Kemulian Kaum Muslimin Adalah Kembali ke Agama Islam

Kemulian Kaum Muslimin Adalah Kembali ke Agama Islam

Diantara perkara yang diajarkan beliau adalah pemotongan tangan bagi seorang pencuri. Hukum potong tangan ini tidak berlaku bagi orang yang menggelapkan uang. Manusia lebih mulia dari seluruh harta yang ada di dunia ini. Ada berbagai macam kejahatan yang berkaitan dengan harta. Namun sanksi hukum yang dikenakan terhadap kejahatan ini bukanlah pemotongan tangan. Diantaranya kejahatan seperti tidak amanah, tidak menyampaikan titipan seseorang, penipuan serta kejahatan- kejahatan lainnya yang berkaitan dengan harta. Namun sanksi hukum semua kejahatan di atas bukanlah pemotongan tangan. Kenapa sanksi hukum pemotongan tangan hanya dijatuhkan pada pencuri saja? Padahal kejahatan di atas juga berkaitan dengan harta, dengan kata lain sama dengan kejahatan mencuri. Hikmah diturunkan syariat ini( tasyri’ ) adalah sebagai berikut. Penggelapan uang dilakukan dalam keadaan tenang. Pemilik uang menyerahkan uang kepada seseorang berdasarkan kepercayaan padanya. Sedangkan pencurian dilakukan disertai dengan ancaman terhadap keamanan. Gangguan keamanan adalah suatu hal yang sangat diperhatikan dalam masyarakat Islam. Terkadang seorang pencuri dikejutkan oleh kehadiran pemilik harta. Sehingga dalam kegelapan malam, pencuri tersebut mengancam pemilik harta dengan senjata. Oleh karena itu maksud dari pemotongan tangan tersebut bukanlah penjagaan harta saja. Namun hikmah dari hukum potong tangan ini adalah terjaganya keamanan dan ketentraman dalam masyarakat. Definisi keamanan yang menurut para ulama fiqih adalah bukan keamanan bebas dari peperangan. Namun yang dimaksud keamanan di sini adalah seorang muslim tinggal di rumah, dengan rasa aman. Jiwa, kehormatan dan hartanya aman dari ancaman. Begitulah definisi menurut para ulama fiqih.

Rasulullah saw pernah ditanya tentang pengertian An-Na’im yang terdapat di dalam surat Al-Takatsur. Ayat yang dimaksud itu adalah,

∩∇∪ ÉΟŠÏè¨Ζ9$# Ç⎯tã >‹Í≥tΒöθtƒ £⎯è=t↔ó¡çFs9 ¢ΟèO

“Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).” (QS. At- Takatsur (102) : 8)

Kelak, kaum muslimin akan ditanya tentang nikmat tersebut. Rasulullah saw menjawab, “Keamanan dan kesehatan.”

e-Book dari http://www.Kaunee.com ______________________________________________________________ 75

Inilah pandangan beliau yang tajam tentang hikmah tasyri’. Pandangan yang senantiasa menemani beliau sepanjang hidupnya bersama-sama kaum muslimin.

Ustadz Al-Banna berbeda dengan yang lain. Kegiatan beliau hanyalah mendidik masyarakat berdasarkan ajaran-ajaran yang terdapat di dalam Al-Qur’an. Karena dengan ajaran yang berasal dari Al-Qur’an inilah kaum muslimin dapat kembali menjadi mulia seperti dulu. Beliau lebih banyak

menempuh cara-cara yang mendidik 9 daripada sistem pengajaran. 10 Seringkali beliau mendorong para ikhwan untuk mendirikan kamp-kamp yang biasa diikuti oleh para ikhwan dari berbagai negara. Di dalam kamp- kamp itu, para ikhwan bisa melatih kegagahan dan ketrampilan. Sistem yang diterapkan memungkinkan untuk mengawasi tingkah laku para ikhwan. Pendidikan yang diterapkan berdasarkan jalan yang lurus. Bepergian bersama termasuk sisi penting yang menjadi perhatian beliau. Beliau terkadang ikut bersama dalam perjalanan tersebut. Diantaranya beliau pernah bepergian bersama ke lembah Hauf, perbukitan Minya dan perjalanan lain yang menyenangkan. Jamaah Ikhwanul Muslimin adalah jamaah yang pertama kali menerapkan sistem kekeluargaan diantara individunya. Sebuah jamaah atau sistem tidak akan pernah berhasil kecuali diterapkan dengan sistem kekeluargaan dan persaudaraan. Diterapkan secara seksama sehingga dapat memberikan hasil yang gemilang. Sistem kekeluargaan yang diterapkan dalam Ikhwanul Muslimin termasuk dasar yang kuat dalam pembentukan persaudaraan sesama Ikhwan. Sehingga seluruh perasaan Ikhwan dapat bersatu. Sistem kekeluargaan ini menerangi langkah dan rencana-rencana mereka. Sehingga rencana bisa sinerji satu sama lain dan mencapai suatu keberhasilan. Sistem ini mengajarkan agar para ikhwan tidak disibukkan oleh tugas-tugas yang biasa mereka geluti sehari-hari. Diantara mereka ada yang berprofesi sebagai pedagang yang sukses, mahasiswa yang pandai, buruh yang cekatan dan para pegawai yang amanah serta terhormat. Sistem ini menggabungkan antara kewajiban penghambaan ( ta’abudiy ) dan kewajiban mencari nafkah yang bersih dan halal. Allah swt berfirman,

A,yss9 …絯ΡÎ) ÇÚö‘F{$#uρ Ï™!$uΚ¡¡9$# Éb>u‘uθsù ∩⊄⊄∪ tβρ߉tãθè? $tΒuρ ö/ä3è%ø—Í‘ Ï™!$uΚ¡¡9$# ’Îûuρ ∩⊄⊂∪ tβθà)ÏÜΖs? öΝä3¯Ρr& !$tΒ Ÿ≅÷WÏiΒ

“Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezkimu dan terdapat(pula) apa yang dijanjikan kepadamu. Maka demi Tuhan langit dan bumi, sesungguhnya yang dijanjikan itu adalah benar-benar (akan terjadi) seperti perkataan yang kamu ucapkan.” (QS. Adz-Dzariyyat (51) : 22-23).

9 Disertai dengan penerapan dan praktek 10 Yang lebih menekankan sisi teori

Hasan al-Banna – Sang Inspirator _______________________________________________________________ 76

Jika rizki telah ada di langit. Mengapa penduduk bumi harus bersusah payah untuk mendapatkan segala sesuatu dan bukannya bersusah payah untuk memperoleh salah satu kenikmatan dunia. Demikianlah usaha dari ustadz Al-Banna, beliau mendidik para ikhwan agar dapat tampil di tengah masyarakat untuk kemakmuran, kebahagian dan ketinggian umat Islam.

e-Book dari http://www.Kaunee.com ______________________________________________________________ 77