Beton di Lingkungan Air Laut

beton akan mengalami kegagalan dengan memulai adanya proses fisik dan kimiawi yang pada akhirnya akan muncul retak crack dalam material beton. Retak dalam beton ini akan mengakibatkan bertambahnya permeabilitas dan jejak alir flow paths. Dengan semakin membesarnya permeabilitas beton akibat retak tersebut, berarti akan semakin besar kemungkinan penetrasi ion-ion air ataupun serangan ion-ion kimia agresif masuk ke dalam material beton tesebut, akhirnya akan terjadi kehancuran pada beton. Kerusakan-kerusakan yang terjadi pada beton biasanya melibatkan perpindahan larutan-larutan kimia agresif ataupun gas di sekitar beton sampai masuk ke permukaan beton. Akibat adanya evaporasi dan juga ketidaksempurnaan proses hidrasi, di dekat permukaan beton akan memiliki porositas yang lebih tinggi dan sistem pori yang lebih kasar ketimbang bagian inti core. Oleh karena itu, efek pada proses kerusakan yang terjadi adalah hal yang utama. Konsentrasi ion yang tinggi, derajat karbonisasi yang tinggi, serta pengaruh thermal yang kuat disertai dengan amplitudo efek frost dan kelembaban saat terjadinya kerusakkan prematur pada beton dekat permukaannya.

2.4. Beton di Lingkungan Air Laut

Beton banyak digunakan sebagai bahan bangunan di daerah sekitaran laut seperti jembatan, dermaga, pemecah gelombang break water, piers, jetties dan sebagainya. Hal ini dikarenakan banyaknya keunggulan beton dibandingkan bahan bangunan lain khususnya dalam hal bangunan di dekat laut. Keunggulan- keunggulan tersebut antara lain: Universitas Sumatera Utara 1. Harga relatif murah karena menggunakan bahan-bahan dasar dari bahan lokal 2. Beton termasuk bahan aus dan tahan terhadap kebakaran, sehingga biaya perawatan termasuk rendah 3. Beton termasuk bahan yang berkekuatan tekan tinggi, serta mempunyai sifat tahan terhadap pengkaratanpembusukan oleh kondisi alam. 4. Ukuran lebih kecil jika dibanding dengan pasangan batu 5. Beton segar dapat dengan mudah diangkut maupun dicetak dalam bentuk apapun dan ukuran seberapapun tergantung keinginan. Akan tetapi, beton juga memiliki kelemahan terlebih karena berada di dekat laut, antara lain: 1. Beton mempunyai kuat tarik yang rendah sehingga mudah retak, oleh karena itu diperlukan baja tulangan untuk menahannya. 2. Beton segar mengerut saat pengeringan dan beton keras mengembang jika basah sehingga dilatasi construction joint perlu diadakan pada beton yang berdimensi besar untuk memberi tempat bagi susut pengerasan dan pengembangan beton. 3. Beton dapat mengembang dan menyusut bila terjadi perubahan suhu, sehingga perlu dibuat dilatasi untuk mencegah terjadinya retak-retak akibat perubahan suhu. 4. Beton sulit untuk kedap air secara sempurna, sehingga selalu dapat dimasuki air, dan air yang membawa garam dapat merusak beton. Universitas Sumatera Utara 5. Beton bersifat getas sehingga harus dihitung dan didetail secara seksama agar setelah dikombinasikan dengan baja tulangan menjadi bersifat daktail. Di dalam proses pembuatan bangunan tersebut, kontak dengan air laut kadang tidak dapat terhindarkan termasuk ketika beton masih dalam proses perawatan curing. Senyawa-senyawa yang terkandung dalam air laut akan merusak beton. Magnesium klorida bereaksi lambat dengan kalsium hidrosida membentuk MgOH 2 dan CaCl 2 Kekedapan beton dapat kita ukur melalui pengujian porositas beton. Porositas memiliki nilai penting pada suatu material beton. Nilai porositas berhubungan langsung dengan sifat mekanik beton seperti kekedapan, keawetan bahkan dengan kekuatan beton dalam hal ini kuat tekan beton. Meningkatnya nilai porositas menunjukkan bahwa beton memiliki pori yang cukup besar akibat terjadinya penguapan air dan pemuaian material pengisi beton. Hal ini merupakan salah satu penyebab turunnya kualitas beton dalam memikul beban, khususnya kemampuan beton dalam memikul beban tekan. Retno Anggraini, 2011. . Konsentrasi sulfat yang terkadung di dalam air laut ini akan menyebabkan kerusakan pada pasta. Kristalisasi dari garam di dalam pori akan menyebabkan kehancuran. Hal ini terutama terjadi pada beton yang terletak di antara batas pasang-surut, mengalami basah dan kering silih ganti. Serangan ini terjadi hanya bila air laut dapat meresap ke dalam beton. Dengan demikian, kekedapan betonlah yang menetukan durabilitas beton yang berada di dalam air laut ini. Universitas Sumatera Utara Dari segi keawetan, porositas sangat penting diteliti terutama pada bangunan tepi pantai dan bangunan yang bersinggungan dengan tanah. Pada bangunan tepi pantai, beton akan bersinggungan dengan air garam yang mengandung sulfat dan klorida yang dapat meresap ke dalam beton sehingga dapat merusak dan bahkan menghancurkan beton. Kerusakan beton terjadi ketika kedua zat tersebut menguap sehinggan di dalam pori-pori beton timbul Kristal- kristal sulfat dan klorida yang akan mendesak pori-pori dinding beton. Akibatnya beton pecah menjadi serpihan-serpihan lepas. Karena proses tersebut berjalan terus menerus dalam kurun waktu lama, kekuatan beton akan berkurang dan terancam hancur. Selain garam air laut, kandungan sulfat MgSO 4 , CaSO 4 , NaSO 4 Reaksi serangan air laut dalam beton Paul Nugraha, 2007, p.213: juga dapat mengerogoti beton. Akibatnya beton akan retak-retak bahkan menjadi rapuh. Reaksi I 2NaCl + MgCl +2CaOH 2 − 2CaCl + MgOH 2 Leaching Sedimen + 2NaOH Leaching Universitas Sumatera Utara Reaksi II CaCl 2 + C 3 A + 10H 2 O − C 3 A.CaCl 2 .10H 2 Dari air laut : SO O Chloroaluminate 2 C − mengembang 3 A.3CaSO 4 .32H 2 Dari air laut : CO O ettringite 2 +SiO 2 CaCO − mengembang 3 .CaSO 4 .CaSiO 3 .15H 2 mengembang O

2.5. Lateks Emulsi