17
hirarki peraturan perundang-undangan pada pasal 7 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
kemudian disimpulkan sehingga penulis dapat menyajikan dalam bentuk penulisan yang lebih sistematis untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan sesuai dengan
tujuan daripada penulisan skripsi ini. Kemudian pengolahan bahan hukum yang diperoleh dilakukan dengan cara deskriptif-
analitis, yaitu menganalisis bahan hukum dengan cara menentukan isi atau makna konsep hukum secara hirarki pada peraturan perundang-undangan, asas-asas dalam
peraturan perundang-undangan dan pendapat para sarjana yang dijadikan rujukan dalam menyelesaikan permasalahan hukum yang menjadi obyek kajian.
3. Alat pengumpul data
Alat yang dipergunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah melalui studi dokumen dengan penelusuran kepustakaan.
F. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Tanah
Tanah dalam kehidupan manusia mempunyai arti yang sangat penting, oleh karena sebagian besar kehidupan manusia adalah bergantung kepada tanah.
Manusia dilahirkan hidup dan bertempat tinggal mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sampai kepada akhir hayatnya di mana ia di kuburkan tidak terlepas
ikatannya dengan tanah.oleh sebab itu,tanah menyangkut segala aspek magis, religius, sosio- ekono.mis, psikologis, hankamnas. Manusia akan hidup bahagia, jika di dalam memanfaatkan
Universitas Sumatera Utara
18
tanah dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku. Terutama di negara Indonesia yang merupakan negara Agraris, yang susunan kehidupan rakyatnya,termasuk perekono.miannya,
terutama masi bercorak agraris, bumi air dan ruang angkasa, sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa, mempunyai fungsi yang amat penting untuk membangun masyarakat yang adil dan
makmur. Di dalam undang-undang dasar 1945 UUD 1945 dengan tegas di cantumkan pada pasal 33 ayat 3 tentang dasar pengaturan pertanahan ini, yang menyebutkan :
“Bumi,air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”.
5
Tanah sebagai sumber utama bagi kehidupan manusia yang telah dikaruniakan Tuhan kepada bangsa Indonesia harus dapat dikelola dan didayagunakan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dan dipergunakan secara seimbang antara hak dan kewajiban terhadap tanah tersebut.
6
Jonh Salindeho menyebutkan antara lain tentang masyarakat dan hubungannya dengan tanah sebagai berikut : kita mengenal masyarakat dengan adanya manusia-manusia yang tidak
mengasingkan diri dari kehidupan sekitarnya dan disitulah mereka terhubung dengan tanah dimana mereka membangun kehidupan sebagaimana layaknya.
7
Defenisi lain tentang tanah diajukan oleh Schoeder. Menurut Schoeder tanah adalah suatu sistem tiga fase yang mengandung air,udara,bahan-bahan mineral dan organik,serta jasad-
jasad hidup, yang oleh karena adanya berbagai faktor alam dan lingkungan terhadap permukaan bumi dalam kurung waktu yang lama, dapat membentuk berbagai perubahan yang kemudian
5
Chadidjah Dalimunthe, Pengertian Tanah, Yayasan Pencerahan Mandailing, Universitas Sumatera Utara, Medan, 2005, hal 2.
6
Maria s.w. sumardjono, Tanah, Penerbit Kompas, Yogyakarta.2007, hal 23.
7
Jonh Salindeho, 1994:35.
Universitas Sumatera Utara
19
tanah tersebut memiliki ciri-ciri morfologi yang khas. Kemudian sistem tersebut berperan menjadi tempat tumbuh dan berkembang berbagai macam tanaman.
8
Tanah sebagai hak dasar setiap orang, keberadaannya dijamin dalam undang-undang dasar 1945. Penegasan lebih lanjut tentang hal itu antara lain diwujudkan dengan terbitnya
undang-undang nomor 11 tahun 2005 tentang pengesahan Internasional Covenant on Economic,Social and Cultural Rights Koven Internasional tentang hak-hak Ekonomi,Sosial
dan Budaya. Sesuai dengan sifatnya yang multidimensi dan sarat dengan persoalan
keadilan,permasalahan tentang dan sekitar tanah seakan tidak pernah surut.
9
Satu permasalahan belum terselesaikan, telah muncul permasalahan lain atau mungkun juga permasalahan yang
sama muncul kembali di saat yang lain karena belum diperoleh cara yang tepat untuk mengatasinya. Sering dengan hal itu,gagasan atau pemikiran tentang permasalahan pertanahan
juga terus berkembang sesuai dengan dinamika perkembangan masyarakat sebagai dampak perkembangan di bodang politik,ekonomi,dan sosial budaya. Berbagai permasalahan dan
gagasan baru itu pada umumnya dibicarakan dalam forum ilmiah,semisal seminar,lokakarya, dan sebagainya.
2. Pengertian Pembebasan Hak Atas Tanah