C. Pembahasan Hasil Statistik
1. Pengaruh current ratio, account receivable turn over, debt to equity ratio, net profit margin, dan return on asset secara serempak berpengaruh
terhadap pemberian kredit. Analisis hasil statistik menunjukkan bahwa seluruh variabel independen yaitu current ratio, account receivable turn
over, debt to equity ratio, net profit margin, dan return on asset secara menyeluruh berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu pemberian
kredit pada PT Bank Sumut Cabang Utama Medan. Ini bermakna bahwa kreditur harus memperhatikan seluruh aspek kondisi keuangan debitur
melalui analisis rasio keuangan debitur karena memiliki pengaruh terhadap pemberian kredit melalui kebutuhan modal kerjanya, atau dengan kata lain
turut berperan dalam mencegah resiko timbulnya kredit bermasalah. 2. Pengaruh current ratio, account receivable turn over, debt to equity ratio,
net profit margin, dan return on asset secara individu parsial terhadap pemberian kredit. Analisis hasil statistik menunjukkan hasil bahwa sebagai
berikut. a. Current ratio secara individu berpengaruh terhadap pemberian kredit.
Ini berarti kondisi likuiditas debitur yang tercermin dalam rasio lancarnya berpengaruh secara statistik terhadap pemberian kredit pada
PT Bank Sumut Cabang Utama Medan. b. Account receivable turn over tidak berpengaruh terhadap pemberian
kredit. Ini berarti kondisi aktivitas debitur yang tercermin dalam perputaran piutang dagang tidak berpengaruh secara statistik terhadap
Universitas Sumatera Utara
pemberian kredit pada PT Bank Sumut Cabang Utama Medan. Hal ini diduga karena kondisi keuangan yang digunakan dalam penelitian ini
dipengaruhi oleh dampak krisis keuangan global yang terjadi pada tahun 2008. Dampak yang terjadi di Indonesia adalah kenaikan harga
BBM yang memicu semua harga kebutuhan pokok turut meningkat. Hal ini juga memicu peningkatan inflasi, inflasi bulan April 2008
sebesar 8,96 meningkat menjadi 10,38 pada bulan Mei 2008 seiring dengan kenaikan harga BBM domestik dan kenaikan harga
bahan pangan pokok. Inflasi terus meningkat sehingga pada bulan September 2008 mencapai 12,14 . Sumber :
www.bi.go.id .
Sebagai contoh, variabel account receivable turn over meliputi total penjualan dan piutang dagang. Peningkatan penjualan diduga bukan
disebabkan aktivitas normal perusahaan, tetapi karena perusahaan menerapkan harga baru di atas harga normal untuk produk-produknya
sebagai penyesuaian terhadap biaya-biaya yang mengalami kenaikan akibat dampak dari kenaikan BBM pada tahun 2008. Hal tersebut juga
berdampak pada peningkatan piutang dagang. Semakin cepat perputaran piutang dagang, akan semakin sedikit pula dana yang
“terikat” di dalamnya. Bila perputaran piutang berjalan lamban, mungkin saja kolektor perusahaan bekerja kurang bagus. Untuk itu,
perusahaan perlu melakukan evaluasi terhadap pelanggannya. Setiap piutang yang belum tertagih memiliki resiko tidak tertagih dan ini
harus dipikul oleh perusahaan. Begitu juga dengan variabel pemberian
Universitas Sumatera Utara
kredit, diduga fluktuasi kondisi keuangan debitur akibat hal tersebut menyebabkan pihak bank dalam memberikan kredit bukan hanya
secara selektif melihat kondisi keuangan debitur tetapi juga meninjau jaminan yang disertakan, apakah jaminan tersebut dapat menutupi
kerugian jika debitur tidak mampu memenuhi kewajibannya di kemudian hari, karena resiko-resiko yang mungkin timbul akibat
kondisi ekonomi di atas. c. Debt to equity ratio berpengaruh terhadap pemberian kredit. Ini
berarti kondisi leverage debitur yang tercermin dalam rasio hutangnya berpengaruh secara statistik terhadap pemberian kredit pada PT Bank
Sumut Cabang Utama Medan. d. Net profit margin tidak berpengaruh terhadap pemberian kredit. Ini
berarti kondisi rentabilitas debitur yang tercermin dalam margin labanya tidak berpengaruh secara statistik terhadap pemberian kredit
pada PT Bank Sumut Cabang Utama Medan. Hal ini diduga dipengaruhi oleh krisis keuangan global yang terjadi pada tahun 2008,
yaitu kenaikan harga BBM dan meningkatnya harga kebutuhan pokok. Variabel net profit margin meliputi laba bersih dan penjualan.
