3.5. Pengujian Benda uji
3.5.1. Pemeriksaan Nilai Slump
Pemeriksaan nilai slump dilakukan setiap pengadukan. Kerucut abram diletakkan di tempat yang rata dan tidak menyerap air, kemudian beton segar
dimasukkan ke dalam kerucut abram. Jumlah adukan yang dimasukkan kira-kira sebanyak 13 volume kerucut abram kemudian dirojok sebanyak 25 kali dengan
tongkat baja dan begitu seterusnya hingga kerucut abram terisi penuh. Setelah itu tunggu 60 detik, kemudian tarik kerucut abram lurus ke atas. Ukurlah penurunan
permukaan atas adukan beton setelah kerucut abram ditarik. Besar penurunan adukan beton tersebut disebut nilai slump.
3.5.2. Pengujian Kuat Tekan Beton
Pengujian dilakukan pada umur beton 28 hari dan 90 hari untuk tiap variasi beton. Sehari sebelum pengujian sesuai umur rencana, silinder beton
dikeluarkan dari bak perendaman. Sebelum dilakukan uji kuat tekan, benda uji ditimbang beratnya. Pengujian kuat tekan beton dilakukan dengan menggunakan
mesin kompres berkapasitas 200 ton yang digerakkan secara manual.
Gambar 3.2. Uji Tekan Beton
Universitas Sumatera Utara
3.5.3. Pengujian Tarik Belah Beton
Pengujian tarik belah beton dilakukan pada umur beton 28 hari dan 90 hari untuk tiap variasi beton. Sehari sebelum pengujian sesuai umur rencana, silinder
beton dikeluarkan dari bak perendaman. Sebelum dilakukan uji tarik belah beton, benda uji ditimbang beratnya. Kemudian benda uji ditempatkan pada alat tarik
belah dan dimasukkan ke alat compressor secara horizontal dalam keadaan tidak bergoyang seimbang, kemudian dibebani sehingga silinder ini pecah dua arah.
Pengujian tarik belah beton dilakukan dengan menggunakan mesin kompres berkapasitas 200 ton yang digerakkan secara manual.
Gambar 3.3. Uji Tarik Belah Beton
3.5.4. Pengujian Absorpsi Beton
Pengujian absorpsi beton dilakukan pada umur beton 28 hari dan 90 hari untuk tiap variasi beton. Beton ditimbang beratnya setelah direndam dan setelah
beton kering.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian disajikan berupa data yang telah dianalisis dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik. Hasil penelitian yang disajikan adalah
hasil analisa bahan material penyusun beton, hasil analisa senyawa kimia yang terkandung di dalam air laut, serta pengujian karakteristik beton yangterdiri dari 2
macam yaitu pengujian beton segar dan pengujian sifat mekanik beton. Pada penelitian ini digunakan lateks emulsi pada campuran beton yang
berfungsi sebagai waterproofing terhadap lingkungan air laut yang dapat merusak durabilitas beton.
4.1. Analisa Bahan Material Penyusun Beton