3. Efek Air Laut Terhadap Kekuatan Beton Lateks-Emulsion oleh Utari
Khatulistiani, tahun 2004. a. Uji coba dilakukan dengan curing air normal selama 28 hari, kemudian
dilakukan perendaman benda uji dengan air laut selama 120 hari dengan benda uji silinder 10 x 20 cm. Hasil menunjukkan sebelum
terkena pengaruh air laut, nilai kuat tekan beton normal rata-rata 38 lebih besar dari beton lateks emulsi. Setelah mencapai usia 56 hari di
lingkungan air laut, beton lateks emulsi 15 menunjukkan kenaikan kuat tekan yang cukup signifikan dan stabil sampai usia 120 hari,
sedangkan beton normal mulai mengalami penurunan hingga usia 120 hari. Nilai kuat tekan semua beton lateks emulsi pada usia 120 hari di
lingkungan air laut mendekati nilai beton normal. Variasi persentase lateks emulsi untuk campuran beton yang menghasilkan kekuatan beton
optimal adalah 10 dan 15.
1.2. Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut: • Bagaimanakah pengaruh perawatan curing air laut terhadap
durabilitas beton? • Bagaimanakah pengaruh penambahan bahan admixture lateks emulsi
terhadap durabilitas beton yang mengalami perawatan curing air laut?
Universitas Sumatera Utara
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: • Mengetahui pengaruh curing air laut terhadap durabilitas beton.
• Mengetahui pengaruh penambahan lateks emulsi dalam upaya perbaikan durabilitas beton yang dicuring dengan air laut yaitu dengan pengujian
kuat tekan beton, kuat tarik belah beton dan absorpsi beton serta melalui pola retak yang terjadi pada beton.
• Mengetahui persentase kadar penambahan lateks emulsi pada campuran beton untuk menghasilkan durabilitas beton yang optimal pada beton yang
dicuring dengan air laut.
1.4. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian yang dilakukan ini, ada beberapa masalah yang dibatasi agar cakupannya tidak terlalu luas. Pembatasan masalah meliputi:
a. Beton yang direncanakan adalah beton f’c = 19,3 Mpa tanpa tulangan.
b. Air laut untuk proses curing diambil dari daerah Pantai Cermin.
c. Bahan material yang digunakan adalah:
• Agregat kasar batu pecah dari quarry sei Wampu, Binjai. • Agregat halus pasir
• Semen tipe I produksi Semen Padang. • Air bersih dari Laboratorium Beton.
• Admixture waterproofing lateks emulsi produksi Sika.
Universitas Sumatera Utara
d. Penambahan kadar lateks emulsi yang digunakan adalah sebanyak 5,
10, 15 , 20 dan 25 dari jumlah air bersih campuran beton. e.
Beton mix design bentuk silinder ø15 cm dan tinggi 30 cm Total Benda Uji = 84.
f. Pengujian kuat tekan dilakukan pada umur 28 hari dan 90 hari untuk
semua variasi. g.
Pengujian kuat tarik belah dilakukan pada umur 28 hari dan 90 hari untuk semua variasi.
h. Pengujian absorpsi dilakukan setelah umur 28 hari dan 90 hari untuk
semua variasi.
1.5. Sistematika Penulisan
Sistematika Pembahasan ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara garis
besar isi setiap bab yang dibahas pada tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah,
sistematika penulisan dari tugas akhir ini.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi uraian tentang beton, bahan-bahan pembuat beton, beton yang
dirawat curing dengan air laut, penggunaan bahan tambahan admixture pada beton, serta durabilitas beton.
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
Universitas Sumatera Utara
Bab ini berisi uraian tentang apa dan bagaimana metode yang akan digunakan dalam penelitian ini.
BAB IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Bab ini berisi analisa dan hasil pengujian benda uji dalam penelitian yakni
durabilitas beton yang meliputi hasil pengujian kuat tekan beton, kuat tarik beton dan absorpsi beton.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan dirangkum kesimpulan dari penelitian yang dilakukan dalam
Tugas Akhir ini, dan saran-saran yang diharapkan dapat dijadikan perbaikan penelitian selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA