b. Hasil pemeriksaan :
Berat jenis SSD
: 2,56 tonm
Berat jenis kering : 2.51 ton m
3
Berat jenis semu
: 2.65 ton m
3
Absorpsi
: 2,00
3
c. Pedoman :
Berat jenis SSD merupakan perbandingan antara berat batu pecah dalam keadaan SSD dengan volume batu pecah dalam keadaan
SSD. Keadaan SSD Saturated Surface Dry dimana permukaan batu pecah jenuh dengan uap air, keadaan batu pecah kering
dimana pori batu pecah berisikan udara tanpa air dengan kandungan air sama dengan nol, sedangkan keadaan semu dimana
pasir basah total dengan pori penuh air. Absorpsi atau penyerapan air adalah persentase dari berat batu pecah yang hilang terhadap
berat batu pecah kering, dimana absorpsi terjadi dari keadaan SSD sampai kering.
Hasil pengujian harus memenuhi : Berat jenis kering berat jenis SSD berat jenis semu.
4.2. Pemeriksaan Kandungan Kimia pada Air Laut
Pemeriksaan kandungan kimia pada air laut yang diambil dari kawasan
pantai cermin dilakukan di laboratorium Kimia Analitik Fakultas MIPA USU.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1. Tabel Hasil Analisa Kandungan Kimia pada Air Laut
No Parameter Hasil
Satuan 1
pH 6,8
--- 2
Klor Cl 8776,8031
mgL 3
Kalsium Ca 271,5525
mgL 4
Magnesium Mg 650,1055 mgL
5 Besi Fe
0,6374 mgl
6 Sulfat
8,8056 mgL
Dari analisa kandungan kimia yang dilakukan diketahui bahwa dalam air laut terkandung ion klorida dengan konsentrasi yang cukup tinggi. Ion sulfat
seperti yang diketahui akan bereaksi dengan unsur pada CaOH
2
dan Kalsium Aluminat Hidrat 3CaO.Al
2
O
3
.12H
2
O. Reaksi ion- ion sulfat dengan CaOH
2
CaOH dan Kalsium Aluminat Hidrat dapat ditulis sebagai berikut:
2
+ SO
4 -2
→ CaSO
4
.2H
2
O + 2OH 23CaO.Al2O3.12H2O + SO
-
4 -2
→ 3CaO.Al
2
O
3
.3CaSO
4
.31H
2
O + 2AlOH
3
+6OH
-
4.3. Pengujian Beton Segar
Slump Test
Pengujian beton segar disini adalah pengujian nilai slump untuk mengetahui tingkat workabilitas beton. Tingkat kemudahan pengerjaan berkaitan
Universitas Sumatera Utara
erat dengan tingkat kelecakan keenceran adukan beton. Makin cair adukan makin mudah pengerjaannya.
Untuk mengetahui tingkat kelecakan adukan beton biasanya dilakukan dengan percobaan slump. Makin besar nilai slump berarti adukan beton makin
encer dan ini berarti semakin mudah dikerjakan. Pada umumnya nilai slump berkisar antara 5 – 12 cm.
Nilai slump selalu dihubungkan dengan kemudahan pengerjaan beton workabilitas, hal ini dipengaruhi beberapa faktor antara lain :
Gradasi dan bentuk permukaan agregat
Faktor air semen
Volume udara pada adukan beton
Karakteristik semen
Bahan tambahan
Gambar 4.1. Pengujian Nilai Slump
Universitas Sumatera Utara
Hasil pengujian nilai slump beton normal dan penambahan Lateks emulsi adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2
Nilai Slump
Jenis Beton Nilai
Slump cm
Beton Normal 10
Beton + Lateks emulsi 5 12
Beton + Lateks emulsi 10 14,5
Beton + Lateks emulsi 15 18
Beton + Lateks emulsi 20 21
Beton + Lateks emulsi 25 23
Gambar 4.2.
Grafik nilai slump
10 12
14,5 18
21 23
5 10
15 20
25
BN B+5L
B+10L B+15L
B+20L B+25L
N ila
i Slu m
p cm
Variasi
Universitas Sumatera Utara
4.4. Kuat Tekan Silinder Beton