Perlawanan Ikhwanul Muslimin Terhadap Kebatilan

Perlawanan Ikhwanul Muslimin Terhadap Kebatilan

Metode para ulama salaf (orang-orang shaleh terdahulu) dalam mendidik para pemuda merupakan metode yang benar. Mereka memahami Islam dengan pemahaman yang rinci, selamat dan sederhana. Metode ini tidak mengajarkan seseorang menjadi fanatik untuk melawan seseorang. Tidak juga mengajarkan untuk membenci, menyerang dan memaksa seseorang. Namun kondisi saat ini, sebaliknya, semua perhimpunan ( jam’iyyah ) agamis menyerang jamaah Ikhwanul Muslimin. Kami telah membahas segala hal yang tidak berkenan dari para pengemban dakwah tersebut. Diantaranya para ulama Al-Adzhar mereka tidak segan-segan menerbitkan buku yang berjudul Al-Ikhwanusy Syayatin. Hal ini mereka lakukan sebagai ketaatan terhadap perintah presiden Jamal Abdul An- Nasir. Mereka mentaati, karena mereka di bawah ancaman. Sehingga bisa diambil kesimpulan, mereka takut kepada Jamal Abdul An-Nasir dan bukannya kepada Allah. Karena mereka tidak takut kepada Allah, maka Allah menyerahkan mereka kepada Jamal Abdul An-Nasir. Jamal meremehkan dan menghinakan para ulama Al-Adzhar. Bersama dengan itu, tak seorangpun dari mereka yang berani mengatakan satu kalimat kebenaranpun kepada thagut tersebut (Jamal Abdul An-Nashir). Yaitu suatu kalimat yang dibencinya. Adapun orang-orang yang dididik oleh Hasan Al-Banna berani menghadapi Jamal Abdul An-Nasir. Karena mereka lebih takut kepada Allah daripada terhadap presidennya. Belum pernah kami temukan dalam sejarah orang yang sekeji, sekejam dan sesadis Jamal Abdul An-Nasir. Mereka semua menyudutkan jamaah Ikhwanul Muslimin. Sedangkan Ikhwanul Muslimin tidak membalasnya dengan perbuatan yang mereka lakukan. Namun para ikhwan membalas kekejian dengan kebaikan. Agar mereka memperoleh balasan orang-orang yang berbuat baik.

Ustadz Hasan Al-Banna adalah ustadz abad ini. Karena para pemuda yang dididik beliau menyinari seluruh dunia ini. Hal ini terjadi ketika para pemuda Ikhwan berada ditengah-tengah peperangan yang terjadi di bumi Palestina. Para pemuda Ikhwan ini mempunyai sikap dan target-target tertentu. Berbeda dengan pasukan pemerintah Mesir yang tergabung di dalam negri-negri Islam bersatu. Para pemuda Ikhwan didikan ustadz Hasan Al-Banna berangkat jihad di jalan Allah dan bukannya berperang membela suku atau bangsa tertentu. Karena berperang demi membela suku atau bangsa tertentu tidak termasuk jihad di jalan Allah. Karena pemahaman yang mendalam dan agung inilah, tujuh atau delapan pejuang Ikhwanul Muslimin merebut suatu daerah jajahan Yahudi. Kemudian mereka menyerahkan daerah yang direbut itu ke pasukan pemerintah. Ketika orang-orang Yahudi mengetahui hal ini, mereka menyerang

e-Book dari http://www.Kaunee.com ______________________________________________________________ 27 e-Book dari http://www.Kaunee.com ______________________________________________________________ 27

“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.”

