9
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan merupakan upaya manusia dalam mengolah dan memanfaatkan sumber daya yang dipergunakan bagi pemenuhan kebutuhan dan peningkatan kesejahteraan hidup
manusia itu sendiri. Dengan memiliki cipta, rasa, dan karsa, manusia telah mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam untuk meningkatkan kemakmuran baik untuk generasi
sekarang maupun untuk generasi yang akan datang. Dalam arti bahwa pemanfaatan sumber daya alam bagi kebutuhan generasi sekarang juga mempertimbangkan dan memperhatikan
generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya.
1
Hal tersebut sesuai dengan konsep pembangunan berkelanjutan. Tanah merupakan salah satu sumber daya alam yang penting untuk kelangsungan hidup umat manusia, hubungan
manusia dengan tanah bukan hanya sekedar tempat hidup, tetapi lebih dari itu tanah memberikan sumber daya bagi kelangsungan hidup umat manusia.
Bagi bangsa Indonesia tanah adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan kekayaan nasional, serta hubungan antara bangsa Indonesia dengan tanah bersifat abadi. Oleh
karena itu harus dikelola secara cermat pada masa sekarang maupun untuk masa yang akan datang.
1
Penjelasan Umum, UU No. 2 tahun 2012 Tentang Pembangunan untuk Kepentingan Umum.
Universitas Sumatera Utara
10
Tanah merupakan faktor penting bagi keberlangsungan kehidupan manusia. manusia hidup dan melakukan aktifitas kesehariannya di atas tanah serta memperoleh bahan pangan
dengan memanfaatkan tanah. Bahkan bagi negara indonesia tanah merupakan salah satu modal utama bagi kelancaran pembangunan.
Tanah mempunyai manfaat bagi pemilik atau pemakainnya, sumber daya tanah mempunyai harapan di masa depan untuk menghasilakn pendapatan dan kepuasan serta
mempunyai nilai produksi dan jasa. Komponen penting kedua adalah kurangnya supply, maksudnya di satu pihak tanah berharga sangat tinggi karena permintaannya, tapi di lain pihak
jumlah tanah tidak sesuai dengan penawarannya. Komponen ketiga adalah tanah mempunyai nilai ekonomi. Suatu barang dalam hal ini tanah. Harus layak untuk dimiliki dan di transfer.
Tanah merupakan harta kekayaan yang bernilai tinggi karena nilai jualnya yang akan selalu bertambah akibat kebutuhan tanah yang semakin tinggi sedangkan jumlah tanah tidak
pernah bertambah. Disadari atau tidak, tanah sebagai benda yang bersifat permanen tidak pernah bertambah banyak menimbulkan masalah jika di hubungkan pertumbuhan penduduk
yang terus meningkat dan masalah pembangunan. Untuk memenuhi pembangunan pemerintah telah berusaha melalui jalur yang sah yakni pengadaan tanah maupun pencabutan hak atas
tanah. Pengadaan tanah adalah setiap kegiatan untuk mendapatkan tanah dengan cara memberikan ganti rugi kepada yang melepaskan atau yang menyerahkan tanah.
2
Bangunan,tanaman dan benda-benda yang berkaitan dengan tanah. Pelaksanaan pengadaan tanah merupakan persoalaan yang kompleks karenta terdapat berbagai tahapan dan
proses yang harus di lalui serta adanya kepentingan pihak-pihak yang saling bertentangan .
2
Undang-Undang No. 2 Tahun 2012
Universitas Sumatera Utara
11
persoalaan perolehan tanah milik masyarakat untuk keperluan pembangunan guna kepentingan umum menjadi suatu persoalaan yang cukup rumit. Kebutuhan tanah baik untuk pemerintah
maupun masyarakat yang terus bertambah tanpai di ikuti dengan pertambahan luas lahan menjadi masalah yang krusial. Masalah timbul karena adanya adanya berbagai bentrokan
kepentingan. Di satu sisi pemerintah membutuhkan lahan untuk pembangunan fisik, di sisi lain masyarakat membutuhkan lahan untuk pemungkinan maupun sebagai sumber mata
pencharian. Untuk mengetahui arti penting pengadaan tanah. Pengadaan tanah berdasarkan Pasal 18 UUPA dan undang-undang No 2 Tahun 2012
adalah dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pemerintah
perlu menyelenggarakan pembangunan. Salah satu upaya pembangunan dalam kerangka pembangunan nasional yang diselenggarakan Pemerintah adalah pembangunan untuk
Kepentingan Umum. Pembangunan untuk Kepentingan Umum tersebut memerlukan tanah yang pengadaannya dilaksanakan dengan mengedepankan prinsip yang terkandung di dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan hukum tanah nasional, antara lain prinsip kemanusiaan, keadilan, kemanfaatan, kepastian, keterbukaan, kesepakatan,
keikutsertaan, kesejahteraan, keberlanjutan, dan keselarasan sesuai dengan nilai-nilai berbangsa dan bernegara. Pengadaan tanah untuk pelaksanaan pembangunan demi kepentingan umum
dilakukan melalui musyawarah dengan tujuan memperoleh kesepakatan mengenai pelaksanaan pembangunan di lokasi yang ditentukan. Beserta bentuk dan besar ganti kerugian. Proses
musyawarah yang dilakukan oleh panitia pembebasan tanah dan pemegang hak ditujukan untuk memastikan bahwa pemegang hak memperoleh ganti kerugian yang layak terhadap tanahnya.
Ganti kerugian itu dapat berupa uang , tanah penggantiruilslag,pemukiman kembalirelokasi atau pembangunan fasilitas umum yang bermanfaat bagi masyarakat setempat. Di satu sisi
proses pengadaan tanah bukan lah hal yang mudan dan sederhana. Untuk itu di perlukan tim
Universitas Sumatera Utara
12
pengadaan tanah.
3
Berdasarkan uraian di atas dan ketentuan-ketentuan yang ada, maka penulis berkeinginan mengkaji permasalahan tersebut dalam skripsi dengan judul “Tinjauan Yuridis
Penerapan Hukum Undang-Undang NO 2 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Di Kota Medan”.
B. Permasalahan