63
BAB IV SYSTEM PAYROLL PADA BAZIS DKI JAKARTA
A. Mekanisme Penghimpunan Dana Zakat dengan Payroll System
Zakat penghasilan atau zakat profesi adalah zakat yang dikenakan pada setiap pekerjaan atau keahlihan profesional tertentu, baik yang dilakukan
sendiri maupun bersama dengan oranglembaga lain, yang mendatangkan penghasilan uang halal yang memenuhi nisab batas minimum untuk wajib
zakat. para ulama klasik dan kontemporer dalam menentukan tarif zakat profesi juga berbeda, pendapat yang masyhur adalah pendapat Umar bin
Abdul Azis, Muhammad Abu Zahrah, Abdurahman Hasan, Yusuf Qardawi, Syauqy Shahatah yang lainnya sepakat bahwa tarif zakat penghasilan profesi
adalah 2,5. Ulama menjelaskan zakat bisa ditunaikan perbulan dengan analogi zakat tanaman atau setahun sekali dengan analogi zakat perdagangan.
Namun untuk kehati-hatian umumnya menyarankan setiap bulan sekali saat mendapatkan penghasilangaji.
1
BAZIS DKI Jakarta memiliki peraturan dalam membayar zakat profesi. Adapun peraturan BAZIS DKI di bawah pimpinan Gubernur Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta yang memiliki Instruksi Gubernur Nomor 34 Tahun 2008 Tentang Optimalisas Pengumpulan Dana Zakat Profesi dan Amal Sosial
dari Pegawai Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
2
1
Muhammad Zen, 24 Hours Of Contemporary Zakat, Jakarta: IMZ, cet. Ke-1 Agustus 2010, h. 70.
2
Hasil wawancara bersama bapak Sukiyana Kasubag. Umum BAZIS Provinsi DKI Jakarta, 5 Mey 2015 jam 13:30.
Telah datang riwayat yang banyak, bahwa Abu Bakar, Umar, Usman, Ibnu Mas’ud, Muawiah, Umar bin Abdul Azis dan yang lain, mereka telah
mengambil zakat dari gaji, yaitu daftar gaji yang rutin untuk tentara dan orang yang seumpama dengannya, yang jelas didaftar kantor. Adalah Abu Bakar r.a.
apabila memberi gaji kepada seseorang, maka ia bertanya kepadanya: “apakah engkau mempunyai harta?” Apabila orang itu menajwab: Ya, maka
Abu Bakar mengambil zakat hartanya dari gaji itu. Kalau tidak, maka ia menyerahkan semua gajinya kepada
orang tersebut. Adalah Ibnu Mas’ud mengeluarkan zakat dari gaji orang-orang, setiap seribu, dua puluh lima
karena mazhabnya, tidak mensyaratkan tahun terhadap harta yang dicari, sebagaiman hal itu telah dikemukakan sebelumnya. Adalah Umar, apabila
mengeluarkan gaji ia mengumpulkan harta pedagang, maka ia menghitung harta sekarang dan harta nanti, kemudian ia mengambil zakat, dari orang yang
hadir dan orang yang tidak hadir. Dari Qudamah, ia berkata: “Apabila aku datang kepada Usman bin Affan untuk menerima gajiku, ia bertanya
kepadaku: “Apakah engkau mempunyai harta, yang wajib dikeluarkan zakatnya?” Apabila aku menjawab: Ya, maka ia mengambil dari gajiku, zakat
harta tersebut. Sedangkan apabila aku mengatakan tidak, maka ia menyerahkan kepadaku gaji itu.
3
Pada BAZIS DKI Jakarta tidak semua karyawan bersedia untuk dipotong gajinya secara langsung untuk dana zakat. Karena sebagian dari
3
Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, Jakarta: Litera Nusantara dan Mizan, cet. Ke-5 1999, h. 755-756.
mereka sudah memberikan zakatnya pada setiap bulan Ramadhan. Dalam hal ini BAZIS DKI Jakarta dapat mensosialisasikan payroll system ini kepada
seluruh karyawan BAZIS DKI Jakarta dengan cara mengikuti semua peraturan yang telah dibuat oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 34
tahun 2008. Setelah proses pengenalan dan sosialisasi perusahaan kepada para karyawannya mengenai payroll system, ada mekanisme yang dilakukan
oleh BAZIS DKI dalam penghimpunan dana zakat via payroll system diantaranya:
1. Sosialisasi BAZIS DKI Jakarta dalam pembayaran zakat melalui
payroll system adalah sebagai berikut:
1 Manajemen perusahaan memfasilitasi pimpinan dan karyawan untuk
menunaikan zakat dengan cara memperhitungkan langsung daftar gaji. Fasilitas yang disediakann oleh BAZIS DKI Jakarta untuk
karyawannya dalam pemotongan gaji ini meliputi: surat pengantar untuk kesediaan pemotongan gaji dari BAZIS DKI yang ditujukan
oleh para karyawan dan stafnya, surat keterangan yang ditujukan dari karyawan untuk BAZIS DKI Jakarta perihal kesediaan pemotongan
gaji, dan formulir kesediaan membayar zakat profesi. 2
Karyawan mengisi form kesediaan membayar zakat melalui pemotongan gaji langsung yang ditujukan kepada bagian keuangan.
Pada BAZIS DKI Jakarta sebelum karyawan dan stafnya mengisi form kesediaan membayar zakat, BAZIS DKI Jakarta memberikan
surat pengantar terlebih dahulu kepada masing-masing karyawan dan staf nya setelah itu karyawan dan staf nya memberikan surat
pernyataan bahwa gaji mereka bersedia di potong untuk dana zakat dan kemudian mereka dapat mengisi form kesediaan membayar zakat
melalui gaji mereka setiap bulannya. 3
Pembayaran zakat dipotong langsung dari gaji setiap bulan dan ditransfer ke rekening Banking System Bank DKI oleh bagian
keuangan. Setelah karyawan yang ada di BAZIS DKI Jakarta maupun perusahaan yang dibawah instruksi Gubernur DKI Jakarta sudah
mengisi form yang disediakan, mereka bisa memberikan form tersebut kepada bagian keuangan.
4 Bagian keuangan menyerahkan data karyawan yang membayar zakat
kepada BAZIS DKI dalam file berformat excel. Agar lebih mudah dalam setiap laporan pertanggung jawabannya.
4
4
Hasil wawancara bersama bapak Sukiyana Kasubag. Umum BAZIS Provinsi DKI Jakarta, 5 Mey 2015 jam 13:30.