Sedangkan para pasukan negri-negri Islam berperang atas nama bangsa dan negara. Sehingga usaha pasukan negri-negri Islam ini merupakan perbuatan yang sia-sia. Semua raja dan presiden negri-negri Islam tidak ada yang jujur dan ikhlas dilihat dari hasil usaha mereka. Sampai saat ini, sejarah tidak mencatat perkara tersebut. Jihad yang seperti ini tidak termasuk jihad di jalan Allah. Kemudian apakah para pembaca tahu balasan yang diberikan kepada Ikhwanul Muslimin, yaitu balasan terhadap jihad dan pengorbanan mereka? Balasannya adalah seluruh anggota Ikhwan ditangkap, padahal sebagian mereka ada yang masih berada di medan peperangan dalam rangka berjihad. Seluruh anggota Ikhwan dilarang untuk berjihad termasuk mereka yang masih berada di medan peperangan. Ini semua merupakan ulah dan perintah penguasa Faruq dan mentrinya An-Naqrasy. Karena kebiadaban mereka berdua inilah Israel dapat mengokohkan kekuasaannya di tanah Palestina. Berarti ulah mereka berdua ini untuk kepentingan Israel.

Ustadz Hasan Al-Banna merupakan ustadz abad ini tidak diragukan lagi. Kesungguhan, perjalanan dan propaganda beliau telah mencapai seluruh pelosok negri Mesir. Ini semua dilakukan sendiri oleh beliau. Dakwah beliau hingga ke setiap desa dan setiap kota di tepi pantai. Beliau senantiasa kurang tidur. Dakwah beliau terus berlanjut dari malam hingga siang. Ini semua beliau lakukan tanpa merasa letih dan bosan. Seolah-olah apa yang beliau lakukan ini mendapat dukungan dan dorongan dari Allah swt. Inilah sebab pertama, sebab terakhir serta sebab satu-satunya yang menyebabkan beliau dikatakan sebagai ustadz abad ini. Ini semua beliau lakukan untuk mempersiapkan para pemuda Ikhwan untuk menerima pergantian kepemimpinan Faruq dengan ridha dan dengan senang hati. Kemulian tentara kemerdekaan disebabkan karena mereka telah berguru kepada Hasan Al-Banna, tidak lebih. Ini merupakan keimanan yang paling lemah. Karena mereka bertemu dengan Hasan Al-Banna dan mendengar langsung petuah-petuah beliau, meskipun mereka melupakan beliau setelah keberhasilan perebutan kekuasaan. Gerakan tentara kemerdekaan ini bermula dari gerakan sendiri dan rahasia. Gerakan tentara kemerdekaan hanya terbatas pada mereka saja dan orang-orang yang berhasil mereka rekrut menjadi bagian dari tentara kemerdekaan. Negara tidak mengetahui adanya gerakan tentara ini. Karena keberadaan mereka tersamar dengan tentara yang lain. Negara tidak dapat mengidentifikasi

Hasan al-Banna – Sang Inspirator _______________________________________________________________ 28

mereka. Pendek kata, negara tidak mengetahui apapun tentang mereka. Adapun Hasan Al-Banna adalah orang yang menyingkap kecurangan, penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan partai-partai politik, para feodalis, raja-raja dan para penjajah. Ini semua terdapat di dalam semua tulisan, khutbah, kata-kata serta pertemuan beliau. Sehingga kaum muslimin menjadi pandai, mereka memiliki pemahaman. Orang-orang Mesir menjadi tahu akan kebusukan dan penyimpangan kondisi politik, ekonomi, akhlak dan akidah. Tentara bergerak dari baraknya sehingga melihat hal ini, negara menerimanya karena keutamaan Allah. Selanjutnya propaganda dan aksi Hasan Al-Banna disambut dengan sambutan yang hangat. Perjuangan ini pernah mengalami kegagalan tatkala menghadapi Jamal Abdul Naser dan para pendukungnya. Perjuangan ini juga pernah mengalami keadaan yang sangat genting tatkala tentara kemerdekaan telah berlaku dzalim. Perlakuan dzalim ini di bawah kendali dari Jamal Abdul Naser. Mereka menghina jamaah Ikhwanul Muslimin lantaran keberhasilan gerakan tentara revolusi disebabkan oleh mereka. Pada masa pemerintahan raja Farouk, pernah terjadi suatu perjanjian dengan raja Farouk beserta partai-partai pendukungnya. Perjanjian tersebut mengharuskannya untuk melakukan perubahan. Perubahan ini terjadi lewat jalan kudeta yang dilakukan oleh tentara. Kudeta tersebut menyebabkan penderitaan yang kami alami saat ini. Ini semua merupakan ulah licik dari Abdul Naser. Hanya Allahlah yang mengetahui apa yang akan terjadi jika para tentara mengikuti nasehat dan pengarahan Ikhwanul Muslimin. Namun ternyata tatkala diberi hak untuk mengatur, mereka tak ingin bersusah payah mengatur urusan-urusan masyarakat. Hal ini dapat kita saksikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Dapat kita saksikan di setiap elemen masyarakat. Oleh karena itu, kita dituntut untuk mewujudkan keadaan yang jauh lebih baik dari hari ini.

