemen Sosial Dalam Proses Pengangkatan Anak WNI oleh WNA Dalam Pemantauan Keadaan Anak Yang Diangkat Dan Jaminan Hukumnya Rianto Sitorus : Tinjauan Yuridis Terhadap Pengangkatan Anak Adoptie Warga Negara Indonesia Oleh Warga Negara Asing Sk Menteri Sosial Ri No.13 Huk Tahun 1993 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengangkatan Anak - Study Di Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 Proses pengangkatan anak yang diatur dalam Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 6 Tahun 1983 menyatakan bahwasanya anak yang diangkat harus berumur di bawah 5 tahun, sedangkan menurut pedoman pelaksanaan pengangkatan anak yang dikeluarkan oleh Menteri Sosial bahwa boleh pengangkatan terhadap anak yang berusia di atas 5 tahun, tetapi harus dengan izin Menteri Sosial Republik Indonesia. Begitu juga dengan masa perkawinan orang tua angkat harus 5 tahun sedangkan bagi orang tua angkat yang masa perkawinannya di bawah 5 tahun harus mendapatkan izin dari Menteri Sosial. Selanjutnya hambatan-hambatan dalam proses pengangkatan anak yang ditemui adalah sebagai berikut: 1. Umur anak yang diangkat 2. Izin tinggal yang belum memenuhi syarat 3. Masa perkawinan 2 tahun 4. Status agama anak 5. Kurangnya sosialisasi pengangkatan anak WNI oleh WNA yang harus dengan izin Menteri Sosial 6. Masih banyak pengadilan yang mengeluarkan putusan terhadap pengangkatan anak WNI kepada WNA. 92 Selain daripada hambatan yang ditemui dalam proses pengangkatan anak juga ditemui hambatan dalam pemantauan setelah pengangkatan anak tersebut. 92 . Wawancara dengan Bapak Drs. H. Umur Ginting, Kepala Sub Dinas Bina Rehabilitasi Anak Nakal dan Korban Narkoba, Dinas Sosial Prov. Sumut, Medan, tanggal 26 Februari 2008. Rianto Sitorus : Tinjauan Yuridis Terhadap Pengangkatan Anak Adoptie Warga Negara Indonesia Oleh Warga Negara Asing Sk Menteri Sosial Ri No.13 Huk Tahun 1993 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengangkatan Anak - Study Di Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 Dalam hal pemantauan, Departemen Sosial sampai tahun 1986 untuk memantau keadaan anak yang diadopsi oleh warga negara asing WNA di monitoring ke negara dimana anak tersebut di adopsi. Adapun anggaran monitoring untuk anak-anak oleh anak-anak tersebut dimasukkan ke dalam APBN yaitu dalam kegiatan monitoring dan evaluasi bagi anak-anak adopsi. Sejalan dengan hal tersebut sejak tahun 1992 karena dianggap kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang tidak sejalan dengan tujuan monitoring dan evaluasi dimaksud sehingga kegiatan tersebut dihapuskan dari APBN dengan menggantikan ke dalam suatu peraturan dimana anak tersebut sampai dengan umur 18 tahun harus tetap melapor ke KBRI setempat. Proses pengangkatan anak WNI oleh WNA adoption saat ini masih mengacu pada Surat Edaran Mahkamah Agung No.6 tahun 1983. sejalan dengan adanya perubahan sosial di dalam kehidupan masyarakat saat ini, dimana Surat Edaran Mahkamah Agung tersebut tidak relevan lagi dengan kehidupan masyarakat, maka Departemen Sosial sebagai pemerkarsa atau sebagai leading sektor untuk mengajukan perubahan kepada DPR untuk menjadikan Surat Edaran Mahkamah tersebut menjadi suatu Undang-Undang tentang Pengangkatan Anak. Sebelum masa reformasi rancangan Undang-Undang tentang Pengangkatan anak sudah pernah dibahas pada tingkat DPR, namun pada tahun 1999 Departemen Sosial dibubarkan tidak dimasukkan ke dalam kabinet reformasi sehingga wacana untuk membuat suatu rancangan undang-undang pengangkatan anak tidak lagi dibahas di DPR. Rianto Sitorus : Tinjauan Yuridis Terhadap Pengangkatan Anak Adoptie Warga Negara Indonesia Oleh Warga Negara Asing Sk Menteri Sosial Ri No.13 Huk Tahun 1993 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengangkatan Anak - Study Di Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 Pada tahun 2001 Departemen Sosial kembali ada pada kabinet reformasi, sehingga rancangan undang-undang yang dimaksud kembali diajukan ke DPR yang sampai saat ini belum selesai dibahas.

D. kasus: “Perdagangan bayi yang berkedok adopsi yang dilakukan oleh Joseh

Dokumen yang terkait

Efektivitas Pelaksanaan Program Pemberdayaan Warga Binaan Anak Oleh Upt Pelayanan Sosial Anak Dan Lanjut Usiadi Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara

1 84 161

Peran Imigrasi Dalam Penanganan Pengungsi Warga Negara Asing Di Kota Medan

8 83 120

Perjanjian Penguasaan Hak Atas Tanah Oleh Indonesian Nominee Kepada Warga Negara Asing

6 86 123

Tinjauan Yuridis Terhadap Pengangkatan Anak (Adoptie) Warga Negara Indonesia Oleh Warga Negara Asing (Sk Menteri Sosial Ri No.13 / Huk / Tahun 1993 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengangkatan Anak - Study Di Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara

0 29 139

Tinjauan Yuridis Terhadap Pengangkatan Anak (Adoptie) Warga Negara Indonesia Oleh Warga Negara...

1 43 5

Perlindungan Hukum Terhadap Pelaksanaan Pengangkatan Anak Ditinjau Dari Hukum Islam Dan Undang-Undang No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak

5 114 133

Pengangkatan Anak Bagi Warga Muslim Di Pengadilan Negeri Pasca Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006

0 8 103

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Efektivitas. - Efektivitas Pelaksanaan Program Pemberdayaan Warga Binaan Anak Oleh Upt Pelayanan Sosial Anak Dan Lanjut Usiadi Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara

0 0 34

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah - Efektivitas Pelaksanaan Program Pemberdayaan Warga Binaan Anak Oleh Upt Pelayanan Sosial Anak Dan Lanjut Usiadi Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara

0 0 10

Efektivitas Pelaksanaan Program Pemberdayaan Warga Binaan Anak Oleh Upt Pelayanan Sosial Anak Dan Lanjut Usiadi Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara

0 0 20