Teknik Pengumpulan Data Transformasi Masyarakat Nyata Menuju Masyarakat Maya Melalui Internet (Studi Kasus Pengguna Internet Di Kalangan Penjual Bursa Saham Gedung Uniland JL. MT Haryono No. 4-1)

berkaitan dengan bagaimana bentuk tansformasi yang terjadi di kalangan para penjual bursa saham broker PT Millenium Penata Futures yang merupakan masyarakat nyata dan sekarang bergerak menuju masyarakat maya melalui media internet. Sedangkan yang menjadi Informan dalam penelitian ini adalah para penjual bursa saham broker yang bekerja di PT Millennium Penata Futures Gedung Uniland Medan yang menggunakan internet sebagai media komunikasi dan bisnis dalam melakukan semua aktivitas kerjanya, yang memiliki kriteria : 1. Broker yang bekerja kurang lebih 4 tahun di Perusahaan PT Millenium Penata Futures. 2. Broker yang telah memiliki Jaringan sosial di dunia maya. 3. Broker yang menggunakan internet sebagai media untuk mata pencaharian hidup dan berinteraksi.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Data penelitian digolongkan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. 1. Data Primer Untuk mendapatkan data primer dalam penelitian ini dilakukan dengan cara penelitian lapangan yaitu : a. Observasi Non Partisipasi Observasi non partisipasi yaitu pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti untuk mendapatkan gambaran yang tepat mengenai objek penelitian, tetapi disini peneliti tidak ikut tinggal langsung dan merasakan dalam segala aktivitas kehidupan objek pengamatan Bungin Universitas Sumatera Utara 2008:116. Dalam hal ini peneliti hanya mengamati secara langsung bagaimana situasi tempat kerja PT Millennium Penata Futures Medan dan melihat bagaimana aktivitas kerja para broker dalam menggunakan media internet sebagai media dalam melakukan aktivitas kerjanya. Disini peneliti merasakan belum sepenuhnya mendapatkan hasil yang maksimal dari observasi non pasrtisipasi ini. b. Wawancara Mendalam Wawancara mendalam secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa pedoman wawancara. Dimana pewawancara terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama, dengan demikian, kekahsan wawancara mendalam adalah keterlibatannya dalam kehidupan informan Bungin, 2008:108. Dalam hal ini peneliti merasa wawancara mendalam perlu dilakukan karena hasil dari observasi non partisipasi belum sepenuhnya mendukung peneliti untuk mendapatkan hasil yang optimal karena peneliti masih sebatas mengamati broker bekerja. Hal-hal yang ingin diwawancarai oleh peneliti adalah berupa informasi dari para broker mengenai bagaimana sebenarnya bentuk transformasi yang terjadi di kalangan para broker yang merupakan masyarakat nyata tetapi sedang bergerak menuju masyarakat maya. Yaitu dengan mengadakan tanya jawab secara langsung pada informan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Universitas Sumatera Utara 2. Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian. Pengumpulan data sekunder dalam penelitian dilakukan dengan cara penelitian kepustakaan dan pencatatan dokumen, yaitu dengan mengumpulkan data dan mengambil informasi dari buku-buku refensi, foto, majalah, jurnal, artikel, dan internet yang dianggap relevan dengan masalah yang diteliti.

3.5. Interpretasi Data