Latar Belakang Masalah Transformasi Masyarakat Nyata Menuju Masyarakat Maya Melalui Internet (Studi Kasus Pengguna Internet Di Kalangan Penjual Bursa Saham Gedung Uniland JL. MT Haryono No. 4-1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kemajuan teknologi informasi dewasa ini sangat mengagumkan. Dalam hitungan detik arus informasi dapat menembus ruang dan waktu serta batas-batas geografis suatu negara. Semua peristiwa yang terjadi dibelahan dunia ini dapat diakses dan diketahui dalam waktu yang relatif singkat oleh penduduk dunia. Menurut Jacques Ellul Ellul, 1980:1 jika ingin menggambarkan sebuah zaman, maka gambaran yang terbaik untuk menjelaskan mengenai suatu realitas masyarakat adalah masyarakat dengan sistem teknologi yang baik atau masyarakat teknologi. Sedangkan menurut Gaulet, untuk mencapai masyarakat teknologi harus memiliki sistem teknologi yang baik. Dengan demikian maka fungsi teknologi adalah kunci utama perubahan masyarakat. http:siwibuds.blogspot.compengaruh-teknologi- informasi-internet.html diakses pada tanggal 11 Agustus 2009, puk 13.15 Internet merupakan salah satu kecanggihan dari teknologi. Melalui internet memungkinkan seseorang mengakses informasi dari berbagai website yang terdapat di dunia maya Cyberspace. Dunia Cyber telah menjadi dunia yang sangat mengasyikkan dan unik. Infrastruktur internet telah mengefisienkan proses transaksi ekonomi, perdagangan telah menginternasional dan sangat cepat, nilai kepercayaan lebih penting dari pada prosedurnya sendiri. Dengan jaringan internet pasar dunia telah menjadi pasar tradisional yang berdesak-desak. Ekonomi tradisional yang mensyaratkan pertemuan antara penjual dan pembelinya telah menjadi sesuatu yang Universitas Sumatera Utara tidak penting lagi dalam perdagangan internasional. Internet telah mempercepat perputaran dan sebaran pengetahuan, sebuah syarat mutlak untuk menjadi sebuah negara maju. Internet juga telah merubah gaya hidup seseorang, pergi pagi-pagi ke kantor untuk bekerja bukan lagi sesuatu yang harus. Bekerja di rumah atau di cafe dengan bekal laptop bisa menghasilkan gaji lebih dahsyat dari pada kehadiran fisik di kantor dan berpeluh-peluh naik transportasi umum yang tidak nyaman. Di dunia cyber dikenal dengan pekerjaan SOHO Small Office Home Office pekerjaan ini menyebabkan seorang profesional ilmu teknologi IT dapat bekerja di rumah, tanpa memiliki perusahaan, tanpa bekerja di perusahaan apapun, juga tidak menjadi konsultan manapun, dan tanpa bekerja pada siapapun, benar-benar sendiri. Ada yang bilang ini semacam autis baru Purbo, 2003. Kini komunitas tidak lagi mensyaratkan pertemuan fisik, orang saling mengenali dari status atau profil di internet. Dunia cyber semakin jauh mempengaruhi kehidupan manusia modern semua dibuat menjadi semakin maya. Dalam kehidupan sehari-hari pada umumnya komunikasi yang baik adalah komunikasi yang dilakukan dengan tatap muka secara langsung, karena itu lebih membangun komunikasi yang baik antara individu yang satu dengan individu yang lain karena kita mengetahui bagaimana lawan bicara kita tetapi karena perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat komunikasi secara langsung menjadi tidak penting lagi kehadiran fisik seseorang menjadi hal yang tidak dipermasalahkan dalam komunikasi dan komunikasi seperti itu juga bisa membangun kerja sama yang baik antara individu yang satu dengan individu yang lain. Itu semua terjadi dalam dunia Universitas Sumatera Utara maya yang sekarang ini sudah menjadi dunia ke 2 bagi manusia. Masyarakat senantiasa berubah di semua tingkat kompleksitas internalnya, ditingkat makro terjadi perubahan ekonomi, politik dan kultur, ditingkat mezo terjadi perubahan kelompok komunitas dan organisasi, ditingkat mikro terjadi perubahan interaksi dan perilaku individual. Masyarakat bukan sebuah kesatuan fisik entity, tetapi seperangkat proses yang saling terkait. Masyarakat ada setiap saat dari masa lalu ke masa mendatang. Kehadiranya justru melalui fase antara apa yang telah terjadi dan apa yang akan terjadi. Dalam masyarakat kini terkandung pengaruh, bekas, dan jiplakan masa lalu serta bibit dan potensi untuk masa depan. Sifat berprosesnya masyarakat secara tersirat berarti bahwa fase sebelumnya berhubungan sebab akibat dengan fase kini dan fase kini merupakan persyaratan sebab-akibat yang menentukan fase berikutnya Sztompka, 1993:65. Ketika penemuan teknologi informasi seperti yang dijelaskan di atas berkembang dalam skala massal, maka teknologi itu telah mengubah bentuk masyarakat manusia dari masyarakat dunia lokal menjadi masyarakat dunia global. Sebuah dunia yang sangat transparan terhadap perkembangan informasi, transportasi serta teknologi