Pengaruh Kepercayaan dengan Kinerja Perawat Pelaksana Rawat Inap

5.2.2 Pengaruh Kepercayaan dengan Kinerja Perawat Pelaksana Rawat Inap

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh bahwa tingkat kepercayaan perawat pelaksana rawat inap Rumah Sakit Umum Swadana Daerah Tarutung masih lebih dominan pada posisi kategori sering dengan capaian 66,7 . Hasil uji analisis kepercayaan berpengaruh terhadap kinerja perawat pelaksana rawat inap dibuktikan dengan hasil analisis regresi berganda nilai p = 0,017 atau lebih kecil dari uji chi square p 0,05. Dalam memberikan suatu keputusan atau pelayanan bagi klien tingkat kepercayaan yang lebih tinggi untuk melahirkan suatu aktualitas diri yaitu seseorang akan berorientasi pada masalah bukan pada ego, sehingga penilaian mereka secara universal dan mementingkan waktu serta menjadi demokratis yang mantap yang bertentangan dengan kewenangan alami, mereka menghargai manusia dan mempunyai rasa yang kuat pada kebenaran dan kesalahan pada kebaikan dan kejelekan. Menurut Robbins 2006, untuk dapat membedakan kepercayaan dalam pengaruh organisasi maka terdapat 3 tiga jenis kepercayaan yaitu: 1. Kepercayaan berbasis ketakutan yaitu ketakutan akan tindakan balasan jika kepercayaan itu dilanggar. Atas dasar ini para perawat pelaksana rawat inap yang bekerja di Rumah Sakit Umum Swadana Daerah Tarutung, sebagian besar tidak memberitahukan informasi perilaku temannya kepada atasan atau keterbukaan kekurangan didalam pelayanan terhadap klien. Universitas Sumatera Utara 2. Kepercayaan berbasis pengetahuan adalah kepercayaan yang didasarkan pada prediktabilitas perilaku yang berasal dari riwayat interaksi. Hal ini menjelaskan bahwa atasan harus melakukan komunikasi dan interaksi reguler dengan para perawat pelaksana rawat inap, sehingga semua pihak mengetahui apa yang diharapkan di Rumah Sakit Umum Swadana Daerah Tarutung komunikasi dan interaksi para perawat pelaksana rawat inap tergolong masih rendah. 3. Kepercayaan berbasis identifikasi adalah kepercayaan berdasarkan rasa saling memahami atas maksud masing masing dan menghargai keinginan dari hasrat orang lain. Kepercayaan merupakan atribut primer yang terkait dengan kepemimpinan dan ketika kepercayaan ini rusak dapat menimbulkan dampak yang tidak diinginkan pada kinerja kelompok. Ketika para pengikut mempercayai pemimpin, mereka akan sensitif terhadap tindakan pemimpin dan percaya bahwa hak dan kepentingan mereka tidak disalahgunakan. Orang tidak akan mengikuti seseorang yang mereka anggap tidak jujur atau yang mungkin mencurangi diri mereka. Kejujuran sangat hakiki bagi kepemimpinan. Efektivitas manajerial dan kepemimpinan tergantung pada kemampuan untuk mendapatkan kepercayaan dari pada pengikutnya, sebab masa yang penuh dengan perubahan dan instabilitas orang beralih kepengaruh pribadi sebagai pedoman dan pada umumnya ditentukan oleh tingkat kepercayaan. Perawat pelaksana rawat inap RSU Swadana Daerah Tarutung dari tingkat kepercayaan untuk melakoni pelayanan seharusnya memiliki kategori selalu, karena para klien mengharapkan tingkat kepercayaan yang dimiliki perawat dapat membantu pasien dalam percepatan pemulihan penyakit yang dialaminya. Universitas Sumatera Utara

5.2.3 Pengaruh Kekompakan dengan Kinerja Perawat Pelaksana Rawat Inap