2.3. Beton
2.3.1. Beton Segar Fresh Concrete
Beton segar adalah campuran beton yang telah selesai diaduk sampai beberapa saat, karakteristiknya tidak berubah masih plastis dan belum terjadi
pengikatan SNI 03-4807-1998. Beton segar merupakan suatu campuran antara air, semen, agregat dan
bahan tambahan jika diperlukan setelah selesai pengadukan, usaha-usaha seperti pengangkutan, pengecoran, pemadatan, penyelesaian akhir dan perawatan beton
dapat mempengaruhi beton segar itu sendiri setelah mengeras. Sifat beton segar yang baik sangat mempengaruhi kemudahan pengerjaan
sehingga menghasilkan beton dengan berkualitas baik. Adapun sifat-sifat beton segar adalah :
a. Kemudahan Pengerjaan Workabilitas
b. Pemisahan kerikil Segregation
c. Pemisahan air Bleeding.
2.3.1.1. Kemudahan Pengerjaan Workabilitas
Yang dimaksud dengan workabilitas adalah bahwa bahan-bahan beton setelah diaduk bersama, menghasilkan adukan yang bersifat sedemikian rupa
sehingga adukan mudah diangkut, dituang dicetak, dan dipadatkan menurut tujuan pekerjaannya tanpa terjadi perubahan yang menimbulkan kesukaran atau
penurunan mutu. Beberapa parameter untuk mengetahui workabilitas beton segar adalah :
Universitas Sumatera Utara
a. Compactible, yaitu kemudahan beton untuk dipadatkan dengan baik.
Pemadatan bertujuan untuk mengurangi rongga-rongga udara yang terjebak di dalam beton sehingga diperoleh susunan yang padat dan
memperkuat ikatan antar partikel beton. b.
Mobilitas, yaitu kemudahan beton untuk mengalir atau dituang dalam cetakan dan dibentuk. Adukan beton juga harus dapat mengisi ruang
di antara tulangan-tulangan . c.
Stabilitas, yaitu kemampuan beton untuk tetap stabil, homogen selama pencampuran, serta tidak terjadi segregasi dan bleeding.
Unsur-unsur yang mempengaruhi workabilitas yaitu : 1.
Jumlah air pencampur. Semakin banyak air yang dipakai makin mudah beton segar itu
dikerjakan namun jumlahnya tetap diperhatikan agar tidak terjadi segregasi.
2. Kandungan semen.
Penambahan semen ke dalam campuran juga memudahkan cara pengerjaan adukan betonnya, karena pasti diikuti dengan penambahan
air campuran untuk memperoleh nilai f.a.s faktor air semen tetap. 3.
Gradasi campuran pasir dan kerikil. Bila campuran pasir dan kerikil mengikuti gradasi yang telah
disarankan oleh peraturan maka adukan beton akan mudah dikerjakan. Gradasi adalah distribusi ukuran dari agregat berdasarkan hasil
Universitas Sumatera Utara
persentase berat yang lolos pada setiap ukuran saringan dari analisa saringan.
4. Bentuk butiran agregat kasar
Agregat berbentuk bulat-bulat lebih mudah untuk dikerjakan. 5.
Cara pemadatan dan alat pemadat. Bila cara pemadatan dilakukan dengan alat getar maka diperlukan
tingkat kelecakan yang berbeda, sehingga diperlukan jumlah air yang lebih sedikit dari pada jika dipadatkan dengan tangan.
Konsistensi kelecakan adukan beton dapat diperiksa dengan pengujian slump yang didasarkan pada ASTM C 143-74. Percoban ini menggunakan corong
baja yang berbentuk konus berlubang pada kedua ujungnya, yang disebut kerucut Abrams. Bagian bawah berdiameter 20 cm, bagian atas berdiameter 10 cm, dan
tinggi 30 cm disebut sebagai kerucut Abrams, seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.1.
Gambar 2.1. Kerucut Abrams
Universitas Sumatera Utara
a b
c
Ada tiga jenis slump yaitu slump sejati slump sesungguhnya, slump geser dan slump runtuh, seperti yang ditunjukkan Gambar 2.2. Slump sesungguhnya,
merupakan penurunan umum dan seragam tanpa adukan beton yang pecah, pengambilan nilai slump ini dengan mengukur penurunan minimum dari puncak
kerucut. Slump geser, terjadi bila separuh puncak kerucut adukan beton tergeser dan tergelincir kebawah pada idang miring, pengambilan nilai slump geser ada
dua cara yaitu dengan mengukur penurunan minimum dan penurunan rata-rata dari puncak kerucut. Slump runtuh, terjadi pada kerucut adukan beton yang runtuh
seluruhnya akibat adukan beton yang terlalu cair, pengambilan nilai slump ini dengan mengukur penurunan minimum dari puncak kerucut.
Gambar 2.2. Jenis-jenis slump adukan beton a slump sebenarnya, b slump
geser, c slump runtuh.
2.3.1.2. Pemisahan Kerikil Segregation