Reformasi yang telah sempurna ini, tidak dijaga dengan pengorbanan diri dan tidak dengan menyabung nyawa. Begitulah, yang dikatakan oleh Jamal Salim suatu hari. Sebenarnya masalah ini amatlah sederhana. Hal ini merupakan konsekwensi logis dari reformasi yang telah dipersiapkan oleh ustadz Hasan Al-Banna sejak beberapa tahun yang lalu. Seandainya bukan karena kehendak Allah pada saat itu, niscaya reformasi akan tetap eksis. Meskipun demikian, ini merupakan karunia Allah terhadap jamaah Ikhwanul Muslimin. Majlis pimpinan revolusi -begitulah mereka menamakan dirinya- telah memberikan penghargaan yang paling buruk terhadap Ikhwanul Muslimin. Padahal para jajaran Ikhwan-lah yang berhak memperoleh penghargaan. Karena jasa merekalah reformasi berhasil dicapai. Seluruh para jajaran Ikhwan bertanggung jawab terhadap segala kesulitan dan cobaan yang menimpa negara secara umum dan Ikhwanul Muslimin secara khusus. Tak seorangpun dari mereka yang membiarkan kesulitan ini menjadi berlarut-larut. Karena, hal itu akan menyudutkan Ikhwanul Muslimin pada posisi yang sangat sulit. Bagaimana Ikhwanul Muslimin dapat mempertanggung jawabkannya dihadapan bangsa dan negara. Dihadapan sejarah. Serta posisi yang paling sulit adalah bagaimana bertanggung jawab dihadapan Allah Yang Maha Bijaksana dan Yang Maha Adil. Semua jajaran Ikhwan sangat takut kepada

e-Book dari http://www.Kaunee.com ______________________________________________________________ 29

Allah. Karena Allah bisa saja menghinakan mereka. Kemudian Dia menjauhkan mereka dari pusat-pusat kekuasaan. Pusat kekuasaan tersebut diserahkan kepada orang-orang yang dikehendakinya. Sehingga orang- orang tersebut menjadi sarana Allah untuk menghukum dan menguasai mereka. Sehingga mereka tidak dapat bertanya lagi dan sudah terlambat untuk menyadarinya. Mungkin saja, mereka menghentikan semuanya. Terlebih lagi, mereka mengaku sebagai orang yang telah menyusup keluar dari barak mereka. Mereka sadar karena karunia Allah dan melalui perantara Hasan Al-Banna. Mereka telah mengeksploitasi pengaruh dakwah ustadz Hasan Al-Banna di tengah-tengah masyarakat. Mereka namakan dakwah ini sebagai pemberontakan. Dakwah mereka namakan dengan barang tembusan dan sebuah pengorbanan. Sedangkan para jajaran Ikhwan hanya diam saja. Mereka tidak menyebut-nyebut segala hal yang telah mereka sumbangkan kepada negara. Karena ustadz mereka adalah ustadz abad ini. Karena menurut mereka menyebut-nyebut jasa dapat merusak kebaikan. Hanya Allah sajalah yang Maha Mengetahui akan hamba-Nya. Dia mengetahui mana hamba-Nya yang telah melakukan kerusakan dan mana hamba-Nya yang telah melakukan perbaikan. Inilah ustadz yang sebenarnya. Ustadz yang mempunyai pengaruh yang besar di semua lapisan masyarakat Mesir.

Hasan al-Banna – Sang Inspirator _______________________________________________________________ 30