yang begitu cepat dan begitu besar mempengaruhi peradaban umat manusia sehingga dunia dijuluki the big village, yaitu sebuah desa yang besar, dimana masyarakat saling kenal dan saling menyapa satu sama dengan lainya. Marshall McLuhan dalam dua bukunya, The Gutenberg Galaxy: The Making of Typographic Man 1962 dan Understanding Media: The Extensions of Man 1964, meramalkan bahwa peralihan teknologi dari era teknologi mekanik ke era teknologi Universitas Sumatera Utara elektronik akan membawa peralihan pula pada fungsi teknologi sebagai perpanjangan badan manusia dalam ruang, menuju perpanjangan sistem syaraf. Perkembangan teknologi informasi juga tidak saja mampu menciptakan masyarakat dunia global, namun mampu menciptakan suatu transformasi dalam ruang gerak kehidupan baru bagi masyarakat, sehingga tanpa disadari manusia telah hidup dalam dua kehidupan yaitu kehidupan masyarakat nyata dan kehidupan masyarakat maya cybercommunity. Pada awalnya masyarakat maya adalah fantasi manusia tentang dunia lain yang lebih maju dari dunia saat ini. Fantasi tersebut adalah sebuah hiper-realitas manusia tentang nilai, citra, dan makna kehidupan manusia sebagai lambang dari pembebasan manusia terhadap kekuasaan materi dan alam semesta, namun ketika teknologi mampu mengungkapkan misteri pengetahuan itu, maka manusia mampu menciptakan ruang kehidupan baru bagi manusia di dalam dunia hiper-realitas itu. Sebagai ciptaan manusia maka masyarakat maya menggunakan seluruh metode kehidupan masyarakat nyata sebagai model yang dikembangkan di dalam segi-segi kehidupan maya. Seperti membangun interaksi sosial dan kehidupan kelompok, membangun stratifikasi sosial, membangun kebudayaan, membangun pranata sosial, membangun kekuasaan, wewenang dan kepemimpinan, membangun pemerintahan maya e-government membangun sistem kejahatan cybercrime dan kontrol-kontrol sosial cyberlaw. Masyarakat maya membangun dirinya dengan sepenuhnya mengandalkan interaksi sosial dan proses sosial dalam kehidupan kelompok jaringan intra dan antar sesama anggota masyarakat maya. Konstruksi masyarakat maya pada mulanya berkembang dari sistem intra dan antar jaringan yang berkembang menggunakan sistem sarang laba-laba sehingga membentuk sebuah Universitas Sumatera Utara jaringan masyarakat yang besar. Proses sosial dan interaksi sosial dalam masyarakat maya, ada yang bersifat sementara dan ada juga yang bersifat menetap dalam waktu yang relatif lama ataupun menetap untuk selama-lamanya. Sifat proses sosial dan interaksi sosial ini ditentukan oleh kepentingan mereka dalam dunia maya. Interaksi sosial sementara terjadi pada anggota masyarakat yang sepintas lalu ingin “jalan- jalan” dan hanya bermain di dunia maya melalui browsing dan chatting, atau search kemudian meninggalkanya. Ada pula interaksi sosial dan kehidupan kelompok yang berlangsung cukup lama di antara sesama anggota masyarakat maya lainya. Mereka ini para pengguna internet netter yang setiap saat ada berada dalam masyarakat maya. Mereka bergaul, menyapa, bercinta, berbisnis, belajar bahkan mencuri dan sebagainya dalam masyarakat maya namun mereka tidak menetap di sana karena tidak memiliki rumah sebagai alamat mereka. Hubungan yang dibangun dalam jaringan-jaringan komputer tidak saja memiliki makna hubungan antara simpul- simpul kabel listrik namun sesungguhnya adalah hubungan-hubungan sosial yang dibangun oleh sesama anggota masyarakat untuk saling berinteraksi, sedangkan mesin-mesin itu hanyalah media yang digunakan Bungin, 159 : 2008. Penciptaan dunia kebudayaan dewasa ini mengikuti satu model produksi yang disebutnya simulasi, penciptaan model-model nyata yang tanpa asal usul atau realitas melalui simulasi manusia dijebak di dalam suatu ruang, yang disadarinya sebagai nyata, meskipun sesungguhnya semu atau khayalan belaka. Manusia mendiami suatu ruang realitas dimana perbedaan antara yang nyata dan fantasi yang benar atau palsu menjadi sangat tipis, semua sama-sama menawarkan informasi dan membentuk sikap dan gaya hidup manusia, manusia hidup di suatu ruang khayalan yang nyata Piliang, Universitas Sumatera Utara 2004:200. Ini memperkuat pandagan para ahli yaitu MC Luhan bahwa melihat ketidakterpisahan antara perkembangan sains dan teknologi. Proses penaklukan ruang melalui waktu ini telah mengubah wajah dunia yang kini menjelma menjadi sebuah desa global. Dari pemaparan di atas hal ini menjadi menarik untuk diteliti yaitu bagaimana bentuk transformasi yang terjadi di kalangan para penjual saham broker yang sudah bergerak menuju kepada masyarakat maya, karena dalam melakukan aktivitas kerjanya menggunakan media internet, semua hal dilakukan dengan menggunakan internet.

1.2. Perumusan Masalah