Semen pada umumnya dibedakan menjadi 2 macam yaitu: a.
Semen hidrolik yaitu semen yang akan mengeras apabila bereaksi dengan air, tahan terhadap air water resistance dan stabil di dalam
air setelah mengeras. b.
Semen non-hidrolik yaitu semen yang dapat mengeras tetapi tidak stabil di dalam air.
2.2.1.1. Bahan Dasar Semen Portland
Menurut Paul Nugraha 2007 ada 4 kelompok bahan mentah dari semen portland, yaitu:
a. Kelompok calcareous →
Oksida kapur b.
Kelompok Siliceous →
Oksida silika c.
Kelompok Argillacous → Oksida alumina
d. Kelompok Ferriferous →
Oksida besi
Bahan dasar dalam pembuatan semen portland yaitu :
a.
Batu kapur limestone kapur chalk mengandung CaCO
3
b.
Pasir silika tanah liat mengandung SiO
2
Al
2
O
3
c.
Pasir kerak besi mengandung Fe
2
O
3
d.
Gypsum mengandung CaSO
4
.H
2
O
2.2.1.2. Senyawa Utama Dalam Semen Portland
Secara garis besar menurut Tri Mulyono, ada 4 empat senyawa kimia utama yang menyusun semen portland, yaitu :
a. Trikalsium Silikat 3CaO.SiO
2
yang disingkat menjadi C
3
S.
Universitas Sumatera Utara
b. Dikalsium Silikat 2CaO.SiO
2
yang disingkat menjadi C
2
S. c.
Trikalsium Aluminat 3CaO.Al
2
O
3
yang disingkat menjadi C
3
A. d.
Tetrakalsium Aluminoferrit 4CaO.Al
2
O
3
.Fe
2
O
3
yang disingkat menjadi C
4
AF.
Tabel 2.1 Komposisi Senyawa Utama Semen Portland Paul Nugraha, 2007
Nama Kimia Rumus Kimia
Notasi Persen Berat
Trikalsium Silikat 3CaO.SiO
C
2 3
50 S
Dikalsium Silikat 2CaO.SiO
C
2 2
25 S
Trikalsium Aluminat 3CaO.Al
2
O C
3 3
12 A
Tetrakalsium Aluminoferit 4CaO.Al
2
O
3
.Fe
2
O C
3 4
8 AF
Gipsum CaSO
4
.2H
2
CSH O
3,5
2
Tabel 2.2 Komposisi Umum Oksida Semen Portland Tipe I Paul Nugraha, 2007
Oksida Notasi
Nama Senyawa Persen Berat
CaO C
Kapur 63
SiO S
2
Silika 22
Al
2
O A
3
Alumina 6
Fe
2
O F
3
Oksida Besi 2,5
MgO M
Magnesia 2,6
K
2
O K
3
Alkalis 0,6
Na
2
O N
3
Disodium Oksida 0,3
SO S
2
Sulfur Dioksida 2,0
CO C
2
Karbon Dioksida -
H
2
H O
Air -
Universitas Sumatera Utara
2.2.1.3. Tipe Semen Portland
Berbagai jenis semen Portland dengan mengubah kadar masing-masing komponennya antara lain:
a. Tipe I, semen portland yang dalam penggunaannya tidak
memerlukan persyaratan khusus seperti jenis-jenis lainnya. Digunakan untuk bangunan-bangunan umum yang tidak memerlukan persyaratan
khusus. Jenis ini paling banyak diproduksi karena digunakan untuk hampir semua jenis konstruksi.
b. Tipe II, semen portland yang dalam penggunaannya memerlukan
ketahanan terhadap sulfat dan panas hidras dengan tingkat sedang. Digunakan untuk konstruksi bangunan dan beton yang terus-menerus
berhubungan dengan air kotor atau air tanah atau untuk pondasi yang tertahan di dalam tanah yang mengandung air agresif garam-garam
sulfat. c.
Tipe III, semen portland yang memerlukan kekuatan awal yang tinggi. Kekuatan 28 hari umumnya dapat dicapai dalam 1 minggu. Semen jenis
ini umum dipakai ketika acuan harus dibongkar secepat mungkin atau ketika struktur harus dapat cepat dipakai.
d. Tipe IV, semen portland yang penggunaannya diperlukan panas hidrasi
yang rendah. Digunakan untuk pekerjaan-pekarjaan dimana kecepatan dan jumlah panas yang timbul harus minimum. Misalnya pada
bangunan seperti bendungan gravitasi yang besar.
Universitas Sumatera Utara
e. Tipe V, semen portland yang dalam penggunaannya memerlukan
ketahanan yang tinggi terhadap sulfat. Digunakan untuk bangunan yang berhubungan dengan air laut serta untuk bangunan yang berhubungan
dengan air tanah yang mengandung sulfat dalam persentase yang tinggi.
2.2.1.4. Sifat-sifat Semen Portland