Peningkatan penjualan diduga karena perusahaan menerapkan harga baru di atas harga normal untuk produk-produknya, sebagai
penyesuaian terhadap biaya-biaya yang mengalami kenaikan akibat dampak dari kenaikan BBM pada tahun 2008. Kenaikan laba bersih
diduga karena persediaan yang dibeli dengan harga yang lama, lalu
Universitas Sumatera Utara
dijual dengan harga baru di atas normal sebagai penyesuaian karena kondisi di atas. Begitu juga dengan variabel pemberian kredit, diduga
fluktuasi kondisi keuangan debitur akibat hal tersebut menyebabkan pihak bank dalam memberikan kredit bukan hanya secara selektif
melihat kondisi keuangan debitur tetapi juga meninjau jaminan yang disertakan, apakah jaminan tersebut dapat menutupi kerugian jika
debitur tidak mampu memenuhi kewajibannya di kemudian hari, karena resiko-resiko yang mungkin timbul akibat kondisi ekonomi di
atas. e. Return on asset tidak berpengaruh terhadap pemberian kredit. Ini
berarti kondisi rentabilitas debitur yang tercermin dalam rasio laba terhadap aktivanya tidak berpengaruh secara statistik terhadap
pemberian kredit pada PT Bank Sumut Cabang Utama Medan. Hal ini diduga dipengaruhi oleh krisis keuangan global yang terjadi pada
tahun 2008, yaitu kenaikan harga BBM dan meningkatnya harga kebutuhan pokok rakyat. Variabel return on asset meliputi laba bersih
dan total aktiva. Peningkatan laba bersih diduga karena persediaan yang dibeli dengan harga yang lama, lalu dijual dengan harga baru di
atas normal sebagai penyesuaian karena kondisi di atas. Total aktiva mengalami peningkatan umumnya karena peningkatan aktiva tetap di
mana investor lebih banyak menanamkan modalnya untuk aktiva tetap, karena aktiva tetap tidak terpengaruh pada kondisi ekonomi di
atas. Begitu juga dengan variabel pemberian kredit, diduga fluktuasi
Universitas Sumatera Utara
kondisi keuangan debitur akibat hal tersebut menyebabkan pihak bank dalam memberikan kredit bukan hanya secara selektif melihat kondisi
keuangan debitur tetapi juga meninjau jaminan yang disertakan, apakah jaminan tersebut dapat menutupi kerugian jika debitur tidak
mampu memenuhi kewajibannya di kemudian hari, karena resiko- resiko yang mungkin timbul akibat kondisi ekonomi di atas.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini menguji pengaruh variabel independen current ratio, account receivable turn over, debt to equity ratio, net profit margin, dan return on
asset terhadap variabel dependen pemberian kredit. Sampel penelitian diambil dari laporan keuangan debitur yang menerima kredit modal kerja
jangka pendek pada tahun 2009 dari PT Bank Sumut Cabang Utama Medan. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Kondisi keuangan debitur yang bersumber dari laporan keuangan yaitu current ratio, account receivable turn over, debt to equity ratio, net profit
margin, dan return on asset secara menyeluruh berpengaruh terhadap pemberian kredit. Hal ini berarti ada indikasi kemungkinan timbulnya
kredit bermasalah non performing loan yang disebabkan karena
kejadian-kejadian lain di luar analisa laporan keuangan debitur.
2. Pengujian secara individu parsial menunjukkan hasil bahwa hanya current ratio dan debt to equity ratio secara individu berpengaruh
terhadap pemberian kredit. Account receivable, net profit margin, dan return on asset secara individu tidak berpengaruh terhadap pemberian
kredit. Hal ini diduga karena data penelitian dipengaruhi oleh dampak kenaikan harga BBM pada tahun 2008, sehingga menyebabkan harga-
harga kebutuhan untuk produk barang dan jasa mengalami kenaikan. Ini
Universitas Sumatera Utara